Spoiled Wife, Bad President - Bab 314 Mencium Ricky Mo Dengan Bergairah

Ricky Mo beranjak keluar dari ruang privat itu dan langsung menuju tempat parkir.

Dalam sekali lihat, matanya langsung bisa menangkap mobil yang ia berikan untuk Amanda Mu. Ia langsung berjalan menghampiri mobil Amanda Mu, membuka pintu, lalu duduk di kursi penumpang di samping pengemudi.

Amanda Mu sedang melihat entah tentang apa di ponselnya. Ia bahkan tidak menengadah walaupun ia mendengar ada pergerakan: “Sudah datang.”

Ricky Mo sedikit menyenderkan tubuhnya ke arah Amanda Mu: “Marah?”

Amanda Mu meletakkan ponselnya, menolehkan kepalanya dan menatap Ricky Mo, lalu berkata: “Tidak.”

Ricky Mo tentu saja tidak mempercayai Amanda Mu. Ia lalu berujar seperti ingin menjelaskan namun juga terdengar seperti asal bicara: “Saat pulang kerja, Stevi meneleponku dan mengatakan bahwa Herman mencariku di apartemenku. Kalau aku tidak mau pulang, ia menyuruhku untuk menemaninya makan.”

Ricky Mo sudah pulang kerja secepat ini dan apabila tidak pulang, sama saja ia memprovokasi dugaan Herman Mo. Lebih baik ia mengikuti alur cerita dengan menemani Stevi Mo makan. Hitung-hitung supaya Herman Mo tidak mendapatkan apa yang ia inginkan untuk menjatuhkannya.

Tanpa perlu Ricky Mo jelaskan lebih lanjut, Amanda Mu juga sudah dapat menebaknya.

Stevi Mo membohongi Ricky Mo dengan mengajaknya makan malam bersama. Padahal, ia ingin mengenalkan teman baiknya pada Ricky Mo.

Begitu selesai mendengarkan penjelasan Ricky Mo, Amanda Mu juga tidak terlalu merespon: “Turunlah, aku mau pulang.”

Sambil bicara, ia sambil menyalakan mesin mobil.

Ricky Mo menahannya: “Amanda, kamu jelas-jelas sedang marah.”

“Benar. Aku marah. Aku marah sampai-sampai sekarang aku tidak mau melihatmu.” Amanda Mu menghentikan gerakan tangannya, tersirat amarah yang tidak bisa dibendung dalam nada bicaranya.

Dengan orang semacam Ricky Mo, selain dari temperamennya yang tidak jelas baik-buruknya, poin yang lebih baik adalah Amanda Mu tidak perlu khawatir akan kemungkinan perasaan pria itu berubah.

Ricky Mo memiliki sifat yang arogan. Kalau ia menyukai seseorang, ya itu berarti suka. Kalau tidak suka, berarti tidak suka. Ia adalah orang yang tidak bertele-tele dan langsung menuntaskan semua hal tentang perasaan.

Amanda Mu juga tidak perlu khawatir akan kemungkinan pria itu tiba-tiba memutar arah dan bermesraan dengan wanita lain saat bersamanya.

Yang membuat Amanda Mu marah adalah karena ia tidak bisa menghubungi pria itu semalaman.

Ia tidak percaya Ricky Mo tidak memiliki sedikitpun waktu untuk meneleponnya.

Masalah Joanna Mo sudah membuat hati dan tubuhnya lelah. Ia tidak berani membayangkan akan seperti apa jadinya jika sesuatu terjadi pada Ricky Mo.

Dalam sekejap, suasana di dalam mobil pun menjadi hening. Tapi, Ricky Mo tiba-tiba terkekeh dengan suara rendah.

Amanda Mu menatap pria itu dengan tidak senang: “Kenapa tertawa?”

“Kamu cemburu?” Ricky Mo menggerakkan sebelah tangannya ke belakang kursi Amanda Mu, sedangkan sebelah tangannya yang lain menghalangi di depan wanita itu. Sehingga dari kejauhan, Amanda Mu terllihat seperti sedang dipeluk oleh Ricky Mo.

Saat Amanda Mu memasuki ruang privat itu, ada beberapa saat dimana ia merasa hatinya sangat kacau tidak karuan. Tapi setelah keluar, ia tidak lagi berpikir terlalu banyak. Yang membuatnya lebih marah pada Ricky Mo adalah karena pria itu tidak mengangkat teleponnya semalaman.

“Kamu semalaman tidak mengangkat teleponku adalah karena kamu ingin membuatku mendatangimu dan melihatmu sedang duduk dengan wanita lain dan minum bersama? Kamu ingin membuatku cemburu?”

Amanda Mu menjulurkan tangannya untuk sedikit mencengkeram rambutnya, nada suaranya terdengar tidak berdaya: “Apa kamu tidak merasa kamu sedikit kekanakan?”

Amanda Mu baru saja selesai berucap, namun ia langsung merasa suasana di dalam mobil sepertinya tidak tepat. Bahkan sepertinya suhu di dalam mobil menurun beberapa derajat.

Suara Ricky Mo terdengar berat dan kelam: “Amanda, kamu berani mengatakan aku kekanakan?”

Amanda Mu menghela napas beberapa kali, lalu mengangkat wajahnya dan menatap pria itu: “Apa kamu tahu seberapa khawatirnya aku karena tidak dapat menghubungimu sepanjang malam?”

Tidak ada lampu menyala di dalam mobil, hanya ada cahaya remang-remang dari lampu jalan yang menembus masuk dari jendela mobil yang membuat mereka samar-samar bisa saling melihat wajah satu sama lain.

Ricky Mo tertawa dingin: “Setelah kamu pulang kembali ke Kota J, kalau bukan karena sebagai kru syuting kamu sepenuh hati ingin menyelidiki masalah itu, apa kamu masih ingat bahwa kamu adalah wanitaku? Wanita Ricky Mo?”

Amanda Mu tercenung sesaat: “Apa maksudmu?”

Semenjak Joanna Mo hilang dan kedua orang itu kembali ke Kota J secara terpisah, semua pikiran Amanda Mu sepenuhnya tertumpah untuk pekerjaan dan keluarga Mo.

Setiap kali Amanda Mu mencari Ricky Mo, itu karena ada perihal yang harus dibicarakan. Sama sekali tidak pernah sekalipun Amanda Mu mencari Ricky Mo karena ia merindukan pria itu.

Hal ini membuat Ricky Mo merasa sepertinya tidak ada lagi tempat untuk dirinya di hati Amanda Mu.

Ricky Mo sendiri juga mengakui bahwa tindakannya malam ini sedikit kekanakan. Tapi, ia juga ingin membuat Amanda Mu sedikit lebih memperhatikannya. Ia ingin menyadarkan Amanda Mu bahwa selain Joanna Mo, wanita itu masih memiliki dirinya.

“Kamu pikir saja sendiri.” Selesai bicara, Ricky Mo membuka pintu untuk turun dari mobil.

Amanda Mu tidak tahu apa yang perlu ia pikirkan.

Nada bicaranya menjadi sangat pedas: “Ricky Mo, kalau ada masalah, katakan dengan jelas.”

Ricky Mo baru membuka setengah pintu dan saat mendengar perkataan Amanda Mu, ia hanya terdiam sejenak lalu langsung turun dari mobil.

Amanda Mu teringat bahwa hari ini ia berhasil mendapatkan rambut Peter Si. Ia pun langsung turun dari mobil dan bergegas mengejar Ricky Mo.

Ricky Mo yang sangat geram berjalan menjauh dengan sangat cepat, membuat Amanda Mu harus berlari kecil untuk mengejarnya.

Amanda Mu menarik lengan Ricky Mo dan dengan napas yang sedikit terengah memandang ke sekeliling. Ia lalu berkata: “Aku sudah mendapatkan rambut Peter, kuberikan rambutnya padamu. Kamu harus mencari kesempatan untuk mendapatkan rambut ayahmu. Kalau sudah, lakukanlah tes DNA.”

Sambil bicara, Amanda Mu sambil mengeluarkan sebuah plastik klip kecil yang berisi rambut Peter Si dan memberikannya pada Ricky Mo.

Walaupun raut wajah Ricky Mo suram, tapi ia masih tetap menerima plastik itu.

Melihat Ricky Mo yang sudah menerimanya, Amanda Mu pun berkata: “Kalau begitu, aku pergi dulu.”

Ia baru saja membalikkan tubuhnya ketika Ricky Mo langsung menahannya. Dengan raut wajahnya yang tetap murung dan suram, Ricky Mo pun memerintah: “Cium aku dulu sebelum kamu pergi.”

“Hah?” Amanda Mu tidak langsung merespon. Untuk apa pria itu tiba-tiba menyuruhnya untuk menciumnya?

Amanda Mu melihat sekilas ke arah Jade Imperial dan kebetulan ia melihat Stevi Mo bersama dengan Maggie Su berjalan keluar.

Amanda Mu berujar dengan sedikit panik: “Kakak perempuanmu sedang kesini.”

Tidak perlu mengungkit kondisinya dan Ricky Mo yang saat ini ‘berpisah’. Kalaupun tidak berpisah, Amanda Mu juga tidak mau bekerja sama untuk melakukan hal semacam ini di depan umum.

Ricky Mo menggenggam lengan Amanda Mu dengan semakin kuat. Sepertinya ia tidak mau wanita itu kabur.

Bola mata Ricky Mo menatap Amanda Mu dengan ekspresi tidak berdaya: “Ia mau mengenalkanku pada seorang wanita lain. Apakah kamu sebagai istriku tidak menunjukkan semua kemampuanmu? Bukankah kamu seorang penulis naskah? Masa tidak bisa memberikan ciuman bergairah?”

Amanda Mu terdiam sesaat lalu berujar: “Tapi aku tidak mau memberikanmu ciuman yang bergairah.”

“Kamu ini...” Saking geramnya, Ricky Mo sampai mengeratkan dagunya. Tiba-tiba, ia menunduk dan dengan suara kecil mengancam Amanda Mu: “Kalau kamu tidak menciumku, aku akan langsung memberitahu Stevi bahwa kita bukan hanya tidak berpisah, tapi malah sudah mengambil sertifikat menikah.”

Amanda Mu merasa ada sesuatu yang tidak tepat.

Yang ingin ia dan Ricky Mo lakukan sekarang adalah mencari Joanna Mu dan menyelidiki kasus hukum ibu Ricky Mo. Mereka berdua jelas-jelas berada dalam satu garis pertarungan, jadi kenapa pria itu malah mau menggunakan hal ini untuk mengancamnya?

Tapi yang membuat Amanda Mu tidak berdaya adalah karena ia sangat yakin Ricky Mo adalah seseorang yang mampu melakukan apa yang telah dikatakannya.

Amanda Mu kembali menoleh, sekilas melihat Stevi Mo dan Maggie Su yang sedang berjalan ke arahnya. Memantapkan hati, Amanda Mu menjulurkan tangannya dann dengan agresif mendorong Ricky Mo ke tiang lampu jalan yang ada di samping. Ia mencengkeram kerah baju pria itu, berjinjit, lalu menciumnya.

Menciumnya dengan bergairah.

Saat ia menulis naskah, seperti inilah ia menulisnya.

Tenaga Amanda Mu ternyata lumayan kuat, membuat punggung Ricky Mo menabrak tiang lampu jalan dan mengeluarkan bunyi dentuman.

Bertepatan dengan Stevi Mo dan Maggie Su yang berjalan menghampiri, bagi mereka yang melihat, adegan ini benar-benar adalah Amanda Mu yang sedang mencium Ricky Mo dengan penuh gairah.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu