Spoiled Wife, Bad President - Bab 1014 Apakah Dia Juga Belajar Darimu?

Ricky Mo meninggalkan laboratorium dengan membawa anak buahnya, sementara Kenzo Li dan Anik tetap tinggal di laboratorium.

Setelah keluar, Charles Mo tak hentinya melihat ke belakang.

Ricky Mo memberi instruksi kepada anak buahnya: "Antar makanan secara rutin setiap hari, jangan khawatirkan yang lain."

Dia tahu bahwa Charles Mo memiliki keraguan di dalam hatinya, ketika dia memiliki sesuatu untuk ditanyakan, dia pun memberi isyarat dengan tangannya.

“Kakak Sepupu.” Charles Mo mengikutinya dengan ekspresi ragu-ragu.

Charles Mo meliriknya.

Charles Mo menggaruk kepalanya dan berkata, "Kamu dan Kenzo ..."

Secara logika, kedua orang ini seharusnya tidak cocok.

Tapi melihat situasi ini, keduanya sepertinya bekerja sama.

Apalagi, Kenzo Li tampaknya juga bersedia bekerja sama dengan Ricky Mo.

Adapun Ricky Mo ...

Charles Mo juga tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Ricky Mo.

Lagipula, dia tidak pernah mengerti apa yang dipikirkan Ricky Mo.

Ketika Ricky Mo mendengar kata-katanya, langkah kakinya berhenti, berdiri diam beberapa saat, namun pada akhirnya juga tidak menjawab pertanyaan itu.

...

Amanda Mu dibangunkan oleh Ricky Mo.

Dia membuka matanya dengan perasaan linglung.

Langit sudah gelap, hanya ada sedikit cahaya di dalam kamar. Di bawah cahaya redup, Ricky Mo sedang duduk di samping tempat tidur sambil menatapnya.

Sebuah lingkaran hangat menyelimuti Ricky Mo membuatnya terlihat lebih lembut.

Amanda Mu linglung, dan untuk beberapa saat, dia merasa tidak tahu apakah sekarang masih siang atau sudah malam.

“Saatnya bangun untuk makan malam,” kata Ricky Mo lembut.

Tak menunggu reaksi Amanda Mu, Joanna Mo yang sedang tidur di samping Amanda Mu yang tiarap di bawah selimut itu bangkit dan duduk tegak.

Joanna Mo menggosok matanya dan menatap Ricky Mo: "Papa."

Kemudian dia melihat Amanda Mu: "Mama."

Baru saja bangun, ia masih sedikit terpana, sikap kecilnya yang berperilaku baik tampaknya melembutkan hati orang yang melihatnya.

Ricky Mo berkata, "Kemarilah."

Joanna Mo merangkak ke arah Ricky Mo.

Setelah Ricky Mo mengambil jaket Joanna Mo dan memakaikan untuknya, dia menggendong Joanna Mo dan meletakkannya di lantai: “Pakai sandal sendiri, lalu pergi keluar."

Joanna Mo mengedipkan matanya: "Ok."

Dia dengan patuh memakai sandal kecilnya dan keluar dengan bunyi sandalnya "dangdangdang".

Kemudian, Ricky Mo menatap Amanda Mu.

Amanda Mu membiarkan Ricky Mo mengangkatnya dari tempat tidur, membantunya berpakaian dan menempatkannya di kursi roda.

Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun sepanjang waktu, sama patuhnya dengan Joanna Mo.

Ricky Mo juga tetap diam sampai dia memakai untuk sandal Amanda Mu sebelum dia menatapnya.

Dia menatap lurus ke Amanda Mu, matanya sangat fokus.

Amanda Mu berkedip, "Apa yang kamu lihat?"

Ricky Mo mengulurkan tangan dan menyentuh wajahnya: "Joanna akhir-akhir ini semakin lebih baik. Apakah dia juga belajar darimu?"

Masih ada sedikit senyum di wajahnya, tetapi Amanda Mu, yang mengenalnya dengan baik, tahu bahwa ini bukan senyum dari hati.

Dia tersenyum bukan karena dia senang, tapi untuk menenangkannya.

Perasaan tidak berdaya yang kuat melayang di hati Amanda Mu.

Semakin dia merasa tidak mau menyerah, dia akan semakin sedih, dan dia akan semakin diliputi oleh perasaan pesimis.

Dirinya seolah seperti terjebak di dalam rawa-rawa.

Melihat ekspresi Amanda Mu semakin jelek dan semakin buruk dengan kecepatan yang terlihat dengan mata telanjang, ekspresi wajah Ricky Mo juga perlahan semakin redup, yang pada akhirnya hanya menyisakan perasaan dingin.

Ricky Mo mengulurkan tangan dan membawa Amanda Mu ke dalam pelukannya: "Tidak apa-apa."

Tidak apa-apa, dia akan membuatnya merasa lebih baik.

Amanda Mu merasa tenang, dia memejamkan mata dan mengulurkan tangannya untuk memeluk Ricky Mo.

Tidak ada orang yang berbicara.

Ricky Mo melepaskan Amanda Mu saat terdengar ketukan di pintu luar.

Dia dengan hati-hati mengulurkan tangannya untuk merapikann rambut Amanda Mu yang berantakan, sebelum mendorongnya keluar.