Spoiled Wife, Bad President - Bab 384 Itu Anak Perempuan Kamu

Lusi Shen mengendarai mobil menjemput Amanda Mu pergi ke Jade Imperial.

Begitu naik mobil, Amanda Mu bertanya pada Lusi Shen: "Ada apa? Kenapa raut wajah kamu jelek sekali?"

Amanda Mu dan Lusi Shen tidak sering berinteraksi, tapi kelihatan kalau Lusi Shen seorang yang ceria.

Tapi pada saat ini, raut wajah Lusi Shen tegang, sepertinya sedikit tegang.

Lusi Shen menggelengkan kepala: "Sedikit tegang."

Dia berpikir, lalu menambahkan satu kalimat: "Aku ada satu hal yang sangat penting ingin bicara denganmu, sebentar lagi kamu…… Lupakan, sebentar lagi baru dibicarakan lagi."

Amanda Mu melihat ini, menganggukkan kepala, tidak banyak bertanya.

Mereka berdua masuk ke Jade Imperial.

Lusi Shen menyodorkan buku menu ke hadapan Amanda Mu: "Mau minum apa? Lapar tidak?"

Amanda Mu sebenarnya tidak lapar juga tidak haus, tapi melihat Lusi Shen tegang seperti ini, lebih baik dia memesan segelas kopi.

Lusi Shen bertanya dengan serius kepadanya: "Akhir-akhir ini apakah kamu ada mengingat hal yang dulu?"

"Tidak ada." Raut wajah Amanda Mu sedikit lebih datar.

Beberapa hari yang lalu pergi kontrol, dokter mengatakan kesehatannya sudah membaik.

Mengenai ingatan, dia sama sekali tidak ingat apapun, dokter juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Tidak ada ingatan sedikitpun, di dalam hati Amanda Mu sangat cemas, seluruh tubuhnya seperti sedang berada di udara, tidak ada sedikitpun ketenangan.

Terkadang, dia meragukan dirinya sendiri, apakah dia benar-benar hidup.

Lusi Shen menggerak-gerakkan bibir, menyodorkan ponsel ke hadapan Amanda Mu: "Apa kamu ingat tentang orang ini?"

Di layar ponsel tampak sebuah foto, foto laki-laki itu bukan orang lain, foto itu adalah Ricky Mo.

"Aku kenal dia, Ricky Mo." Amanda Mu sedikit terkejut: "Untuk apa kamu menunjukkan foto itu kepadaku?"

Lusi Shen mengabaikan setengah kalimatnya terakhir, dengan terkejut berkata: "Kamu kenal? Lalu kamu masih mengatakan sedikitpun kamu tidak ingat apa-apa?

"Direktur Perusahaan Mo, semua orang yang pernah membaca berita bisnis pasti mengenal dia kan?" Amanda Mu merasa Lusi Shen agak aneh.

Lusi Shen bertanya: "Hanya ini saja?"

"Hm……" Amanda Mu ragu sejenak lalu berkata: "Dia kemarin pindah tinggal di komplek perumahan kami, dia memiliki seorang anak perempuan."

"Komplek perumahan kalian?" Lusi Shen merasa dirinya seperti mesin pengulang, setiap kata yang diucapkan Amanda Mu, dia terkejut dan mengulangi ucapannya.

Amanda Mu melihat dia begitu terkejut seperti ini, berkata apa adanya: "Lagipula…… Tinggal di seberang rumah kami."

"Apa?" Lusi Shen mengulurkan tangan menggulung rambutnya, dirinya terpaku.

Sebenarnya apa yang terjadi.

Mereka berdua bukankah sama-sama hilang ingatan?

Lusi Shen berusaha tenang: "Berarti kalian sudah bertemu?"

"Iya, kemarin malam mereka makan di rumah kami……" Amanda Mu teringat kejadian kemarin malam, tidak berhenti menggelengkan kepala.

Lalu berkata kepada Lusi Shen: "Hal ini kamu jangan beritahu orang lain."

"Kamu bertemu dengan anak perempuannya? Lucu ya?" Lusi Shen menggoyang-goyangkan gelas yang ada di tangannya, berusaha menutupi suasana hatinya.

Membicarakan Joanna Mo, Amanda Mu tidak tahan tersenyum: "Sangat lucu."

Lusi Shen menuangkan air lalu meneguknya, seperti sedang memantapkan hati, nada suaranya serius, dia berkata: "Itu anak perempuan kamu."

Satu detik, dua detik……

Meja makan penuh dengan keheningan yang tidak biasa.

Amanda Mu juga tidak tahu sudah lewat berapa lama, baru mengeluarkan suara.

"Lusi Shen…… Kamu sedang bercanda denganku kah?" Amanda Mu terkejut selama beberapa saat, dia sama sekali tidak percaya dengan ucapan Lusi Shen.

Lusi Shen juga tahu Amanda Mu tidak mungkin langsung percaya padanya.

Dia menarik nafas dalam-dalam, berkata: "Tidak, aku sungguh-sungguh."

Amanda Mu melihat Lusi Shen tidak seperti sedang membohongi dia, tapi hal ini terdengarnya terlalu sulit dipercaya.

Joanna Mo adalah anak dari Ricky Mo dan tunangannya, mana mungkin anak dia?

Dia dan Ricky Mo?

Terlebih lagi, dia masih memiliki tunangan, Kenzo Li.

Apa jangan-jangan Kenzo Li yang sedang membohongi dia?

"Joanna Mo anak perempuanku?" Amanda Mu menggerak-gerakkan bibirnya, berpikir sejenak lalu berkata: "Maksud kamu adalah, aku dan Ricky Mo dulu adalah……"

Lusi Shen menambahkan kalimatnya: "Suami istri."

Prak!

Amanda Mu memecahkan gelas yang ada di hadapannya, warna coklat kopi membekas di telapak meja.

Lewat beberapa saat, Amanda Mu baru kembali berbicara: "Meskipun aku merasa kamu tidak bohong, tapi hal yang kamu bicarakan ini terlalu……"

Ucapannya belum selesai. Dipotong oleh suara lain.

"Amanda Mu?"

Diikuti dengan suara sepatu hak tinggi yang bersentuhan dengan lantai.

Lusi Shen mengangkat kepala, melihat Sisca Mu sedang melangkah mendekat.

Tatapan matanya tertuju pada Amanda Mu, di matanya tersorot kebencian.

Lusi Shen tidak bisa menahan mengeluarkan kata-kata kasar: "Sial! Bagaimana dia bisa ada disini."

Amanda Mu menoleh, melihat seorang wanita dengan riasan tebal berjalan mendekat.

Sisca Mu saat melihat wajah Amanda Mu, matanya terbelalak, riasan matanya yang tebal, membuat dia semakin terlihat lebih jahat.

"Ternyata kamu masih hidup? Kamu masih hidup?" Sisca Mu berjalan ke hadapannya, satu tangannya memegang erat baju Amanda Mu, matanya yang menyorotkan kebencian seperti akan melompat keluar.

Amanda Mu tidak ingat siapa dia, tapi kebencian yang mendalam itu membuat dia tahu, wanita yang ada di hadapannya ini dulu pasti hubungan dengannya tidak baik.

Lusi Shen beridri, mengulurkan tangan mendorong Sisca Mu: "Sisca Mu, apa yang kamu lakukan!"

Sisca Mu tidak ada persiapan, tenaga Lusi Shen juga besar, dia terdorong sampai terjatuh ke lantai.

Pandangan Sisca Mu masih tertuju pada Amanda Mu, dengan suara yang tajam: "Ricky Mo belum mati, kamu juga belum mati! Kenapa kalian belum mati, yang mati malah dia!"

Amanda Mu tidak mengerti maksud ucapannya, tapi dia dapat merasakan kebencian Sisca Mu terhadap dirinya.

Lusi Shen emosi sekali melihat Sisca Mu: "Peter Si, dia sendiri yang cari mati, tidak ada orang yang berhutang padanya, juga tidak ada yang berhutang padamu!"

Sisca Mu sama sekali tidak mempedulikan Lusi Shen, tatapannya seperti racun ular tidak lepas dari Amanda Mu: "Kalian jangan harap bisa melewati hari dengan baik, kalian harus membayar harga."

Lusi Shen menghadang di depan Amanda Mu: "Sisca Mu, kalau kamu sudah gila pergi periksa sana, jangan menggila disini!"

Saat ini, agen Sisca Mu bergegas menghampiri.

"Sisca Mu, apa yang kamu lakukan!" Agennya segera membantu Sisca Mu berdiri: "Kamu tidak takut difoto orang, nanti kamu akan dijatuhkan orang lain lagi."

"Terserah mereka mau menjatuhkan aku seperti apa, orang-orang itu selain bisa menulis di internet, bisa berbuat apa lagi terhadapku." Sisca Mu dengan wajah acuh tak acuh berdiri.

Agennya segera merapikan kembali pakaiannya.

Sama-sama bergelut di dunia hiburan, agen Sisca Mu juga mengenal Lusi Shen, memanggil: "Nona Shen."

Lusi Shen tersenyum: "Jaga baik-baik artismu."

Agennya hanya tersenyum tidak berbicara apa-apa, menarik Sisca Mu berjalan keluar.

Sebelum Sisca Mu pergi, dia masih membalikkan kepala melihat Amanda Mu, tatapannya penuh dengan kebencian.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu