Spoiled Wife, Bad President - Bab 824 Hidup Harus Melihat Orang, Mati Harus Melihat Mayat

James Gu mendengar apa yang dikatakan Amanda Mu dan terdiam beberapa saat.

Setelah beberapa saat, dia berkata, "Tetapi jika Ricky terus tidak muncul, akan selalu ada seseorang yang pergi ke Perusahaan Mo untuk memimpin situasi secara keseluruhan."

“Kalau begitu, kembalikan dia.” Mata Amanda Mu berkilat.

James Gu tidak mengatakan apa-apa lagi.

...

Di gerbang gedung, James Gu dan Amanda Mu pergi ke rumah Lusi Shen bersama-sama.

Lusi Shen selalu menganggur karena cedera kaki sebelumnya.

Ketika keduanya tiba di tempat Lusi Shen, Lusi Shen sedang memasak mie kupu-kupu untuk dimakan Joanna Mo.

Selain mie kupu-kupu, Lusi Shen tidak terlalu bisa membuat makanan lain.

Joanna Mo mungkin juga lapar, menunggu dengan bersemangat di pintu dapur menunggu untuk makan.

Mendengar bel pintu, Lusi Shen membuka pintu dan melihat Amanda Mu dan James Gu. Dia terkejut sesaat.

Lusi Shen menarik matanya dan berkata, "Ayo masuk dulu."

Begitu Amanda Mu memasuki pintu, dia melihat Joanna Mo berdiri di sudut, bersandar di dinding dengan satu tangan, memiringkan kepalanya dan melihat ke arah pintu.

Ketika dia melihat Amanda Mu, matanya menyala bersamaan.

Amanda Mu tersenyum dan berseru, "Joanna."

Joanna Mo berlari ke arahnya sekaligus, bergegas ke pelukan Amanda Mu.

Amanda Mu membungkuk dan memeluk Joanna Mo.

Lusi Shen melirik James Gu, mengabaikannya, dan berkata kepada Amanda Mu, "Aku baru saja memasak mie untuk Joanna."

Amanda Mu dan Joanna Mo mengucapkan beberapa patah kata, pergi ke dapur dan melihatnya, lalu mengambil celemek dan menyiapkan makan malam.

Setelah Lusi Shen memasak mie, Amanda Mu memcari beberapa daging sapi dan membuat saus.

Beberapa orang akan makan mie saus daging untuk makan malam.

Setelah makan malam, James Gu dan Joanna Mo pergi setelah bermain sebentar.

Dia sibuk mencari Ricky Mo hari ini, dan dia juga sibuk dengan Media Shengding dan Jade Imperial.

Dia masih memiliki banyak hal untuk ditangani.

Setelah mengantar James Gu pergi, Lusi Shen bertanya apakah Amanda Mu telah menemukan sesuatu di tempat kejadian hari ini.

Amanda Mu menggelengkan kepalanya.

Lusi Shen merenung sejenak, dan kemudian bertanya, "Bagaimana hasil survey di lokasi kecelakaan? Bagaimana bisa orang yang hidup menghilang dari di udara ketika dia jatuh, Harus melihat orang kalau hidup, dan kalau mati harus melihat mayat!"

Harus melihat orang kalau hidup, dan kalau mati harus melihat mayat.

Itu hanya dapat didefinisikan sebagai hilang.

Namun, konsekuensi dari menghilangnya Ricky Mo berada di luar jangkauan orang biasa.

“Ya, harus melihat orangnya kalau hidup, dan kalau mati harus melihat mayat.” Amanda Mu juga percaya bahwa Ricky Mo pasti hidup.

Amanda Mu bertanya, "Apakah ada berita dari managermu?"

Amanda Mu memutuskan untuk mencari pengasuh anak untuk merawat Joanna Mo. Manager Lusi Shen memiliki banyak koneksi, jadi dia meminta agennya untuk membantu mencari seseorang.

"Dia bilang dia menemukan beberapa orang, dan kemudian membiarkan kamu pergi dan memilih sendiri."

"Oke, maaf sudah merepotkan."

...

Hari berikutnya.

Lusi Shen menemani Amanda Mu untuk melihat pengasuh yang dibantu cari oleh managernya.

Setelah Amanda Mu melihatnya, dia tidak puas.

Ketika kembali, menerima telepon dari Doni.

Amanda Mu mengira Doni memanggilnya dan akan membicarakan masalah Ricky Mo.

Ternyata Doni bertanya tentang Amanda Mu yang mencari pengasuh.

Amanda Mu bertanya kepadanya: "Bagaimana kamu tahu bahwa aku sedang mencari pengasuh?"

Doni berhenti dan berkata, "Dengar dari Direktur Gu."

Lusi Shen sekarang menjadi seniman di Media Shengding, managernya membantu Amanda Mu menemukan pengasuh, tidak sulit bagi James Gu untuk mengetahui hal ini.

Setelah memikirkan hal ini, Amanda Mu berkata, "Ya."

"Ketika aku dan istriku bercerai dulu, aku meminta pengasuh untuk merawat anak-anak, masih lebih terpercaya. Jika kamu mempercayaiku, aku bisa memberikan informasi kontaknya kepada Kamu."

Nada bicara Doni sangat tulus, dan Amanda Mu tidak punya alasan untuk menolak: "Oke."