Spoiled Wife, Bad President - Bab 815 Tidak Seburuk Yang Kita Pikirkan

Para pengunjung adalah tamu, dan Amanda Mu tentu saja ingin mempersilahkan mereka masuk ke dalam rumah.

Mata Amanda Mu melihat Doni dan istrinya dengan heran, dan kemudian berkata, "Silakan masuk."

Siti Han yang terlebih dulu mengikuti Amanda Mu.

Doni berjalan di belakang dan menutup pintu.

Amanda Mu berjalan sambil bertanya kepada mereka, "Apakah kalian datang ke sini untuk menemui Ricky?"

Doni berkata, "Ya."

Ekspresi Amanda Mu seketika terhenti, dia bisa mengerti jika Doni datang untuk menemui Ricky Mo, tapi mengapa Siti Han juga datang ke sini?

Apakah seorang dokter memiliki waktu luang seperti ini?

Seolah menebak apa yang dipikirkan Amanda Mu, Doni menjelaskan: "Aku sekalian menjemput istriku dalam perjalan menuju ke sini, aku minta maaf karena telah mengganggumu."

Amanda Mu tersenyum pada Doni: "Tidak apa-apa."

Kemudian, dia merasa bahwa kata-kata Doni terdengar sangat akrab.

Sebelumnya dia mengalami demam tinggi dan jatuh di kamar mandi, lalu Doni membawa Siti Han untuk menyelamatkannya, tampaknya tujuan kali ini sama.

Sekalian?

Apakah benar-benar karena sekalian?

Amanda Mu mengesampingkan pikiran ini untuk sementara waktu.

Ricky Mo masih merakit mainan dengan Joanna Mo, Doni pun menghampirinya, sedikit mengangguk dan menyapa, "Tuan Muda."

Ricky Mo tidak mengangkat kepalanya, tetapi berkata dengan santai: "Kamu sudah datang."

Amanda Mu pergi menuangkan air untuk Doni dan Siti Han.

Siti Han adalah wanita yang lembut, dengan suara hangat dia berterima kasih kepada Amanda Mu, "Terima kasih."

Amanda Mu tersenyum, dan duduk di hadapan Siti Han.

Ricky Mo dan Joanna Mo sedang bermain bersama, Doni juga ada di sana, mungkin Doni ada sesuatu yanng harus dikatakan pada Ricky Mo, jadi dia tidak perlu pergi ke sana.

Siti Han minum air dan tiba-tiba bertanya pada Amanda Mu, "Nona Mu terluka?"

Melihat wajah Amanda Mu terkejut, Siti Han berkata, "Aku mencium bau obat."

Mendengar kata-kata itu, Amanda Mu mengangguk: "Luka kecil, sebentar lagi aku akan pergi untuk mengganti perban."

Siti Han ragu-ragu dan berkata, "Jika Nona Mu tidak keberatan, aku bisa mengganti perban untukmu, aku membawa segala peralatan."

Amanda Mu hendak berbicara, tapi dia terkejut.

Dia menyipitkan matanya sedikit dan berkata dengan pelan, "Nyonya benar-benar seorang dokter yang berdedikasi, selalu membawa kotak obat kapan pun ketika pergi keluar."

Siti Han tertawa ketika mendengar kata-katanya: "Ini kebiasaan pribadiku."

Kedua wanita itu terlihat sangat sungkan di depan, tetapi sebenarnya mereka memiliki pikiran mereka sendiri.

Amanda Mu berpikir, bagaimana mungkin setiap saat Siti Han datang ke rumahnya bersama Doni Shi hanya karena sekalian dijemput.

Sebelumnya dia sakit, kali ini dia terluka.

Adapun apa yang dipikirkan Siti Han, Amanda Mu tidak yakin.

Amanda Mu memandang Siti Han dan berkata dengan ekspresi serius: "Aku akhir-akhir ini memang sulit untuk keluar rumah. Karena Nyonya Shi ada di sini, aku juga berterima kasih kepada Nyonya karena telah memudahkan aku untuk mengganti perbanku."

Jadi Amanda Mu membawa Siti Han ke kamar tidur untuk mengganti perban.

Siti Han dengan terampil mengganti perban untuk Amanda Mu, dan dia bisa memisahkan pikiran dan mengobrol dengannya.

"Nona Mu, mungkin luka ini akan meninggalkan bekas luka."

"Ya."

Amanda Mu tidak terlalu peduli apakah luka itu akan meninggalkan bekas luka atau tidak.

Siti Han menambahkan: "Tapi itu belum tentu meninggalkan bekas, banyak hal pada diri sendiri tidak seburuk yang kita pikirkan."

Di paruh kedua kalimat itu, dia berbicara sangat lambat, seolah-olah dia ingin mengatakan sesuatu.

Amanda Mu tertawa dengan suara pelan, ia setengah bercanda setengah serius dan berkata: "Semua dokter sekarang seperti kamu, selain mereka mengobati penyakit orang, apakah mereka juga menjadi seorang mentor kehidupan/ psikolog?"

Siti Han juga tersenyum: "Sekalian mengobrol."

Saat Amanda Mu hendak berbicara, Siti Han pun berkata, "Sudah selesai."

Siti Han mengganti perban, dia tidak merasakan sakit sama sekali, dan itu sudah berakhir.

Menurutnya, Siti Han seharusnya merupakan dokter yang sangat hebat.

Dokter seperti ini umumnya tidak dapat datang karena sering melakukan operasi, jadi apakah punya waktu senggang seperti ini?

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu