Spoiled Wife, Bad President - Bab 349 Bawa Kamu Bertemu Seseorang

Herman Mo dipukul Ricky Mo sampai beberapa kali muntah darah, bahkan tidak bisa mengucapkan satu kalimat lengkap.

"Kamu……" Begitu dia membuka mulut, dari tenggorokannya keluar darah segar.

"Ricky Mo, jangan kamu pukul lagi, kamu bisa membuat dia mati……" Gracia Mo maju menarik Ricky Mo, tapi tangannya dihempaskan oleh Ricky Mo dan jatuh ke lantai.

Gracia Mo menahan tubuhnya, dengan memegang dada berusaha duduk: "Ricky Mo, aku tahu kami salah, kami keterlaluan, tapi……"

Ricky Mo tiba-tiba melepaskan Herman Mo, membalikkan kepala menatap dia dengan dingin, suaranya terdengar menyeramkan: "Tahu bagaimana Krist Si meninggal?"

Gracia Mo mendengar dia berbicara seperti ini, di matanya tersirat kecurigaan: "Masalah Krist Si…… Bukankah kecelakaan?"

Dia membalikkan kepala ke arah Herman Mo: "Kak, masalah Krist Si kamu yang melakukan?"

Herman Mo terbaring di lantai, dari mulutnya keluar banyak udara tapi yang masuk sedikit, sama sekali tidak ada tenaga menjawab Gracia Mo.

Gracia Mo menutup wajahnya menangis: “Aku tidak pernah berpikir akan melukai Krist Si, aku sama sekali tidak pernah ingin melukai siapapun, tapi tahun itu kami melakukan suatu kesalahan, membuat suatu kebohongan, satu demi satu kesalahan, menggunakan kebohongan yang tidak terhitung banyaknya untuk menutupi……"

Ricky Mo tidak ada niat mendengar penyesalan Gracia Mo.

Di dunia ini, ada kesalahan yang bisa dimaafkan, tapi ada kesalahan, yang seumur hidup tidak bisa diperbaiki.

Ibunya, kehidupan Peter Si.

Ada sebagian pendosa, ditakdirkan untuk tidak bisa dimaafkan.

Ricky Mo bangkit berdiri, tidak membalikkan kepala langsung berjalan keluar.

Dia membuka pintu ruang bawah tanah, mereka membungkuk memberi salam: "Tuan muda."

"Bantu dia carikan dokter, jangan biarkan dia mati." Ricky Mo berkata dengan wajah tanpa ekspresi.

Doni mendongakkan kepala melihat ke dalam: "Baik."

Setelah itu, dari dalam terdengar suara "brak".

Ricky Mo tidak membalikkan kepala, Doni yang berdiri di hadapannya melihat ke dalam, berkata: "Nyonya Si membenturkan kepala bunuh diri."

Raut wajah Ricky Mo tidak tampak perubahan yang jelas, hanya dengan datar berkata: "Pergi lihat sudah mati apa belum."

Doni tahu hubungan Gracia Mo dengan Ricky Mo termasuk baik, tapi tidak menyangka hari ini mereka bisa sampai pada tahap ini.

Dia mengangkat kepala melihat Ricky Mo, raut wajah Ricky Mo dingin, tidak tampak emosi di wajahnya, dingin tidak seperti manusia.

Doni dengan keringat dingin, masuk ke dalam melihat apakah Gracia Mo masih bernafas.

Setelah itu, dia kembali ke sisi Ricky Mo: "Masih bernafas."

"Jangan biarkan mereka mati." Selesai Ricky Mo bicara, mengangkat kaki keluar.

Mati bagi mereka, terlalu mudah.

Bagi Ricky Mo, sulit untuk menghilangkan kebencian di dalam hatinya.

……

Ricky Mo pergi ke kamar mandi untuk mandi, berganti pakaian, baru kembali ke kamar mencari Amanda Mu.

Tapi, saat dia kembali ke kamar, dia melihat tidak ada orang di dalam kamar.

Raut wajah Ricky Mo berubah, seketika menjadi dingin, mengeluarkan suara yang menyeramkan: "Dimana Amanda Mu?"

Bodyguard langsung menjawab: "Nyonya pergi melihat Tuan Mo tua."

Mendengar ini, Ricky Mo membalikkan badan pergi ke halaman dimana kakek Mo berada.

Saat ini sudah sore, udara sedikit dingin.

Saat Ricky Mo kesana, melihat Amanda Mu dan kakek Mo mereka berdua duduk di bawah gazebo.

Kakek Mo masih seperti sebelumnya, dengan kepala miring tidak bisa bergerak duduk diatas kursi roda, raut wajahnya lesu.

Amanda Mu duduk di sebelahnya, sedang berbicara dengannya dengan suara pelan.

Juga tidak tahu apakah kakek Mo mendengar atau tidak, hanya sesekali tersenyum, tapi sepertinya sedang tersenyum bodoh.

Setelah Ricky Mo melihat Amanda Mu, dengan langkah yang besar menghampiri dia.

Amanda Mu merasakan ada orang yang datang, begitu membalikkan kepala langsung terlihat dia, memanggil namanya: "Ricky Mo."

Dengan cepat Ricky Mo tiba di hadapannya, raut wajahnya tidak senang, nada suaranya terdengar marah: "Bukankah menyuruh kamu beristirahat di kamar?"

"Tidak bisa tidur, jadi kemari melihat kakek, sejak aku kembali dari Sydney, belum bertemu kakek." Amanda Mu menggenggam tangan kakek Mo.

Orang tua yang tidak pernah marah dan serius, menjadi seperti ini, membuat orang merasa sedih.

Ricky Mo melihat kakek Mo sekilas, memberi perintah kepada bodyguard yang ada di samping: "Dorong kakek masuk ke dalam."

Kemudian, dia menarik Amanda Mu berjalan ke kamar.

"Aku masih ingin tinggal disini sebentar……" Amanda Mu tidak bersedia ikut dengannya, tidak tahan membalikkan kepala melihat kakek Mo.

Ricky Mo tidak berkata-kata, langsung menggendong dia.

Di tikungan, dia membalikkan kepala melihat ke arah kamar kakek Mo.

Kakek sekarang seperti ini, mungkin juga suatu hal yang baik.

……

Sekembalinya di kamar, Ricky Mo menekan Amanda Mu di kasur: "Baik-baik istirahat, aku jaga kamu."

Amanda Mu merasakan, sejak dia ditangkap oleh Peter Si lalu terluka, Ricky Mo berubah menjadi lebih berhati-hati, dan menjaga dengan sangat ketat.

"Aku benar-benar hanya terluka ringan." Beberapa hari ini, Amanda Mu sudah menjelaskan hal ini berulang kali kepadanya.

Ricky Mo hanya melirik dia, mengulurkan tangan membantu dia membetulkan posisi selimut, tidak berbicara duduk di pinggir kasur, seperti kalau Amanda Mu tidak tidur dia akan terus menjaga.

Amanda Mu tidak berdaya, akhirnya memejamkan mata.

Lewat beberapa saat, dia menyadari dirinya masih belum bisa tertidur, membuka mata, melihat Ricky Mo masih seperti sebelumnya, menatap lekat-lekat dirinya.

Melihat Amanda Mu bangun, Ricky Mo dengan mata berbahaya menyipitkan mata.

Amanda Mu hanya bisa memejamkan mata berbicara dengannya: "Kamu akan terus menjaga disini kah? Kamu tidak pergi mencari Peter Si?"

"Dia besok akan datang dengan sendirinya." Selesai Ricky Mo berbicara, alisnya sedikit mengerut: "Sekarang boleh tidur."

"Aku tidak bisa tidur." Amanda Mu menghela nafas: "Begitu aku teringat Joanna Mo masih di tangan Peter Si, aku tidak bisa tertidur."

Dia sudah pernah melihat betapa anehnya Peter Si, begitu dia menggila apapun tidak dia pedulikan.

Amanda Mu sekarang begitu memejamkan mata, di otaknya muncul berbagai macam gambaran bagaimana Peter Si menyiksa Joanna Mo.

Bahkan di dalam hatinya tidak ada sedikitpun rasa tenang.

Beberapa hari ini Ricky Mo menjaga dia dengan ketat, sebisa mungkin membuat dia teratur minum obat menyembuhkan lukanya, tapi dia sepertinya selalu tidak bisa tidur sepanjang malam.

Sering dalam kegelapan otaknya tersadar dan dia memejamkan mata, teringat Joanna Mo tubuhnya bisa mengeluarkan keringat dingin.

Tidak bisa berharap pada seseeorang yang pernah melangkahkan kaki ke neraka.

Rahang Ricky Mo mengeras, tangan yang diletakkan diatas kasur mengencang, tapi suaranya masih sangat tenang: "Malam nanti aku bawa kamu bertemu seseorang."

"Siapa?" Amanda Mu membuka mata.

"Malam nanti kamu juga akan tahu."

……

Saat makan malam, Amanda Mu turun ke lantai bawah makan.

Saat Amanda Mu tiba di ruang makan, dia melihat di meja makan sudah ada seseorang.

Seorang perempuan.

Perempuan itu begitu melihat Ricky Mo dan Amanda Mu masuk, berdiri, tersenyum dan berkata: "Halo, aku Katarina Su."

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu