Spoiled Wife, Bad President - Bab 1440 Pelukan

Usai pertunjukan, Lusi Shen dan Amanda Mu pergi makan malam bersama.

Metta Gu sedang menunggu di luar, tentu ikut dengan mereka.

Tidak lama setelah Lusi Shen dan rombongannya duduk, James Gu juga datang.

Begitu James Gu masuk. Metta Gu menyindir, "Apa kamu tidak pulang dan menjaga pacarmu?"

“Gadis kecil tahu apa,” James Gu menepuk kepalanya begitu saja.

Metta Gu memegangi kepalanya, mendengus tidak yakin.

Lusi Shen tidak bersuara, mengikuti Amanda Mu bersama-sama melihat menu hidangan.

Sudah larut malam, jadi semua orang makan yang ringan, dan tidak ada yang minum.

Setelah makan, Lusi Shen mendongak, menyadari bahwa di tempat hanya tersisa dia dan James Gu.

Lusi Shen melihat sekeliling dan bertanya pada James Gu, "Di mana mereka? Apakah mereka semua pergi ke kamar mandi?"

"Semua orang pergi ke kamar mandi, Ricky dan Amanda sepertinya juga pergi ke kamar mandi..."Sebenarnya James Gu yang memisahkan mereka.

"Ah", Lusi Shen menundukkan kepala dan melanjutkan makan.

Tiba-tiba James Gu memanggil dia, "Lusi."

"Apa? "Ekspresi Lusi Shen sedikit dingin.

James Gu memandang alisnya yang cerah, menghela nafas, "Jaga dirimu baik-baik."

Lusi Shen berhenti memegang sumpitnya, "Matahari sudah muncul dari barat."

James Gu berkata lagi, "Jangan terlalu dekat dengan Jesper lagi, dia hanya ingin memanfaatkan ketenaranmu."

"Sudah selesai? "Lusi Shen terlihat tidak sabar, "James, urus dirimu sendiri saja."

Lusi Shen juga tidak punya selera untuk makan lagi, melempar sumpit, mengeluarkan ponselnya dan menelepon Metta Gu.

"Halo, kakak Lusi?"

"Sedang dimana? Cepat kembali, kita sudah bersiap untuk pergi ke bandara."

Lusi Shen selesai berbicara lalu menutup telepon.

Ketika dia menelepon, James Gu terus menatapnya, ketika dia selesai menelepon, James Gu masih terus melihatnya.

Lusi Shen hanya mengangkat matanya dan menatap langsung ke James Gu.

Mata James Gu tertuju padanya, "Apakah kita seterusnya harus hidup seperti ini?"

Nada bahasanya terlihat seperti kehilangan.

"Kalau tidak?" Lusi Shen merasa James Gu tidak beralasan, "Menurut kamu bagaimana kita harus bergaul?"

Saat ini, ruang reservasi terbuka, Metta Gu masuk.

Lusi Shen menoleh dan melihat, yang masuk bukan hanya Metta Gu, Amanda Mu dan Ricky Mo juga menyusul.

Lusi Shen tampak bingung, "Kalian bersama-sama sudah pergi ke kamar mandi?"

Metta Gu berbisik, "Bertemu di jalan......"

Lusi Shen melirik Metta Gu, melihat ke arah Amanda Mu, "Amanda, aku harus pergi, sampai ketemu."

"Baik, jaga diri baik-baik. "Amanda Mu berjalan mendekat dan memeluk Lusi Shen.

James Gu menatapnya dari samping, wajahnya terlihat tenang, tapi hatinya sangat kesal.

Pelukan

Dia menginginkannya juga.

--------

Selesai mengantar Lusi Shen dan Metta Gu, tersisa tiga orang, masing-masing berencana untuk pulang.

Amanda Mu baru saja masuk ke dalam mobil, mengenakan sabuk pengaman, mendengar seseorang membuka pintu belakang.

Melihat ke belakang, ternyata itu James Gu.

James Gu duduk di barisan belakang, "Aku tidak mengemudi, malas untuk pulang, pulang juga sendirian, pergi menginap semalam ke rumah kamu, pasti kamu menyambut aku kan?"

Ricky Mo menatapnya dengan dingin, "Tidak diterima."

"Amanda. "James Gu tidak melihat Ricky Mo, berbalik untuk melihat Amanda Mu, tersenyum dengan menyenangkan.

Amanda Mu tentu saja tidak akan sedingin Ricky Mo, dia tersenyum pada James Gu, "Selamat datang, jika Joanna tahu bahwa kamu akan tinggal bersama kami, dia akan senang, dia berkata bahwa dia sudah lama tidak melihatmu."

James Gu menepuk-nepuk bahu Ricky Mo, "Dengar tidak, Joanna ingin bertemu dengan aku."