Spoiled Wife, Bad President - Bab 1158 Hanya Saja Sedikit Sedih

Joanna Mo merangkul leher Ricky Mo, berkedip, dan bertanya dengan suara kecil, "Papa, kamu sepertinya tidak bahagia?"

Ricky Mo sedikit kaget, karena menggendong Joanna Mo, jarak pandang antara kedua orang itu tidak jauh berbeda, saat menoleh maka bisa bertemu dengan bola mata hitam dan berbinarnya.

Dia mengedipkan matanya dan menatap Ricky Mo, di usianya yang muda, dia tentu saja tidak memahami masalah hidup di dunia, tetapi dia sensitif dan bisa merasakan emosinya.

Ini mungkin karena hubungan darah.

Satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki darah yang sama dan mengalir di tubuhnya tetapi peduli padanya.

Anak perempuannya.

Ia dilahirkan oleh Amanda Mu.

Jadi hati yang lelah pun terhibur.

Ekspresi Ricky Mo mereda, dia menjawab dengan serius: "Ya."

Joanna Mo bertanya lagi padanya: "Mengapa?"

“Karena masalah tentang ibuku.” Pengalaman ibunya selama bertahun-tahun membuatnya tidak bisa melepaskan diri dari pikiran tersebut

Ada beberapa orang yang dosanya tidak dapat diampuni, dan mereka hampir tidak dapat memahami kebencian di dalam hati mereka.

Joanna Mo memiringkan kepalanya dan berpikir: "Apakah nenekku?"

Banyak teman sekelasnya di taman kanak-kanak akan dijemput oleh kakek dan nenek saat pulang sekolah, namun dia bahkan tidak pernah melihat wajah kakek dan neneknya, lagipula orang tuanya juga tidak pernah menceritakan kepadanya. Dia kadang-kadang akan merasa penasaran, tapi tidak pernah bertanya.

Ricky Mo menjawab: "Ya."

“Apakah kamu mau mengajakku menemuinya?” Joanna Mu berkata dengan sedih, “Nenek akan menyukaiku, kan?”

Ricky Mo berhenti sejenak: "Apakah kamu ingin menemuinya?"

“Ya.” Joanna Mo mulai menghitung jari-jarinya dengan wajah serius: “Ibu Papa pasti selembut dan cantik seperti Mamaku, bisa memasak hidangan yang enak, Mama juga bisa menulis cerita drama TV dan ... "

Joanna Mo berbicara dengan terus mengoceh, Ricky Mo mendengarkan dengan diam-diam, tetapi langkah-langkah di bawah kakinya semakin lambat.

Amanda Mu yang berada di dalam melihat ayah dan anak perempuan itu daritadi tidak muncul, dia pun tidak tahan untuk keluar mencari tahu.

Ketika tiba di depan pintu, dia melihat Ricky Mo menggendong Joanna Mo yang perlahan sambil jalan mendatanginya.

Joanna Mo sedang berbicara, meskipun ekspresi Ricky Mo terlihat normal, tapi dia melihat lebih dekat dan menemukan matanya memerah.

Amanda Mu kaget dan berjalan ke arahnya.

Ricky Mo merasakan pandangan matanya, ia pun mengangkat matanya untuk melihat Amanda Mu.

“Joanna.” Amanda Mu mendekati dan membujuk Joanna Mo turun dari gendongan Ricky Mo: “Apakah kamu bisa membantu Mama pergi ke dapur untuk mencuci sayuran?”

“Oke.” Joanna Mo hampir tidak pernah menolak permintaan Amanda Mu.

Begitu Joanna Mo pergi, Amanda Mu melangkah maju dan dengan lembut memeluk Ricky Mo: "Aku sebelumnya sudah memasak di dapur, malam ini aku akan memasak hidangan favoritmu."

“Aku baik-baik saja.” Ricky Mo mengetahui kekhawatirannya.

Amanda Mu menghela nafas dalam hatinya, saat ini dia masih berkata tidak apa-apa.

Tak lama kemudian, dia merasakan Ricky Mo memeluknya erat, dan suaranya hampir tak terdengar: "Hanya saja aku sedikit sedih."

Napasnya terdengar penuh tekanan depresi.

Saat dia seperti ini, Amanda Mu juga ikut sedih.

Tapi untungnya, dia akhirnya mau menunjukkan kerapuhannya, tidak menghadapi semuanya sendirian seperti sebelumnya.

Amanda Mu dengan lembut membelai punggungnya untuk menenangkannya: "Aku mengerti."

Bagaimana mungkin tidak sedih?

Dia melalui hidupnya terlalu tersiksa selama beberapa tahun ini.

Cukup lama hingga akhirnya Ricky Mo mau melepaskannya.

Matanya terlihat lebih merah dari sebelumnya.

Amanda Mu mengulurkan tangan dan mengusap wajahnya, matanya penuh kekhawatiran: "Kamu pergi ke kamar mandi dulu, setelah mandi, kamu turun untuk makan, oke?"

Nada pertanyaan itu seperti sedang membujuk seorang anak.

Ricky Mo mengangguk, menunjukkan sikap sangat patuh.

“Ayo jalan.” Amanda Mu mengulurkan tangannya dan membawanya ke dalam kamar.