Spoiled Wife, Bad President - Bab 389 Mau Lompat, Lompat Bersama!

Amanda Mu kembali membolak-balik foto-foto itu untuk dilihat.

Tiba-tiba, di dalam benaknya terbesit sesuatu, mendongakkan kepala melihat ke arah Kenzo Li: "Kenzo Li, kamu seorang dokter psikolog, kamu pasti sangat ahli dalam bidang ini kan?"

Mengungkit masalah keahlian, raut wajah Kenzo Li serius, dirinya tampak bersungguh-sungguh.

"Ada keahlian khusus, tapi, terhadap pasien yang memiliki kelainan mental, kebanyakan, kita hanya bisa memandu saja, hanya bisa memberikan bantuan, terakhir tetap harus bergantung pada kondisi pasien sendiri."

Kenzo Li memanggil pelayan meminta menuangkan air hangat untuk dirinya, baru melanjutkan bicara: "Kamu kenapa tiba-tiba menanyakan hal ini?"

Amanda Mu berpikir, lalu berkata: "Sebelumnya bukankah aku pergi periksa ke rumah sakit? Dokter berkata, pemulihan kondisi tubuhku sangat baik, tapi sekarang aku tidak bisa mengingat sama sekali, kamu dokter psikolog, apakah kamu memiliki cara?"

Kenzo Li mendengar ini, berpikir keras.

Amanda Mu menanti sambil melihat dia.

Kalau Kenzo Li bisa membantu dia, membuat dia mengingat kembali kejadian yang dulu, bukankah itu sangat baik.

Lewat beberapa saat, Kenzo Li memberikan jawaban yang sangat konservatif: "Kepala kamu terluka sampai kehilangan ingatan, hubungan dengan kesehatan mental tidak besar, bisa dicoba, tapi belum tentu ada hasilnya."

Dari dalam mata Amanda Mu terpancar kegembiraan: "Baik."

Meskipun harapannya sangat kecil, dia juga ingin mencoba.

"Makanlah." Kenzo Li tersenyum, mengambilkan lauk untuknya.

……

Mereka berdua selesai makan dan keluar dari restoran, di luar turun hujan.

Seluruh kota J dipenuhi dengan hujan.

Masuk musim gugur, hujan menjadi sesuatu yang biasa.

Hujan tidak lebat, tapi membuat orang merasa tertekan.

Amanda Mu dan Kenzo Li mereka berdua kembali ke mobil, rambutnya hanya kebasahan sedikit.

Kenzo Li melajukan mobil, sebentar-sebentar berbicara dengan Amanda Mu.

Di tengah hujan, mobil dikemudikan dengan pelan.

Saat mobil berbelok, Kenzo Li menginjak pedal rem, tapi kecepatan mobil tidak berkurang, malah semakin cepat.

Tidak peduli bagaimana Kenzo Li menginjak pedal rem, pedal rem tidak berfungsi, mobil tidak berhenti.

Raut wajah Kenzo Li berubah, menekan bel sambil berteriak kencang: "Pedal rem tidak berfungsi, lompat dari mobil!"

Amanda Mu juga menyadari rem tidak berfungsi, mobil sudah tidak bisa dikendalikan, mobil lain juga menyadari keanehan mobil ini, segera menghindar.

Amanda Mu memegang sabuk pengaman: "Kalau mau lompat, lompat bersama!"

Kenzo Li mendengar ucapannya, wajahnya tidak ada sedikitpun rasa terharu, malah dengan penuh kemarahan berteriak: "Lompat! Nyawamu aku yang menyelamatkan, tidak boleh ada insiden sedikitpun."

Situasi sangat menegangkan, Amanda Mu juga tidak ada waktu untuk berdebat lebih dalam dengannya, dengan menggertakkan gigi membuka pintu mobil, melihat waktu yang tepat melompat keluar.

Saat dia melompat dari mobil dia menggunakan sedikit teknik, meskipun tubuhnya terluka, tapi lukanya tidak parah.

Amanda Mu dengan cepat berdiri, saat matanya melihat ke atas, dia melihat mobil Kenzo Li menabrak pagar di pinggir jalan.

Dia berjalan ke arah Kenzo Li.

Amanda Mu berada di samping kaca mobil memanggil namanya: "Kenzo Li, bagaimana keadaanmu?"

Kepala Kenzo Li penuh dengan darah segar, duduk di kursi pengemudi, kesadarannya hampir hilang, seperti setiap saat bisa pingsan.

Tapi dia masih melihat ke arah Amanda Mu, kemudian pingsan.

Amanda Mu dengan kebingungan mengeluarkan ponsel memanggil mobil ambulans, di samping ada orang yang baik hati berkata: "Kamu jangan panik, aku sudah membantu kamu memanggil mobil ambulans……"

Amanda Mu berkata dengan terbata-bata: "Terima kasih."

Di sekitar sini ada rumah sakit, mobil ambulans datang dengan cepat.

……

Kenzo Li diantar ke UGD.

Amanda Mu menunggu hasil pemeriksaan di luar, semenit sedetik dilewati.

Tidak tahu sudah lewat berapa lama, pintu ruang operasi terbuka, dokter keluar.

Amanda Mu segera berlari menghampiri: "Dokter, bagaimana keadaannya?"

Dokter melepas masker: "Dijahit beberapa jahitan, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan, tapi masih perlu dilakukan pengamatan selama beberapa waktu, harus masuk ke ruang ICU."

"Terima kasih dokter." Amanda Mu menghela nafas lega.

Kenzo Li didorong keluar, kepalanya dibalut dengan perban, dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Amanda Mu berjalan menghampiri, memanggil: "Kenzo Li?"

Kenzo Li menggerak-gerakkan bibirnya, tapi tidak mengeluarkan suara.

Amanda Mu melihat dia masuk ke ruang ICU, baru teringat menghubungi keluarga Kenzo Li.

Tapi, sampai saat ini, dia baru menyadari dia sedikitpun tidak mengenal Kenzo Li.

Selain tahu Kenzo Li seorang dokter psikolog, namanya Kenzo Li, hal lain dia sama sekali tidak tahu.

Lagipula, Kenzo Li juga tidak pernah menceritakan tentang keluarganya.

Hal ini, kondisi Kenzo Li dan dirinya sedikit mirip.

Sejak dia sadarkan diri, tidak ada keluarga di sampingnya, Kenzo Li juga tidak pernah menceritakan keluarganya.

Meskipun tidak tahu kenapa Kenzo Li tidak pernah menceritakan tentang keluarganya, tapi Amanda Mu merasa, pasti dia punya alasannya sendiri.

Dipikir seperti ini, dia merasa dirinya dan Kenzo Li memiliki perasaan yang sama.

Kenzo Li berada di ruang ICU selama satu hari lalu keluar.

Amanda Mu membuatkan dia sup.

Kenzo Li bersandar pada kepala kasur, melihat Amanda Mu menyiapkan sup untuknya, dengan tersenyum berkata: "Baik sekali."

Amanda Mu melirik dia: "Tidak bisa dibandingkan dengan kamu, kamu tidak egois, sangat memikirkan orang lain."

Dia meletakkan sup ke atas meja yang ada di hadapannya.

Kenzo Li mengambil sendok, dengan perlahan menyendok sup, kelihatannya tidak begitu bertenaga.

Amanda Mu melihat ini, hatinya tidak tahan, berkata: "Untung saja kamu…… Kalau tidak aku akan menyesal seumur hidup."

Kenzo Li tertawa, seperti sedang terpikir sesuatu, mengeluarkan suara berkata: "Ada satu hal yang ingin aku katakan padamu, di saat seperti ini mengatakan padamu, kamu mungkin akan lebih mudah memaafkan aku."

Amanda Mu menaikkan mata melihat dia: "Apa?"

Senyum di wajah Kenzo Li menghilang, dengan raut wajah yang serius berkata: "Aku bukan tunanganmu."

Amanda Mu bersiap akan menutup kotak makan.

Mendengar ucapan Kenzo Li, gerakannya terhenti, lewat beberapa detik, dia baru menutup kotak makan dengan perlahan, lalu menjawab dengan perlahan: "Oh."

"Tidak marah kah? Apa karena terlalu marah, jadi tidak ingin bicara lagi denganku?" Meskipun Kenzo Li berkata seperti ini, tapi ekspresinya masih tenang.

Amanda Mu terdiam beberapa saat baru berkata: "Kalau kamu berniat membohongi aku, pasti tidak akan membiarkan aku berhubungan dengan Lusi Shen dan mereka, lagipula, kamu yang menyelamatkan aku, menjaga aku selama tiga tahun, budi baik sebesar ini seumur hidup aku tidak bisa membalasnya."

Sekian lama, Kenzo Li baru menganggukkan kepala.

Amanda Mu menyodorkan mangkuk ke hadapannya, berkata: "Tapi, kenapa kamu mengatakan kalau aku tunanganmu?"

Kenzo Li tidak tertawa balik bertanya: "Di kondisi seperti saat itu, kalau aku tidak mengaku sebagai tunanganmu, apa kamu bisa percaya denganku, keluar rumah sakit denganku?"

Seseorang yang kehilangan ingatan, tidak memiliki rasa aman, dokter dan perawat di rumah sakit semuanya mengira dia dan Kenzo Li adalah pasangan, Kenzo Li hanya bisa mengakuinya.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu