Spoiled Wife, Bad President - Bab 598 Marah

Akhirnya, ketika Ricky Mo menyumpitkan makanan kepada Amanda Mu lagi, Kenzo Li melemparkan sumpit yang ada di tangannya ke meja dan berkata dengan kencang:”Anik, antar tamunya keluar!”

Anik sudah sejak awal tidak suka dengan Ricky Mo, dia segera berdiri dan berjalan ke depan Ricky Mo:”Tuan Mo, silakan.”

Ricky Mo meletakkan sumpitnya dengan perlahan, dia bertanya kepada Doni yang ada di seberangnya:”Doni, apakah kamu sudah kenyang?”

Doni terdiam sejenak sebelum berkata:”Tidak sesuai selera.”

“Ya.” Ricky Mo baru berdiri:”Kalau begitu mari kita pergi.”

Jangankan bagi Kenzo Li, bahkan Amanda Mu juga merasa Ricky Mo sedikit keterlaluan.

Mereka berdua terlihat kompak, mereka sama sekali tidak menganggap Kenzo Li.

Ricky Mo dan Doni berjalan keluar tanpa menoleh kembali.

Tiba-tiba, Kenzo Li berdiri dan menyapu semua makanan yang ada di meja ke lantai.

Piring jatuh ke lantai dan terdengar suara yang riuh.

Reaksi pertama Amanda Mu adalah segera menggendong Joanna Mo.

Joanna Mo sangat terkejut.

Ketika ingatan Ricky Mo menjadi kacau pada waktu itu, emosinya tidak dapat dikendalikan, dia juga pernah membanting barang di vila.

Pada saat ini emosi Kenzo Li juga sedang hilang kendali.

Anik menyuruh orang mengantar Ricky Mo keluar, mereka baru keluar tidak jauh dan Anik segera kembali setelah mendengar ada suara berisik di ruang makan.

Wajahnya tidak berubah dan melihat ke arah Amanda Mu:”Kamu masih tidak pergi?”

Joanna Mo kaget, meskipun Anik tidak mengatakannya, Amanda Mu juga mau pergi.

Karena Anik sudah berkata seperti itu maka Amanda Mu menggendong Joanna Mo keluar.

Anik melihat Amanda Mu pergi dengan cepat, dia kesal tapi merasa ingin tertawa, tapi kondisi Kenzo Li membuatnya tidak bisa memikirkan hal lain, dia berjalan ke arah Kenzo Li dan mengambil obat dari sakunya dan memberikannya kepada Kenzo Li.

Kenzo Li segera melempar obat yang Anik berikan, dia marah:”Bawa pergi!”

Botol obatnya terjatuh, Anik buru-buru memungutnya.

“Tuan ... ... “ Anik melihat Kenzo Li dengan cemas, tapi dia tidak tahu harus berbuat apa.

Dia juga tidak berani memberikan obat kepadanya lagi.

Emosi dalam hati Kenzo Li semakin memuncak, kedua tangannya memegang meja makan dan berkata dengan kejam:”Mengapa mengatakan aku dan Ricky Mo tidak sama? Ricky Mo seharusnya sama denganku!”

Setiap kata-kata yang dia ucapkan terdengar sangat dingin.

……

Amanda Mu membawa Joanna Mo keluar dari ruang makan, Joanna Mo terdiam dan wajahnya terlihat tegang, dia memegang Amanda Mu dengan erat.

Amanda Mu tahu bahwa Joanna Mo kaget oleh Kenzo Li.

Amanda Mu sudah dua kali melihat Kenzo Li yang beraksi seperti ini, dia tidak sekaget ketika pertama kali melihatnya.

Amanda Mu menoleh ke arah ruang makan sekilas kemudian membawa Joanna Mo naik ke atas, setelah menenangkan Joanna Mo, ketika Joanna Mo tertidur, Amanda Mu mengeluarkan ponsel yang diberikan oleh Ricky Mo sebelumnya dan menelepon Ricky Mo.

Telepon hanya berbunyi satu kali dan langsung diangkat.

“Ada apa?”

Suara rendah Ricky Mo terasa enak didengar, sangat mudah untuk dikenali.

“Aku masih belum sempat memberitahukan sesuatu kepadamu.” Amanda Mu masih belum sempat memberitahukan informasi yang didapatkan Amanda Mu di luar ruang kerja Kenzo Li.

Telepon terdengar sunyi, Amanda Mu hanya bisa mendengar Ricky Mo menghela napas perlahan dan terdengar jelas bahwa dia sedang memikirkan sesuatu dari suara napasnya.

Tapi Amanda Mu dengan jelas merasakan bahwa emosi Ricky Mo mengalami perubahan lagi.

Dia baru ingin menanyakan kepada Ricky Mo tapi Ricky Mo berkata:”Coba katakan.”

“Setelah kamu datang siang tadi, Kenzo Li mengamuk di dalam ruang kerjanya dan membanting banyak barang, barusan juga, tapi aku diam-diam mendengar pembicaraannya dengan Anik siang tadi, dia ada tujuan lain ketika mendekatiku dulu, jika kalian tidak ada perkembangan tentang penyelidikan Kenzo Li, maka coba kalian lakukan sesuatu kepada seorang wanita yang bernama ‘Venia’.”

Amanda Mu tidak bertele-tele, dia langsung memberitahukan masalah ini kepada Ricky Mo:”Venia, adalah seorang wanita yang sedang sakit parah, dia bertahan hidup dengan tabung oksigen, seharusnya dia merupakan orang yang sangat penting bagi Kenzo Li, ada kemungkinan dia adalah kerabat dekatnya.”

Bagi orang biasa, jika ingin mencari orang dengan informasi yang sedikit ini, maka ini sama dengan mencari jarum di dalam laut.

Tapi bagi Ricky Mo, informasi ini sudah cukup membuatnya segera menemukan wanita yang bernama “Venia” ini.

Setelah Amanda Mu selesai bicara, dia menemukan bahwa Ricky Mo yang ada di ujung sana tidak berbicara, dia berkata dengan bingung:”Ricky Mo? Apakah kamu masih mendengarku?”

Suara Ricky Mo sangat berat:”Bagaimana kamu mengetahui semua ini?”

Amanda Mu hanya ingin memberitahukan masalah ini kepada Ricky Mo, dia juga merasa nada bicaranya agak aneh, sekarang ketika dia mendengar suara Ricky Mo, dia baru menemukan bahwa Ricky Mo sedang marah.

“Mengupingnya?” Amanda Mu bertanya dengan pelan setelah selesai mengatakannya:”Ada apa?”

“Apakah kamu benar-benar berpikir Kenzo Li tidak akan melakukan sesuatu kepadamu?” Suara Ricky Mo terdengar berat dan dingin.

Amanda Mu tertegun sebelum bertanya:”Mereka tidak menemukanku ... ... “

“Heng.” Ricky Mo tertawa dingin, sehingga menekan semua kata-kata yang Amanda Mu ucapkan terakhir itu.

Amanda Mu tidak berbicara lagi, bagaimana dia akan berbicara dengan Ricky Mo yang seperti ini.

Tiba-tiba, Amanda Mu teringat masalah lainnya lagi.

Di sini sangat jauh dari kota, setelah Ricky Mo datang siang tadi, dia datang makan malam lagi, ini berarti dia tidak kembali ke kota tapi tinggal di sini.

Amanda Mu bertanya padanya:”Kamu tinggal di mana sekarang?”

Ricky Mo langsung menjawabnya:”Sebelah rumah Kenzo Li.”

“Kapan kalian tinggal di sana?” Amanda Mu bertanya dengan kaget.

Nada suara Ricky Mo masih tetap datar:”Dua hari yang lalu.”

Ketika di luar sedang mengabarkan bahwa Ricky Mo terjadi kecelakaan mobil, maka dia menggunakan masalah kecelakaan mobil untuk mengalihkan perhatian orang lain dan diam-diam tinggal di sebelah Kenzo Li.

“Kenzo Li mungkin akan segera melakukan tindakan, telepon kau kapan saja jika terjadi sesuatu.” Nada bicara Ricky Mo terdengar berat ketika menyebut kata kapan saja dan terdengar sangat tegas dan serius.

Amanda Mu mengangguk, kemudian dia baru sadar bahwa Ricky Mo tidak bisa melihatnya mengangguk, dia segera berkata:”Baik.”

“Selamat malam.” Ricky Mo tidak menutup teleponnya meskipun dia sudah selesai bicara, dia menunggu Amanda Mu menutupnya terlebih dahulu.

Amanda Mu mengerti maksudnya maka dia menutup teleponnya dulu.

Setelah dia menutup teleponnya, dia menyimpan ponselnya dan tidur.

Ricky Mo yang berada di sebelahnya, setelah meletakkan teleponnya, wajahnya terlihat semakin suram.

Dia berdiri di depan jendela lantai tiga, vilanya tidak jauh dari vila Kenzo Li, dari tempatnya kebetulan bisa melihat kamar di mana Amanda Mu berada.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu