Spoiled Wife, Bad President - Bab 390 Ada Sedikit Paksaan

Amanda Mu saat itu baru tersadar, tubuhnya sangat lemah, ingatannya tidak ada sama sekali.

Ketakutan seperti itu, tidak ada orang yang berempati padanya.

Di kondisi seperti itu, kalau ada seseorang yang dekat dengannya muncul, didukung dengan semua orang, maka, dia akan bergantung pada orang itu, dan mempercayai orang tersebut.

Hal ini, Kenzo Li memulai dengan baik.

Tapi, kalau dianalisa dengan teliti, tampak jelas ada sedikit paksaan.

Tapi ada hal yang lebih penting, Kenzo Li segera membaik dan keluar dari rumah sakit, hal yang lain tidak begitu mendesak.

Saat ini, Amanda Mu menganggukkan kepala, bertanya padanya: "Masih mau lagi supnya?"

Kenzo Li tersenyum memberikan mangkok kepadanya: "Iya."

Amanda Mu menerima mangkuk, menundukkan kepala menuangkan sup untuknya.

Ada sehelai rambut yang jatuh di samping telinganya, dia mengulurkan tangan menjepit telinganya, gerakan sederhana membuat dirinya makin terlihat anggun.

Kenzo Li mengalihkan pandangannya, menundukkan matanya, menyembunyikan suasana hati di bawah matanya.

Sebenarnya di awal dia mengatakan dirinya tunangan Amanda Mu, sama sekali tidak ada alasan yang rumit.

Alasan yang barusan dia katakan, hanya sebagian kecil saja, alasan yang lebih besar, adalah ingin tahu apakah Amanda Mu benar-benar kehilangan ingatan.

Setelah itu, Amanda Mu, dia…… Benar-benar kehilangan ingatan.

Amanda Mu menyodorkan sup kepadanya.

Kenzo Li menerima, dengan lembut berkata: "Terima kasih."

"Sungkan apa denganku." Amanda Mu duduk di sampingnya: "Bukan pasangan tunangan, kita juga teman, persahabatan seumur hidup, bukankah begitu?"

Kenzo Li mendengar ini, tertawa.

Dia mengulurkan tangan menutup bibir, menahan tawa, seperti sudah cukup tertawa, baru dengan suara rendah berkata: "Iya."

"Lucu kah? Berikan supnya padaku!" Amanda Mu ingin merebut sup yang ada di tangan Kenzo Li.

Kepala Kenzo Li dijahit, tapi gerakan tangannya sedikitpun tidak lembut, dia menahan tangan Amanda Mu: "Sekarang ini aku pasien yang sedang sakit."

Saat ini Amanda Mu baru menarik kembali tangannya.

Meskipun dia kehilangan ingatan, tidak berarti dia tidak memiliki otak.

Kecurigaan tentang Kenzo Li banyak sekali, sekarang tidak baik bertanya terlalu banyak.

Saat dia tidak sadarkan diri, Kenzo Li bisa menjaga dia selama tiga tahun, dipikir-pikir hati Kenzo Li pasti tidak jahat.

Kenzo Li selesai minum sup, Amanda Mu mengambil mangkuk untuk dicuci.

Selesai dia mencuci, ponselnya berdering.

Amanda Mu mengambil ponsel melihat, tertera di layar nomor tidak dikenal.

Jantungnya berdetak kencang, mungkin hasil pemeriksaan Ricky Mo sudah keluar, lalu menghubungi dia.

Dia melihat sekilas Kenzo Li.

Kepala Kenzo Li terluka, saat ini dia sedang memejamkan mata.

Amanda Mu membawa ponsel keluar dari kamar, baru mengangkat telepon: "Halo?"

Setelah itu, di seberang telepon terdengar suara laki-laki yang rendah.

"Nona Mu."

Dalam sekejap Amanda Mu bisa mendengar, ini suara Ricky Mo.

Suara Ricky Mo sangat merdu, suara yang rendah, terdengar sangat berkharisma.

Dia mengira hasil pemeriksaan sudah keluar, Doni memberitahu dia, tapi tidak disangka Ricky Mo sendiri yang meneleponnya.

Amanda Mu sedikit terkejut, meskipun Ricky Mo bukan laki-laki yang berlebihan, tapi bagi orang lain dia seorang yang tinggi diatas.

Amanda Mu menggigit-gigit bibirnya, menelan ludahnya, mengeluarkan suara berkata: "Tuan Mo, halo."

"Hasil pemeriksaan DNA sudah keluar, kamu dimana?"

Ucapan Ricky Mo sangat sederhana, Amanda Mu sudah terbiasa dengan cara dia berbicara.

"Aku sekarang di rumah sakit……" Amanda Mu berbicara sampai disini, mendorong pelan pintu, dari celah pintu melihat ke dalam, Kenzo Li masih pada posisinya tadi, lalu dia menutup pintu.

"Untuk apa di rumah sakit?"

Tidak tahu apakah Amanda Mu yang salah merasa, dia merasakan dari nada suara Ricky Mo, sepertinya…… Sedikit cemas.

Amanda Mu tidak banyak berpikir, berkata: "Temanku terkena musibah, sedang dirawat di rumah sakit, kamu berikan alamatnya padaku, aku kesana."

Laki-laki yang ada di seberang telepon mengabaikan ucapannya, dengan nada suaranya yang kuat berkata: "Alamatmu."

Amanda Mu tidak ingin berdebat dengan Ricky Mo, langsung memberikan alamat tempat dia berada ke Ricky Mo.

Ucapannya baru terlontar, Ricky Mo langsung menutup telepon.

Benar-benar…… Seorang laki-laki aneh.

Amanda Mu menatap layar ponsel selama beberapa saat, menghela nafas dalam-dalam lalu memasukkan ke dalam saku.

Saat kembali ke kamar pasien, melihat Kenzo Li sudah membuka mata.

Ekspresi wajah Kenzo Li tidak begitu baik, sepertinya energinya terkuras habis saat barusan berbicara dengannya.

Amanda Mu mengerutkan alis: "Aku ada sedikit urusan mau keluar."

Kenzo Li membuka sedikit matanya, bertanya: "Siapa yang mencari kamu?"

Amanda Mu dengan ragu berkata: "Ehm……"

Kenzo Li pada saat ini memotong ucapannya: "Cepat pergi cepat kembali, hati-hati, masalah kali ini tidak mudah, mungkin mencari aku, mungkin juga mencari kamu."

Nada bicaranya pelan, tapi ucapan yang dilontarkan tidak bisa membuat orang tenang.

"Aku tahu." Amanda Mu menganggukkan kepala.

Kemudian membalikkan badan mengeluarkan ponsel Kenzo Li, meletakkan di tempat yang bisa dijangkau olehnya: "Kalau ada apa-apa telepon aku."

Kenzo Li masih tersenyum: "Iya."

Sebelumnya ada polisi yang datang menanyakan banyak pertanyaan, tapi karena Kenzo Li masih di ICU, jadi juga tidak berbicara banyak.

Sekarang Kenzo Li sudah keluar, polisi mungkin akan datang kembali.

Tidak peduli datang mencari dia, atau datang mencari Kenzo Li, pasti bisa diprediksi, sejak awal sudah memperhatikan mereka.

……

Amanda Mu sebelum pergi mencari dokter, baru setelah itu turun ke bawah.

Dia baru keluar dari rumah sakit, mendengar dari tempat tidak jauh suara bel mobil.

Mobil berwarna hitam, sangat mahal.

Amanda Mu berjalan menghampiri.

Saat dia akan membuka pintu belakang mobil, tiba-tiba menyadari yang mengemudikan mobil adalah Ricky Mo.

Amanda Mu menarik kembali tangannya, membungkukkan badan memanggil: "Tuan Mo?"

"Naik."

Di sela jari Ricky Mo terjepit sebatang rokok, di sudut rokok terlihat abu rokok, dia membuang abu rokok tersebut, dirinya terlihat sangat santai.

Santai tapi membahayakan, seperti singa yang sedang berbaring di tempat tidur.

Amanda Mu merasa perumpamaan ini sangat cocok, karena saat dia mendengar Ricky Mo mengatakan "naik", dia langsung menurut dan masuk ke dalam mobil.

Dia membuka pintu di samping pengemudi, dia tidak berani duduk di belakang, menjadikan Ricky Mo sebagai supir.

Suasana di dalam mobil sangat hening, dan ada bau rokok.

Amanda Mu dengan suara yang pelan bertanya: "Tuan Mo sudah melihat hasil pemeriksaan DNA?"

"Belum." Ricky Mo menjawab degan sangat sederhana, seperti seakan setiap kata adalah emas.

Amanda Mu sedang dalam pemulihan, terkadang terhadap bau bisa sensitif, bau rokok di dalam mobil membuat dia merasa tidak nyaman, dia menggunakan tangannya mengipas hidungnya.

Setelah itu, dia mendengar suara kaca mobil diturunkan.

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu