Spoiled Wife, Bad President - Bab 632 Aku Memberimu Muka

Setelah kata-kata Amanda Mu diucapkan, di ruangan itu terdengar sangat sunyi, hanya suara napas mereka berdua yang terdengar.

Ruangannya sangat sunyi yang membuat orang merasa sesak.

Ricky Mo berdiri di depan Amanda Mu tanpa mengeluarkan kata sepatah pun.

Amanda Mu mendorongnya:”Bicaralah!”

Ricky Mo tidak mengatakan apa-apa, dia berbalik dan keluar.

Amanda Mu menggertakkan giginya, dia berkata sambil menunjuk belakang punggungnya:”Ricky Mo, jika hari ini kamu keluar seperti ini maka tanggung akibatnya sendiri!”

Bukan hanya Ricky Mo saja yang bisa mengatakan kata-kata kejam, dia juga bisa!

Hanya saja kebanyakan kata-kata kejam yang diucapkan oleh Ricky Mo padanya hanya untuk menakutinya, dia tidak benar-benar melakukannya.

Ricky Mo adalah orang yang mulutnya kasar tapi hatinya lunak.

Tapi beda dengan Amanda Mu, dia kebanyakan berhati lembut tapi jika dia sudah mengatakan kata kejam maka mungkin saja itu akan dilakukannya.

Ricky Mo menghentikan langkahnya, dia berhenti pada jarak tiga meter dari Amanda Mu, kemudian langsung berjalan pergi.

Piang!

Suara pintu kamar ditutup terdengar keras, hati Amanda Mu terasa hancur dan sakit.

Seluruh badan Amanda Mu terasa lemas, dia berjalan dan duduk di kursi yang ada di samping, dia menunduk dan menutup wajahnya dengan tangannya dan tidak mengangkat kepalanya untuk waktu yang lama.

……

Amanda Mu berada di ruang kerja Ricky Mo untuk waktu yang lama.

Sampai ada yang mengetuk pintu.

Amanda Mu baru sadar ternyata di luar jendela sudah gelap.

Ternyata sekarang sudah malam.

“Iya.” Amanda Mu menjawabnya dan berdiri.

Tapi karena dia duduk lama, kedua kakinya terasa mati rasa, tangannya memegang pinggir meja dan berhenti sebentar, mati rasa di kakinya membaik dan dia berjalan ke arah luar.

Dia membuka pintunya, dia merasa terkejut ketika melihat Doni yang berdiri di luar.

“Asisten Doni? Kenapa itu kamu?” Doni terkadang akan makan di vila, tapi itu karena dulu dia mengantarkan Ricky Mo pulang dari kantor dan kebetulan jam makan.

Kebanyakan waktu, Doni datang mengantarkan dokumen dan melaporkan keadaan kepada Ricky Mo, dia biasanya tidak akan tinggal lama, apalagi datang mencari Amanda Mu.

Ekspresi Doni terlihat buruk, dia menggerakkan bibirnya, dia seperti kesulitan mengatakan sesuatu, dia tidak berbicara dan ragu untuk waktu yang lama.

“Langsung katakan saja.” Kecurigaan di dalam hati Amanda Mu semakin membesar, masalah apa yang bisa membuat Doni yang selama ini tenang dan berhati-hati menjadi ragu seperti ini?

Doni perlahan-lahan mengerutan keningnya, dia seolah-olah baru meyakinkan hatinya, kepalanya menunduk, nada bicaranya lebih cepat dan terdengar tidak setenang biasanya:”Nyonya, pembantu sudah membantumu merapikan barang-barangmu, mobilnya juga sudah siap, kamu sudah bisa berangkat sekarang.”

“Apa maksudnya?” Wajah Amanda Mu perlahan-lahan terlihat pucat, suaranya bergetar:”Kamu lihat aku, jelaskan kepadaku ada apa sebenarnya!”

Doni mengangkat kepalanya:”Tuan muda mengatakan ini adalah rumahnya, hubunganmu dan dia sekarang bukan pasangan suami istri yang sah secara hukum, maka ... ... kamu sekarang ... ... “

Amanda Mu langsung menyela Doni:”Ricky Mo mengusirku?”

Doni tidak berani bicara lagi, dia hanya terdiam.

Amanda Mu juga tahu, dia dan Ricky Mo bertengkar hebat kali ini, tapi dia tidak menyangka bahwa dia akan mengusirnya!

Ricky Mo yang menggunakan segala cara untuk membawanya kesini sekarang malah mengusirnya!

Amanda Mu menarik rambutnya sendiri dan tersenyum dingin, dia berkata dengan kencang:”Di mana Ricky Mo? Aku mau bertemu dengannya! Jika dia mau mengusirku maka suruh dia yang mengatakannya sendiri kepadaku!”

Doni mengangkat kepalanya untuk melihatnya, dia terus mengatupkan mulutnya dan tidak mengatakan apa-apa.

Ini sebenarnya adalah urusan Amanda Mu dengan Ricky Mo tapi dia menyuruhnya datang mengurusnya.

Dia sebelumnya sudah mendapat tekanan dari Ricky Mo dan sekarang dia menghadapi Amanda Mu yang sedang emosi.

Doni merasa, mungkin dia berutang budi kepada Ricky Mo pada kehidupan sebelumnya sehingga dia membalas budinya pada kehidupan ini maka dia bisa diperintah oleh Ricky Mo seperti ini.

Amanda Mu tidak medapat jawaban dari Doni, kemarahan di dalam hatinya tidak berkurang tapi malah bertambah:”Baik! Kamu katakan di mana Ricky Mo sekarang, aku akan pergi mencarinya!”

Dia mendorong Doni, dia baru berjalan selangkah dan langsung melihat Ricky Mo.

Ricky Mo memakai jas yang dia pakai sewaktu bertengkar dengan Amanda Mu, jas itu dia siapkan untuk Ricky Mo pagi tadi.

Sekarang dia memakai jas yang dia siapkan pagi tadi dan berdiri di depannya untuk mengusirnya!

Tangan Amanda Mu yang berada di sisinya digengam erat dan sendinya terasa sedikit sakit.

Dia menatap Ricky Mo dengan tajam tanpa mengedipkan mata, dia takut melewatkan ekspresi Ricky Mo.

Ricky Mo berjalan ke depannya sambil melihatnya dan wajahnya terlihat sangat dingin.

Matanya dingin dan terlihat asing, ketika dia berbicara, kemesraan yang ada dulu tidak terlihat lagi:”Aku menyuruh Doni datang karena aku memberimu muka. Tapi kamu bersikeras mau berbicara denganku, baiklah, aku akan menurutimu.”

Amanda Mu mengendalikan dirinya sendiri, dia berusaha menggunakan suara seraknya dengan tenang:”Katakan.”

“Kita sudah bercerai tiga tahun yang lalu, hubungan kita bukan hubungan suami istri sekarang, karena itu, kita tidak perlu bersama lagi.” Ricky Mo orang tidak suka banyak bicara, tapi begitu dia bicara, kata-katanya sangat membekas di hati.

“Maksudmu adalah ... ... pisah?” Amanda Mu menggunakan seluruh tenaganya untuk mengucapkan kata-kata terakhir.

“Aku tidak akan mengurangi sedikit pun barang yang harus diberikan padamu. Sedangkan Joanna Mo, kamu tidak bisa menjaganya sekarang, biarkan dia tinggal di sini dulu, jika kamu mau merawatnya kelak maka kamu bisa langsung datang mencariku.”

Ketenangan Ricky Mo dan nada bicaranya yang datar membuat Amanda Mu yang sedang gemetaran sekarang terlihat menyedihkan.

Dia tahu dia harus belajar tenang seperti Ricky Mo:”Kamu bahkan tidak menginginkan Joanna Mo?”

“Tidak peduli Joanna ikut kamu atau ikut aku, bagiku sama saja, lagipula di badannya mengalir darahku.”

Setelah Ricky Mo mengatakan ini, dia melirik Amanda Mu sekilas, dia mengangkat pergelangan tangan untuk melihat jamnya, kemudian pandangannya beralih ke Amanda Mu lagi:”Aku akan keluar sebentar karena ada urusan, aku harap kamu bisa pergi sebelum aku pulang.”

Setelah dia selesai mengatakannya, dia berbalik dan pergi.

“Tuan muda ... ... “ Doni tidak tega melihat tampang Amanda Mu dan dia memanggil Ricky Mo.

Ricky Mo melihatnya sekilas, nada bicaranya datar:”Doni, aku percaya dengan kemampuanmu.”

Doni merasa sakit kepala:” ... ... aku tahu.”

Ricky Mo segera berjalan pergi, tanpa berhenti dan ragu.

“Nyonya, kamu ... ... “ Doni menoleh dan melihat Amanda Mu melihat ke arah perginya Ricky Mo, dia tidak tahu harus mengatakan apa lagi.

Amanda Mu menarik napas dalam-dalam, nada bicaranya sudah tenang:”Asisten Doni, aku akan pergi sendiri, aku tidak akan menyulitkanmu. Ketika aku tidak ada, jika kamu ada waktu maka kamu mungkin harus lebih banyak menemani Joanna.”

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu