Spoiled Wife, Bad President - Bab 1071 Tolong Aku

Amanda Mu kaget, ternyata Kenzo Li justru menawarkan untuk makan bersama Dodi Xie?

Dia tampak sedikit canggung dan melirik Kenzo Li lagi.

Kenzo Li menunduk, lukanya cukup serius, dan sumpitnya tidak bisa dipegang teguh saat mengambil sayuran.

Dodi Xie menginstruksikan pelayan di belakangnya: "Apa yang kamu lakukan, ganti menggunakan sendok."

Pelayan itu segera mengambil sendoknya dan ingin mengambil sumpit di tangan Kenzo Li.

Kenzo Li tampaknya tidak mau, dan pelayan itu menggunakan sedikit kekuatan untuk mengambil sumpit dari tangan Kenzo Li.

Amanda Mu melihat pemandangan ini dengan jelas.

Kenzo Li adalah pria yang sombong.

Saat berhadapan dengan Ricky Mo, dia juga menunjukkan kepercayaan diri yang besar.

Terlebih lagi, menghadapi Dodi Xie yang penuh kebencian, dia bahkan cenderung tidak mungkin menunjukkan kekalahan.

Saat ini, ia tidak hanya menawarkan untuk makan bersama Dodi Xie, tetapi juga di depan Dodi Xie meminta pelayannya mengganti sendok untuknya.

Ini semua untuk melempar wajah Kenzo Li ke tanah dan menginjaknya hingga ke dalam lumpur.

“Aku dengar kamu tidak makan selama beberapa hari, apakah kamu masih bisa memegang sendok? Mengapa tidak…” Dodi Xie memandang Kenzo Li dengan prihatin: “Meminta bantuan orang lain untuk menyuapimu?”

“Tidak perlu.” Kenzo Li akhirnya berkata.

Suaranya terdengar serak.

Dodi Xie hanya tersenyum.

Amanda Mu pura-pura tidak mendengar, ia menundukkan kepala dan memakan makanannya sendiri.

Hanya saja, cahaya dari sudut matanya, selalu memandang Kenzo Li.

Nalurinya mengatakan bahwa Kenzo Li tampaknya menunjukkan keanehan.

Ia seketika teringat pada gerakan di balik tirai di kamar Kenzo Li sebelumnya, Amanda Mu menduga bahwa Kenzo Li ingin melakukan sesuatu untuk melarikan diri.

Tidak butuh waktu lama, ada seorang pengawal masuk sambil membawa ponsel, dan membisikkan sesuatu ke telinga Dodi Xie.

Dodi Xie meninggalkan meja dengan ekspresi sedih.

Hanya Amanda Mu dan Kenzo Li yang tersisa di meja.

Dan kedua pelayan yang berdiri di belakang.

Saat Amanda Mu sedang mengambil sayuran, Kenzo Li juga mengulurkan sendok dan menabrak sumpit Amanda Mu.

Amanda Mu berhenti sejenak, lalu menarik kembali sumpitnya.

Sendok yang dipegang Kenzo Li tidak terlalu bagus untuk menyendok sayuran.

Amanda Mu mengerutkan kening, menjulurkan sumpitnya membantunya mengambil sayuran dan mamasukkan ke dalam mangkuknya.

Kenzo Li terdiam sambil memegang sendok di tangannya, diam-diam menarik tangannya kembali, dan melanjutkan makan.

Amanda Mu tahu apa yang akan dilakukan Kenzo Li, tetapi dia tidak mengerti apa yang akan dia lakukan.

Tiba-tiba, terdengar "peng" dari hadapnnya.

Amanda Mu tiba-tiba mengangkat kepalanya, dan melihat mangkuk dan gelas di depan Kenzo Li jatuh ke lantai.

Ekspresi kedua pelayan itu tampak buruk, lalu datang untuk membereskannya sambil menggerutu. Pada saat itu, Amanda Mu melihat bibir Kenzo Li bergerak dan mengucapkan dua patah kata tanpa suara.

Amanda Mu melihat mulutnya dan mengulangi: Tolong aku.

Kenzo Li mengangguk.

Kenzo Li meminta dirinya untuk menolongnya?

Tolong apa?

Kedua pelayan itu sedang membersihkan, lalu mengambil barang-barang tersebut dan pergi.

Hanya Amanda Mu dan Kenzo Li yang tersisa di ruang makan.

Mereka terpisahkan oleh meja makan, dan Kenzo Li berkata dengan suara yang sangat pelan, "Aku tahu kamu sudah melihat, aku ingin kamu menolongku."

“Anik?” Pada saat kritis ini, dia ada seseorang yang masih bisa datang untuk menyelamatkan Kenzo Li, Amanda Mu tidak bisa teringat orang lain.

Anik pandai menerobos pengepungan dan menyelinap ke kamar Kenzo Li tanpa ketahuan, dia seharusnya bisa melakukannya.

Selain itu, Anik menyukai Kenzo Li.

Wanita itu emosional, bahkan wanita seperti Anik.

Dia pasti mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan Kenzo Li.