Spoiled Wife, Bad President - Bab 1484 Tenang Saja

“Yang berbeda?” James Gu berkata dengan ringan, tapi rasa jijiknya meluap di antara alisnya.

David Jiang baru hendak berbicara dengan perasaan tidak yakin, tapi langsung mendengar ejekan James Gu: "Memangnya kamu bisa menang dariku?"

Segera setelah ini dikatakan, di dalam ruangan pribadi* menjadi lebih senyap.

Semua orang memperhatikan bahwa James Gu serius. Mengira Jenny Ji dan James Gu memiliki hubungan yang baik, beberapa orang mendatangi Jenny Ji dan berbisik: "Kamu memiliki hubungan baik dengan Kak James. Tolong bujuk dia. Dua bersaudara yang baik-baik, tidak harus seperti ini untuk hal kecil ini, tidak enak dilihat sama sekali ... "

Jenny Ji ragu-ragu.

Jika dia naik untuk membujuk James Gu, jika James Gu mendengarkan bujukannya, dia juga akan mendapat muka. Jika James Gu tidak mendengarkan bujukannya, bukankah dia akan malu di depan banyak orang.

“Oke! Aku akan minum bersamamu.” David Jiang hampir mengertakkan gigi dan mengucapkan kalimat ini.

Jenny Ji sangat lega, dia tidak perlu mengambil risiko kehilangan muka untuk membujuk mereka.

...

Penampilan band di atas panggung sudah berakhir.

Band meninggalkan pertunjukan dan pergi ke belakang panggung untuk berganti ke pertunjukan lain.

Jesper Tang bangkit dan berjalan menuju Lusi Shen.

Berjalan ke Lusi Shen, dia bertanya dengan sangat sopan: "Nona Shen *, apakah kamu keberatan jika aku duduk dan mengobrol?"

Ekspresi Jesper Tang sangat tenang, dengan sedikit senyum di bawah matanya, dan orang tersebut terlihat sangat lembut.

Lusi Shen tidak setuju, tidak menolak, hanya berkata: "Apa yang akan dibicarakan David Jiang denganku?"

Jesper Tang tidak sungkan, dan duduk tepat di seberang Lusi Shen: "Ngobrol saja."

Pandangan Lusi Shen jatuh ke atas panggung, dan seorang pemain baru naik ke atas panggung, yang tampak seperti rombongan penari.

“Me and My Life”, kapan rekaman berikutnya, apakah kamu sudah diberitahu? ” Suara Jesper Tang terdengar.

“Takut sponsor dari kamu hilang?” Kata Lusi Shen dengan sedikit menggoda.

Jesper Tang tidak memberikan jawaban pasti: "Hanya mengobrol."

Lusi Shen tersenyum: "Grup program memiliki pengaturannya sendiri, kamu tenang saja."

“Kakak Shen?” Suara Metta Gu terdengar dari samping.

Lusi Shen menoleh, melihat Metta Gu dan memanggil sambil tersenyum: "Metta."

“Kenapa kamu ada di sini?” Nada suara Metta Gu sedikit kaget. Lagipula, Lusi Shen akhir-akhir ini di rumah saja. Tak disangka bisa bertemu Lusi Shen di bar.

“Pesta bersama teman lama di lantai atas, dan aku merasa bosan, jadi aku turun.” Lusi Shen menganggapnya enteng.

"Oh." Metta Gu mengangguk.

Melihat Metta Gu dan Lusi Shen selesai berbicara, Jesper Tang berkata: "Nona Gu *."

Lampu di bar menyala dan mati, terang untuk sementara dan gelap untuk beberapa saat. Metta Gu terlalu akrab dengan Lusi Shen, dan barulah sekilas mengenali Lusi Shen. Tadi, yang sedang berbicara dengan Lusi Shen tanpa menyadari bahwa Jesper Tang ada di sana.

“Bos Tang, kamu juga di sini!” Tatapan Metta Gu bolak-balik pada Lusi Shen dan Jesper Tang. Ada perubahan halus di matanya, dan dia mau tidak mau duduk dan menatap Jesper Tang dengan hati-hati.

Jesper Tang dengan tenang bertemu dengan tatapan Metta Gu, dan membiarkannya melihatnya, mungkin karena cahayanya, yang membuatnya tampak lembut dan anggun.

Wajah Metta Gu memerah sesaat, buru-buru menoleh, lalu berjongkok dan berkata, "Itu... lumayan kebetulan ..."

“Itu memang kebetulan, aku tidak menyangka Nona Gu * ada di sini.” Mata Jesper Tang sedikit menunduk, bicaranya melambat, dan senyumnya menyembul di antara alisnya, menjadi lebih lembut.