Spoiled Wife, Bad President - Bab 45 Sengaja Agar Dia Datang

Amanda Mu dengan terpana melihat 'Charles Mo': "Ini kamu yang beli?"

"Mana mungkin, ini kakak sepupu yang membelikannya untukmu." Ricky Mo melihat Amanda Mu sekilas, lalu mulai makan.

Amanda Mu terdiam: "......" Perkataannya seakan berharap 'Charles Mo' yang membelikan ponsel itu untuknya.

Karena Ricky Mo yang membelikan untuknya. Amanda Mu langsung menyimpannya.

Amanda Mu melihat di samping ponsel itu, ada sebuah kartu telepon, kartu itu merupakan nomor yang dulu dia gunakan.

Amanda Mu langsung menelepon Lusi Shen setelah dia memasang nomor tersebut.

Baru terdengar sekali nada sambung. Teleponnya langsung diangkat.

Suara Lusi Shen terdengar khawatir: "Amanda Mu, kamu tidak apa-apa kan? Apa kamu baik-baik saja?"

"Aku tidak apa-apa. Apa sekarang sudah kembali dengan kru kamu?" Sebelum ini, Lusi Shen berkata kepadanya. Dia hari ini akan kembali bersama krunya.

"Kamu baru saja terlibat masalah besar, aku masih belum kembali bersama dengan kru ku, aku sekarang keluar. Ayo kita bertemu." Terdengar Lusi Shen sedang membereskan sesuatu.

Amanda Mu juga ingin bertemu dengan Lusi Shen dan menceritakan kepadanya apa yang terjadi kemarin malam, langsung menyetujui: "Oke, aku sedang makan. Sebentar lagi aku keluar......"

"Keluar kemana. Aku yang kesana." Lusi Shen langsung memutuskan teleponnya.

Amanda Mu meletakkan ponselnya, saat mengangkat kepalanya, dia melihat laki-laki di depannya sedang makan dengan perlahan.

Ricky Mo duduk di hadapannya. Biasanya selalu bertingkah sangat arogan. Tetapi kelakuannya sekarang justru kebalikannya, terlihat sangat tenang dan bijaksana.

"Masalah kemarin malam......" Amanda Mu berhenti sejenak. Baru berkata: "Terima kasih."

"Terima kasih untuk apa?" Ricky Mo mendongakkan kepala melihatnya, mata gelapnya yang seperti tinta itu tersenyum penuh arti: "Berterimakasih padaku karena di saat yang penting. Mendorong kamu?"

Amanda Mu mengerti apa yang dimaksud, wajahnya tiba-tiba menjadi merah: "Bisa tidak bicara yang benar!"

Rasa terima kasihnya kini sudah hilang.

Ricky Mo sudah menghabiskan buburnya. Sambil mengelap tangannya, berkata "Ucapan terima kasihmu itu santai sekali, tidak tulus."

Amanda Mu berpikir, dia juga merasa benar tidak tulus: "Kalau begitu aku traktir makan?"

"Makan? Boleh, pergi ke restoran yang lalu itu saja." Nada bicara Ricky Mo terlihat dia sungguh-sungguh.

Tempat itu......

Amanda Mu mengeryitkan dahi, kalau dia tidak salah ingat, tempat itu merupakan tempat paling top di Kota J, statusnya yang baru lulus kuliah ini, apalagi belum memiliki pekerjaan, anggap saja meskipun punya pekerjaan, kalau mengikuti 'Charles Mo' memesan meja disana, paling tidak membutuhkan gaji selama setengah tahun.

Dia merasa 'Charles Mo' sengaja melakukan ini.

Amanda Mu dengan terus terang mengatakan: "Ganti tempat, tidak sanggup makan disana."

'Charles Mo' memandangnyya dengan heran: "Kakak sepupu tidak memberimu kartu ATM dia?"

"Untuk apa dia memberiku kartu ATM miliknya!" Amanda Mu merasa 'Charles Mo' sangat aneh.

Setelah itu, 'Charles Mo' mengambil kartu berwarna hitam lalu melemparnya ke hadapan Amanda Mu: "Ini kakak sepupu yang memberikanku, kamu pakai saja dulu."

Amanda Mu tidak mengambil kartu hitam itu, dengan iri berkata: "Ricky Mo benar-benar baik sama kamu."

Ricky Mo sama sekali tidak pernah muncul di depan orang lain, rumor yang beredar mengatakan kalau dia seorang yang bertemperamen tinggi dan kasar, tetapi kenapa Ricky Mo membiarkan 'Charles Mo' tinggal di villanya, masih memberikan 'Charles Mo' kartu ATM.

Tidak seperti dia dan Sisca Mu, mereka berdua malah seperti musuh.

Setelah Ricky Mo mendengarnya, dengan tatapan dalam melihatnya: "Selama kamu bekerja keras, mungkin dia bisa memperlakukanmu lebih baik dari ini."

'Kerja keras' dua kata ini, sengaja ditekankan olehnya.

Benar-benar laki-laki yang sombong dan tidak tahu malu!

Amanda Mu tidak menghiraukannya, menundukkan kepala dan menelan makanannya, dan menyimpan kartu hitam tersebut.

Menggunakan uang Ricky Mo, mentraktir 'Charles Mo' makan, tidak ada salahnya.

Awalnya Amanda Mu tulus ingin berterima kasih kepada 'Charles Mo', siapa juga yang menyuruhnya memesan tempat yang mahal, jangan salahkan kalau dia jadi tidak bersungguh-sungguh.

......

Saat Lusi Shen datang, Amanda Mu masih bergelut dengan pintu kamarnya.

Amanda Mu merasa sangat aneh, kamarnya benar-benar tidak bisa dibuka.

Di belakangnya ada seorang bodyguard yang memberitahunya: "Nyonya, Nona Lusi Shen sudah datang."

Amanda Mu akhirnya turun ke lantai bawah untuk bertemu Lusi Shen.

Saat dia turun, Lusi Shen langsung berlari ke arahnya: "Syukurlah kamu tidak apa-apa!"

Amanda Mu terkekeh, bertanya kepadanya: "Aku tidak kenapa-kenapa, kamu sendiri?"

Video live yang kemarin malam dikirim, menjadi topik populer, manajer Lusi Shen juga sudah melihat, masih menunjukkan ke Lusi Shen.

Kemarin malam Lusi Shen menghadiri pesta perusahaan, manajernya takut terjadi masalah, meminta Lusi Shen mengambil beberapa foto bersama dan mengunggah ke media sosial, untuk menghindari orang yang ingin mengadu domba dia.

Saat dibagikan ke media sosial, dia baru menyadari ada banyak sekali panggilan yang tidak terjawab, setelah itu dia menerima telepon James Gu, Lusi Shen baru tahu kalau Amanda Mu mengira dia sedang berada si Bar 456, kemudian pergi mencarinya.

Setelah mendengar penjelasan dari Lusi Shen, Amanda Mu mengerti, mungkin ada yang merencanakan hal ini, sengaja membuat Amanda Mu pergi kesana.

Satu-satunya orang yang tidak suka dengannya, hanya Sisca Mu.

Masalah Amanda Mu dengan Sisca Mu, sudah tersebar luas di internet, karena itu Sisca Mu pasti juga tahu kalau Amanda Mu selalu membuka media sosialnya.

Dan lagi, Sisca Mu juga tahu kalau Lusi Shen teman baiknya.

Keinginan Sisca Mu untuk balas dendam kepadanya, benar-benar direncanakan dengan matang.

Lusi Shen melihat Amanda Mu yang sedang berpikir, bertanya kepadanya: "Ada apa?"

Amanda Mu mendongakkan kepalanya menatap Lusi Shen: "Sepertinya ini ulah Sisca Mu, dulu aku tahu dia sering main keluar, aku juga tahu kalau dia mendaftar menjadi anggota klub tertentu, tetapi karena tidak terlalu memperhatikan, aku tidak tahu apa itu Bar 456 atau bukan."

Kalau saja Amanda Mu tahu Sisca Mu sering pergi ke Bar 456, Amanda Mu pasti tidak akan tertipu olehnya.

Meskipun Lusi Shen suka dengan keramaian, dia masih bisa berpikir dengan jernih, dia tidak mungkin pergi pesta di tempat seperti itu.

Lusi Shen mengernyitkan alisnya, saat dia ingin membuka mulutnya mengatakan sesuatu, tiba-tiba dia mendengar bunyi dering ponsel yang familiar.

Dia menundukkan kepalanya mengeluarkan ponselnya, dering itu bukan dari ponselnya.

Amanda Mu mengeluarkan ponselnya yang menyala: "Punyaku"

"Kamu akhirnya ganti ponsel?" Lusi Shen menatapnya, sudah sejak lama Lusi Shen menyuruh Amanda Mu mengganti ponselnya, Amanda Mu selalu berkata takut Novia tidak senang, jadi dia tidak pernah mengganti ponselnya.

Tatapan Amanda Mu berbinar, terlihat agak senang, dia berbisik ke Lusi Shen: "Ini dari Ricky Mo."

Amanda Mu berpikir mungkin ini pertanda Ricky Mo secara bertahap membuka hatinya untuk menerima dirinya, jadi dia sangat senang.

Dari awal dia sendiri yang setuju menikah dengan Ricky Mo, tentu saja dia berharap untuk lebih mengenal Ricky Mo.

Lusi Shen terlihat masih ingin menanyakan sesuatu, Amanda Mu menunjuk ponselnya: "Aku angkat dulu teleponnya."

Namun, saat dia melihat di layar beberapa angka terakhir yang tertera, raut wajahnya berubah.

Terdengar suara lembut Novia Xiao: "Amanda Mu, Ibu sudah memesan ruangan di restoran teh, siang nanti temani mama makan ya."

Kalau mencari Amanda Mu, pasti ada sesuatu yang di inginkannya!

Amanda Mu tersenyum ringan dan bertanya: "Hanya kita berdua saja?"

Novia terdengar ragu-ragu sejenak, berkata "Em…… Iya, hanya kita berdua saja."

Ucapannya, Amanda Mu sama sekali tidak percaya!

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu