Spoiled Wife, Bad President - Bab 1001 Biarkan Dia Menjawab Telepon

Setelah makan malam dengan James Gu dan kembali ke vila, saat itu sudah jam sepuluh malam.

Sebagian besar pelayan dan pengawal di vila pergi ke resort bersama Amanda Mu. Dari kejauhan, mereka melihat lampu-lampu terang di vila, tetapi ketika mereka kembali ke rumah, mereka merasa sepi.

Pelayan itu datang untuk mengambil mantel Ricky Mo: "Tuan muda."

Ricky Mo melambaikan tangannya dan memberi isyarat kepada pelayan untuk mundur.

Pelayan itu tidak banyak bicara, dan diam-diam mundur.

Jaket Ricky Mo menutupi lengannya, dan tangannya yang lain mengendurkan dasinya.

Setelah melihat sekeliling, menemukan mainan Joanna Mo di sofa.

Dia berjalan mendekat, mengambil mainan di tangannya dan melihatnya sejenak, lalu berbalik dan berjalan ke atas.

Dia langsung menuju kamar Joanna Mo dan meletakkan mainan itu di kamar Joanna Mo.

Setelah meletakkan mainan itu, dia juga tidak segera pergi, hanya mengarahkan pandangannya ke tempat tidur.

Saat ini, Joanna Mo sudah tidur di tempat tidur.

Baru-baru ini sekeluarga berada di rumah, dan tiba-tiba pergi, membuat Ricky Mo masih sedikit tidak nyaman.

Setelah kecelakaan ibunya, dia jarang berhubungan dengan Keluarga Mo karena dia mencurigai orang-orang Keluarga Mo.

Dia terasing dari Keluarga Mo, dan selama bertahun-tahun, hubungan keluarganya semakin buruk.

Mengetahui saat Amanda Mu hamil, pikirannya sangat sederhana, Amanda Mu pasti sangat menyayangi anak ini.

Bagi Joanna Mo, awalnya pikirannya adalah mencintai bersama yang dicintainya.

dan kemudian?

Belakangan dia menemukan bahwa perasaan di antara orang-orang sangat halus dan sulit dijelaskan dengan jelas.

Nasib orang tua dan anak-anak diatur oleh langit.

Bahkan nasib yang diatur oleh langit bisa dipatahkan atau dihubungkan.

Ricky Mo sebenarnya hanya berdiri di kamar Joanna Mo selama setengah menit sebelum berbalik dan keluar.

Saat menutup pintu, ia terbiasa melemaskan gerakannya, seolah-olah Joanna Mo masih tidur di dalam.

Setelah menutup pintu, Ricky Mo sendiri tertegun, lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Charles Mo.

Charles Mo tidak tahu apa yang dia lakukan, butuh beberapa saat sebelum dia menjawab telepon.

"Kakak sepupu?"

“Kenapa butuh waktu lama untuk menjawab telepon?” Tanya Ricky Mo padanya.

Charles Mo berhenti lagi sebelum berkata, "Di kamar mandi."

Ricky Mo melakukan panggilan telepon sambil berjalan, dan berjalan begitu saja ke pintu kamarnya.

Dia memegang ganggang pintu dengan satu tangan, menyipitkan matanya sedikit, dan berkata, "Biarkan Joanna mengangkat teleponnya."

“Joanna sudah tidur.” Charles Mo kembali dengan sangat cepat kali ini, seolah-olah dia takut Ricky Mo tidak akan mempercayainya.

Ricky Mo hanya menjawab ketawa dingin.

Charles Mo langsung menghentikan pekerjaannya: "Apakah kamu memasang CCTV di sini? Joanna tidak mengatakan sepatah kata pun. Bagaimana kamu tahu bahwa dia ada di sampingku dan tidak tidur?"

Ricky Mo tidak menjelaskan kepadanya, hanya berkata: "Biarkan dia menjawab telepon."

Charles Mo berhenti lagi, dia mengira dirinya sendiri tenang, tapi Ricky Mo sangat berhati-hati sehingga dia tentu saja menyadari rasa bersalahnya.

Resort ini relatif tenang, dan tidak ada hal yang lain, tidak lebih dari bermain dengan Joanna Mo dan tidak tidur saat ini.

Ricky Mo sangat mengenal Charles Mo dan dia bisa menebaknya.

Charles Mo di ujung lain menyalakan speaker ponsel ketika dia menjawab telepon, dan Joanna Mo telah mendengar kata-kata Ricky Mo.

Charles Mo menyerahkan telepon kepada Joanna Mo. Joanna Mo dengan patuh menundukkan kepalanya ke telepon, dan berseru, "Ayah."

Ketika Ricky Mo berbicara, suaranya menjadi sedikit dingin: "Kenapa sudah larut malam kamu tidak tidur ?"

Joanna Mo memutar jari-jarinya dan berbisik, "Aku akan tidur sebentar lagi."

Gadis berusia empat atau lima tahun, suara kekanak-kanakan lembut dan membuat orang gemas.

Suara Ricky Mo juga sedikit mereda: "Tidurlah."

"Oh," Joanna Mo berhenti, lalu bertanya tiba-tiba, "Ayah, apakah kamu merindukan ibu?"