Spoiled Wife, Bad President - Bab 1133 Aku Selalu Mengagumi Kamu

Amanda Mu menjawab Lusi Shen: "Baiklah, aku mengerti."

Lusi Shen melihat sesuatu yang tidak normal dan bertanya padanya, "Ada apa? Ada yang salah dengan Charles?"

Masalah ini terlalu panjang untuk diceritakan, Amanda Mu menyuruhnya untuk membicarakannya nanti jika ada waktu. Usai mengobrol beberapa patah kata lagi, Amanda Mu lanjut makan.

Setelah melihat kembali, baru melihat mangkuknya sudah ditumpuk seperti bukit.

Amanda Mu tidak punya pilihan selain memberi setengah sandwich dari piringnya kepada Ricky Mo: "Aku tidak bisa makan terlalu banyak."

Ricky Mo tanpa sengaja bertanya, "Dengan siapa kamu berbicara tadi?"

Amanda Mu bahkan tidak ingin menyembunyikannya, dan langsung berkata: "Lusi Shen."

Tanpa diduga, Ricky Mo bertanya lagi: "Apa yang kalian bicarakan?"

“Kapan kamu juga tertarik dengan topik wanita?” Amanda Mu mengangkat matanya dan menatap Ricky Mo sambil tersenyum.

Ricky Mo meringkuk, tapi tidak melanjutkan pertanyaannya.

Setelah makan, Ricky Mo meminta pramusaji untuk mengambil peralatan makan, sebelum pramusaji datang ponsel Ricky berdering.

Amanda Mu bersandar di sofa ruang tamu dan berjalan perlahan, berbalik dan melihat dia menjawab telepon. Dia tidak tahu apa yang dikatakan orang di ujung sana. Bagaimanapun, dia menutup telepon dengan cepat tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Dia menutup telepon dan datang untuk membantu Amanda Mu.

Amanda Mu menepuk tangannya: "Aku bisa melakukannya sendiri."

Ricky Mo tidak memaksanya, tapi berjalan perlahan bersamanya.

Dokter berkata, jika ada waktu sebaiknya berlatih berjalan dan itu ada baiknya.

Segera, pelayan masuk untuk mengambil peralatan makan, dan ketiga orang itu masuk, semua pelayan melihat ke bawah dan tidak dapat melihat wajah mereka.

Amanda Mu hanya melirik dan terus berjalan, namun Ricky Mo tiba-tiba menyambar tangannya.

Amanda Mu mendongak untuk alasan yang tidak diketahui, dan melihat sekelompok pengawal bergegas masuk dari luar pintu, mengelilingi ketiga pelayan itu.

“Ada apa?” ​​Tanya Amanda Mu pada Ricky Mo dengan suara rendah.

Setelah Ricky Mo membantunya duduk di sofa, dia berkata, "Kamu duduk dulu."

Amanda Mu duduk dengan patuh, dan terdengar tawa seorang pria dari ujung sana.

Tawa ini sangat familiar.

Amanda Mu mendongak dan melihat salah satu dari mereka berdiri tegak dan melihat ke sini.

Amanda Mu mengawasinya, dan dia memperhatikan Amanda Mu.

Dia tersenyum pada Amanda Mu: "Nyonya Mo, sudah lama sekali tidak melihat kamu, kamu tampaknya pulih dengan baik."

Matanya sangat aneh, dan ada sedikit antusiasme.

Itu adalah Dodi Xie!

Amanda Mu mengencangkan bibirnya, tangannya di samping mengepal tanpa sadar.

Dia sangat akrab dengan mata Dodi Xie.

Dia pernah dibawa pergi oleh Dodi Xie sebelumnya, setiap kali Dodi Xie berbicara dengannya tentang eksperimennya, dia selalu memiliki mata yang antusias.

“Sepertinya kamu tidak terlalu senang bertemu denganku.” Senyuman di wajah Dodi Xie menyempit, dan dia membuat ekspresi sedih.

Saat ini, Ricky Mo dengan serius memerintahkan: "Buang keluar."

Begitu suara itu keluar, seorang pengawal melangkah maju untuk meraih Dodi Xie dan mengusirnya.

“Ricky Mo!” wajah Dodi Xie tiba-tiba berubah: “Kamu memperlakukanku seperti ini, apa kamu tidak ingin melihat ibumu lagi?”

Ricky Mo tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi menatap Dodi Xie dengan tatapan kosong.

Ricky Mo tidak memberi perintah, dan pengawal itu mengusir Dodi Xie.

Hotel ini diatur ketat dan sulit untuk masuk. Tidak mudah bagi Dodi Xie untuk bisa masuk dengan dua anak buahnya. Di sini semuanya adalah anak buah Ricky Mo, tidak ada yang bisa membantunya.

Dodi Xie dilempar keluar pintu, dan dia memandang Ricky Mo yang berada di dalam ruangan dengan ekspresi cemberut: "Memang seperti itu Ricky Mo, aku selalu mengagumimu, bahkan sampai sekarang, pendapatku belum berubah."