Spoiled Wife, Bad President - Bab 1249 Bukan Orang Yang Berprinsip

Priska Cheng bertanggung jawab atas semua urusan Lusi Shen. Baik itu kehidupan, pekerjaan, atau kencan, semua harus disaring oleh Priska Cheng terlebih dahulu.

Dia pikir Priska Cheng tidak akan setuju, tetapi reaksinya sangat datar.

Priska Cheng mengangkat alisnya: "Kamu bukan aktris besar, jadi apa dampak dari pacaran atau tidak."

"..."

Rasanya agak menusuk.

Lusi Shen membuka tangannya dan memberi isyarat kepada Priska Cheng untuk memandangnya: "Apakah aku tidak cukup cantik, atau tidak cukup baik? Apakah aku tidak layak menjadi aktris besar?"

Priska Cheng tidak mendengarkan omong kosongnya.

"Jika kamu ingin pacaran, memberi tahu namanya terlebih dahulu. Aku akan mengirim seseorang untuk menyelidiki untuk melihat apakah ada sejarah kelam, kamu telah rajin dan teliti dalam pembuatan film drama selama beberapa tahun terakhir, sangat populer di kalangan orang-orang, dan juga banyak ibu-ibu menyukaimu. Kamu akan berusia 30 tahun setelah dua tahun lagi, pacaran pada usia ini tidak akan mempengaruhi popularitasmu... "

Lusi Shen mendesah pelan, "Sebenarnya yang ingin aku lakukan adalah menjadi nyonya di rumah."

...

Ada banyak kegiatan di akhir tahun, untuk periode waktu berikutnya, Lusi Shen menjalankan pengumuman, dan bahkan tidak ada waktu untuk bernafas.

James Gu juga sibuk, sudah sebulan kemudian dan keduanya bertemu lagi.

Ricky Mo dan Amanda Mu kembali dari bulan madu mereka dan menyiapkan beberapa meja di Jade Imperial untuk mengundang orang makan malam.

Lusi Shen baru saja menyelesaikan suatu kegiatan, melihat waktu, berjalan ke sana, dan sengaja pergi agak terlambat.

Tapi tidak menyangka, bertemu James Gu di pintu ruangan*.

Keduanya sibuk selama periode ini, dan kulit mereka tidak terlalu bagus, dan mereka terlihat kuyu dibandingkan sebelumnya.

Mata James Gu berpatroli di tubuhnya, melihatnya begitu kurus hingga dagunya tajam, sedikit mengernyit: "Apa belakangan ini sibuk ?"

Lusi Shen tidak berencana untuk berbicara dengannya, tetapi melihat ekspresi perhatiannya, dia tidak bisa menahan diri lalu menjawab, "Sedikit sibuk."

“Jangan ikut serta dalam kegiatan yang tidak perlu.” James Gu berpikir dalam hati bahwa dia harus berbicara dengan Priska Cheng.

Kegiatan apa yang tidak perlu bagi seniman?

Tidak ada.

Semua aktivitas yang berhubungan dengannya perlu untuk berpartisipasi.

Namun, James Gu sepertinya tidak pernah menjadi orang yang berprinsip di depannya.

Ketika masih kecil, James Gu mengajak dia dan sepupunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah bersama.

Namun, setiap kali dia memanggil "Kakak James" dengan berpura-pura menyedihkan, jangankan gula, dia bahkan menulis PR untuknya.

Dua tahun lagi dia akan berusia tiga puluh tahun, dan jika dipikir-pikir, itu hampir dua puluh tahun yang lalu.

Tapi dia ingat dengan sangat jelas.

"Lusi!"

Suara Amanda Mu menarik pikirannya kembali.

Dia melirik James Gu, lalu berbalik dan berjalan ke arah Amanda Mu.

Setelah sebulan absen, warna kulit Amanda Mu telah membaik dan dia sedikit lebih gemuk dari sebelumnya, tetapi dia memang kurus, jadi dia terlihat lebih simetris saat gemuk sedikit, lalu dengan membawa senyum, terlihat sangat lembut.

Orang yang baik hati akan selalu menjadi lebih murah hati dan lembut setelah melalui suka dan duka.

Kalimat ini dibenarkan oleh Amanda Mu.

Begitu dia berjalan, Amanda Mu mengajaknya duduk dan berbisik kepadanya: "Aku membawakanmu hadiah. Nanti kuberikan."

Berbicara tentang hadiah, Lusi Shen teringat pada amplop merah yang dibungkus Ricky Mo, dan bertanya dengan gugup, "Hadiah apa yang kamu belikan untukku?"

“Tas.” Amanda Mu membeli tas yang sudah lama dibicarakan oleh Lusi Shen tapi tidak sempat membelinya. Awalnya, dia ingin memberikan kejutan, tapi melihat dia dalam suasana hati buruk, dia harus memberitahunya terlebih dahulu.

Lusi Shen menghela nafas lega saat mendengar ini.

"Itu bagus."