Spoiled Wife, Bad President - Bab 1369 Kamera Dasbor

Lusi Shen melirik Jesper Tang, mengambil kotak yang dia serahkan, dan perlahan berkata, "Selamat bekerja sama."

Metta Gu tercengang, apakah mereka berdua membicarakan kerjasama dari awal sampai akhir?

Mereka langsung berkata selamat bekerja sama?

Apa yang sebenarnya mereka rencanakan!

Jesper Tang menoleh, menatap Metta Gu yang menunjukkan ekspresi kosong di wajahnya, ia pun mengingatkan: "Nona Gu, kamu tidak memakan sarapanmu, seharusnya makananmu sudah dingin."

Metta Gu menjawab "Oh", lalu menoleh dan melirik Lusi Shen, ia merasa IQ-nya telah hancur.

Akhirnya setelah menyantap sarapan, Metta Gu akhirnya berkesempatan untuk bertanya hal yang membuatnya penasaran.

"Kak Lusi, apa yang tadi kamu bicarakan dengan Jesper? Aku merasa seolah-olah aku mengerti, tetapi aku bahkan tidak mengerti satu kalimat pun. Apa yang dia berikan padamu?"

Lusi Shen tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia bangkit dan berjalan keluar restoran.

Setelah kembali ke kamar hotel, Lusi Shen menyerahkan kotak itu kepada Metta Gu: "Ambil video di dalam kotak ini, kemudian kirimkan video ini tanpa nama."

Metta Gu mengambil kotak tersebut, lalu membukanya, dan menemukan flashdisk tergeletak dengan tenang di dalamnya.

“Bagaimana mungkin Jesper punya ini? Dia dan Michelle…” Metta Gu benar-benar bisa menebak mengapa Jesper Tang memiliki benda ini.

Lusi Shen tidak tahan untuk memutar matanya, mengulurkan tangannya dan menepuk kepala Metta Gu, lalu berkata dengan kesal: "Kamu buka dan tonton video di dalam flashdisk itu, bukankah kamu bisa langsung tahu apa yang terjadi? Apa yang otakmu pikirkan sepanjang hari ... "

Metta Gu berhenti berbicara omong kosong, ia pun bergegas mengambil video di dalam flashdisk tersebut.

Lusi Shen mengambil majalah, bersandar di sofa, dan fokus membaca majalah.

Setelah beberapa saat, suara bersemangat Metta Gu terdengar: "Ternyata seperti ini! Kenapa aku tidak menduganya."

Lusi Shen tidak mengangkat kepalanya, dan berkata dengan suara lemah: "Jika kamu bisa memikirkan segalanya, maka aku bukan 'Kakak Shen', dan kamu adalah Kakak Gu."

“'Kakak Shen, memang luar biasa.” Metta Gu mengacungkan jempolnya.

Lusi Shen bangkit dan berjalan, membungkuk dan melihat video yang diambil: "Meskipun tingkat kejelesan video ini biasa saja, tapi gambarnya masih cukup jelas."

Video dimulai tepat saat Michelle Xiao memarahi Metta Gu, meskipun tidak dapat mendengar suaranya, namun dapat terlihat perilaku dominan Michelle Xiao. Kemudian, dia menampar Metta Gu, Lusi Shen turun dari mobil dan menampar Michelle Xiao.

Metta Gu tidak tega untuk menonton video itu, mengapa dia terlihat begitu patuh?

"Lagi pula, video ini tidak diambil dengan kamera professional, video yang direkam oleh kamera dasbor ini cukup bagus, jadi sangat berguna." Kata Metta Gu, mengemas video dan mengirimkannya ke reporter dan berbagai akun pemasaran.

Setelah Metta Gu mengirim video tersebut, dia tersenyum dan berkata: "Michelle sangat penuh pertimbangan, tapi dia pasti tidak mempertimbangkan kamera dasbor."

Hari itu, Michelle Xiao menemui Lusi Shen untuk membawakan secangkir kopi, dan Lusi Shen terlalu malas untuk mempedulikannya, jadi dia langsung masuk ke dalam mobil. Kemudian mulai terjadi pertengkaran sengit tantara Michelle Xiao dan Metta Gu, Lusi Shen melihat sebuah mobil yang baru berhenti di belakang mobilnya.

Karena plat nomor mobil itu terlihat menguntungkan, Lusi Shen melirik sejenak, dan pada saat itu, Michelle Xiao memukul Metta Gu, Lusi Shen juga tidak melihatnya lagi, ia pun langsung turun dari mobil dan menampar Michelle Xiao.

Kemudian, ketika hanya Lusi Shen yang tersisa di tempat kejadian, Jesper Tang pun muncul.

Pada hari itu, Lusi Shen mengalami gangguan emosi, juga karena setelah masalah itu ketika dia pergi ke rumah sakit dengan mengemudikan mobil untuk menemui James Gu dan Michelle Xiao, dia baru teringat dengan kamera dasbor.

Jesper Tang terlihat kalem dan lembut, tapi dia juga pebisnis yang cerdas.

Jesper Tang memberikan video tersebut kepada Lusi Shen dengan imbalan yaitu meminta Lusi Shen untuk menjadi pendukung produk perusahaannya.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu