Spoiled Wife, Bad President - Bab 371 Tidak Melepaskannya

Ada perasaan sangat aneh di hati Ricky Mo, seperti ... ... tidak tega melihatnya?

Dia merasa pikiran yang ada di hatinya sedikit konyol.

Tidak ada yang istimewa dari wanita ini, mengapa dia tidak tega melihatnya kehujanan.

Ketika dia sadar, dia sudah menemukan bahwa dirinya sudah turun dari mobil sambil membawa payung.

Dia segera berlari mengejar Amanda Mu.

“Nona Mu.” Ketika dia memanggilnya, dirinya sendiri tidak bisa berhenti mengejek dirinya sendiri, tidak ada senyum di matanya.

Amanda Mu menutupi kepalanya dengan tas dan berlari masuk ke dalam area tempat tinggalnya, dia mendengar ada suara dari belakang tapi dia tidak menduga bahwa Ricky Mo mengejarnya.

“Tuan Mo, mengapa kamu datang ke sini?”

Amanda Mu baru selesai berkata dan terdengar suara yang akrab dari belakang.

“Amanda.”

Amanda Mu hanya melihat Ricky Mo sekilas, dia menoleh ke sisi lainnya dan melihat Kenzo Li.

“Kenzo Li? Mengapa kamu keluar?”

Kenzo Li mengenakan baju rumah yang lembut sambil memegang sebuah payung kotak-kotak yang bagus dan berjalan ke arahnya dengan tenang.

Di belakang terdengar suara Ricky Mo yang dingin:”Temanmu?”

“Dia adalah ... ... tunanganku.” Amanda Mu tidak tahu mengapa dia merasa ragu-ragu.

Dia baru selesai mengatakannya dan Amanda Mu merasa tekanan udara di sekitar menjadi turun.

Dia menatap Ricky Mo dengan curiga.

Tapi, tidak ada ekspresi di muka Ricky Mo saat ini, tidak ada yang aneh, dia juga tidak bisa menebak emosinya saat ini.

Mungkin perasaannya yang barusan salah.

Pada saat ini, Kenzo Li sudah berjalan di depan mereka berdua.

Matanya memperhatikan Amanda Mu dan Ricky Mo sebentar dan tatapannya sangat tajam.

Segera, dia menggerakkan tangannya ke arah Amanda Mu:”Amanda, sini.”

Setelah Amanda Mu mendengarnya, dia bersiap berlari ke bawah payung Kenzo Li.

Tapi dia baru melangkah dan merasa pergelangan tangannya dipegang.

Dia memiringkan badan untuk melihatnya dan menemukan pergelangan tangan pria di tangannya.

Tangan pria itu besar dan kuat, dia memegang pergelangan tangannya dengan kekuatan yang tidak ringan maupun kencang, tangannya sedikit panas dan panasnya mengagetkan, seolah-olah akan merembes masuk ke dalam tulangnya melalui kulitnya.

“Tuan Mo, ada apa denganmu?” Amanda Mu memberontak sebentar tapi dia tidak melepaskan tangan Ricky Mo.

Dia terlihat tidak menggunakan tenaganya tapi sulit untuk melepaskan dirinya.

Tuan Mo ini terlihat sulit didekati, tapi sekarang dia memegangnya?

Ricky Mo menundukkan kepala menatapnya, wajah wanita itu terlihat pucat dari orang biasa dan terlihat masih sakit, tetapi matanya menggoda orang.

Ricky Mo merasa dirinya benar-benar sudah gila.

Sebelumnya ketika dia mendengar wanita ini berkata bahwa dia memiliki tunangan, dia merasa sangat marah.

Yang lebih konyol lagi adalah ketika pada saat Amanda Mu akan pergi, dia tanpa sadar meraih tangan Amanda Mu.

Bahkan dirinya sendiri juga tidak tahu kenapa.

Pandangan mata Kenzo Li jatuh pada tangan Ricky Mo yang memegang Amanda Mu, dia segera bergerak dan menatap wajah Ricky Mo:”Tuan, tolong lepaskan dia.

Ricky Mo mengerutkan keningnya tapi akhirnya dia melepaskan tangan Amanda Mu.

Begitu Amanda Mu dilepaskan, dia segera berlari ke bawah payung Kenzo Li.

Kenzo Li memindahkan payung di tangannya ke arah Amanda Mu, Amanda Mu tersenyum padanya dan mengangkat kepala dan berkata kepada Ricky Mo:”Tuan Mo, ini adalah tunanganku, Kenzo Li.”

Kemudian, dia berkata kepada Kenzo Li:”Hari ini aku dan Lusi keluar jalan-jalan dan bertemu putri Tuan Mo di mall ... ... “

Dia secara sederhana menjelaskan permasalahannya kepada Kenzo Li.

Setelah Kenzo Li mendengarnya, dia memberinya senyum untuk menenangkannya dan mengangkat kepalanya untuk berkata kepada Ricky Mo:”Terima kasih Tuan Mo sudah mengantarkan tunanganku pulang.”

Ricky Mo memang orang yang tidak memiliki ekspresi di wajahnya, dia sama sekali tidak mengatakan sepatah kata pun, dia hanya melirik Amanda Mu sebentar, berbalik dan pergi.

Dia memegang payung hitam, badannya yang tinggi berada di tengah hujan dan terlihat seperti agak kesepian.

Amanda Mu bergumam:”Benar-benar orang yang aneh.”

Tiba-tiba angin berhembus, pakaian Amanda Mu telah basah kuyup dan dia menggigil kedinginan.

Kenzo Li melihat reaksinya dan memegang pundaknya, dia berkata dengan pelan:”Mari pulang.”

“Ya.” Amanda Mu menanggapinya, dia memiringkan kepala untuk melihat tangan di pundaknya dan dia menggerak-gerakkan tubuhnya ke samping.

Dia masih belum terbiasa melakukan kontak fisik dengan Kenzo Li.

Tidak tahu apakah Kenzo Li merasakan reaksinya atau apa, dia melepaskan tangannya pada detik berikutnya.

……

Ketika Ricky Mo kembali ke mobil, Joanna Mo sudah bangun.

Dia sedang memeluk kotak susu kosong, dia menatap atap mobil dengan bingung.

Ketika dia melihat Ricky Mo masuk, dia menoleh padanya dan memanggilnya:”Ayah.”

Ricky Mo menutup pintunya dan berbalik melihat Joanna Mo.

Joanna Mo mengedipkan matanya yang bulat hitam kepadanya.

Ayah dan anak berada dalam mobil, mereka saling bertatapan.

Tiba-tiba, Ricky Mo mengerutkan keningnya.

Wanita yang bermarga Mu tadi pasti bermasalah.

Dia tidak hanya memiliki beberapa pikiran yang tidak dapat dijelaskan, sekarang dia tiba-tiba merasa Joanna Mo dan wanita itu sedikit mirip.

Wajah Ricky Mo kusam dan mengemudikan mobilnya pulang ke rumah.

Joanna Mu mengoceh sepanjang perjalanan.

Ketika mereka tiba di pintu gerbang rumah keluarga Mo, ada pembantu yang datang sambil memegang payung untuk membukakan pintu untuk mereka.

Ricky Mo menggendong Joanna Mo dan langsung masuk.

Di aula, Stevi Mo sedang duduk dan tampangnya terlihat sedang menggurui.

Ketika dia melihat Ricky Mo menggendong Joanna Mo masuk, dia mendengus dingin dan berkata dengan raut muka yang jelek:”Kamu masih tahu pulang ya.”

Nada bicara Stevi Mo dingin dan suaranya sedikit keras.

Joanna Mo hanyalah seorang anak kecil, dia ketakutan sampai memegang leher Ricky Mo dengan erat dan menyandarkan kepalanya di bahu Ricky Mo, dia berpaling, tidak berani melihat Stevi Mo.

Meskipun biasanya dia agak iseng, tapi dia akan takut ketika melihat orang dewasa marah.

Ricky Mo merasakan reaksinya, dia menepuk punggungnya untuk menenangkannya, dia menurunkannya:”Kamu boleh makan setengah kotak es krim, pergilah.”

Setelah mendengar es krim, mata Joanna Mo langsung menyala.

Ricky Mo melirik pembantu yang ada di belakangnya dan ada pembantu maju dan membawa Joanna Mo ke dapur:”Nona kecil, mari kita pergi makan es krim.”

Stevi Mo baru sadar bahwa dia baru saja menakuti Joanna Mo.

Dia terlihat sedikit tidak nyaman, tapi tetap berkata:”Kenapa kamu begitu keras kepala, kamu sendiri tahu bahwa pertemuan hari ini sangat penting, kenapa kamu pergi begitu saja ... ... “

Ricky Mo tersenyum dingin, matanya menatap Stevi Mo dengan tajam:”Apakah kamu tahu bahwa hari ini Joanna hampir saja hilang?”

Setelah Stevi Mo mendengarnya, dia tertegun:”Apa yang terjadi? Kata para pembantu, Maggie Su ... ... “

Wajah Ricky Mo sangat dingin, nada bicaranya juga sangat dingin:”Maggie Su membawa Joanna keluar tapi hampir saja kehilangannya, mengenai masalah ini, aku harus membuat perhitungan dengan Maggie Su atau denganmu?”

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu