Spoiled Wife, Bad President - Bab 766 Tuan Muda Memintamu Untuk Mendatanginya

Saat melihat Lusi Shen datang dengan kursi roda, Amanda Mu dengan cepat menghampirinya bersama Joanna Mo, lalu memegangi kursi roda, dan berbisik, "Kamu tidak perlu keluar."

"Bagaimana aku bisa melihat pemandangan ini jika tidak keluar ..." Lusi Shen merendahkan suaranya, menghadap ke arah Amanda Mu, tetapi sudut matanya melirik Ricky Mo dan Maggie Su yang berada di sisi lain.

Setelah dia selesai berbicara, dia memperhatikan Joanna Mo juga ada di sini, dia berkata dengan terkejut: "Joanna juga datang?"

“Bibi Shen.” Joanna Mo menyapanya dengan ramah, pandangan matanya jatuh ke kaki Lusi Shen yang dibaluti gips, ia bertanya dengan rasa penasaran “Apakah kakimu sakit?”

Lusi Shen menyentuh wajahnya, lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Tidak sakit."

Begitu Joanna Mo mendengar kata-katanya, ia mengulurkan tangan dan menyentuh kakinya yang digips dengan hati-hati, ia mengangkat matanya untuk melihat reaksi Lusi Shen.

Lusi Shen tidak bisa menahan tawa, ia memegang tangan Joanna Mo dan mengetuk-ngetuk kakinya dengan pelan, dan berkata: "Ini benar-benar tidak sakit, kakiku dibungkus sesuatu, jadi tidak terasa sakit."

Joanna Mo melihatnya dengan rasa penasaran, tetapi tidak mengulurkan tangan untuk mengetuk lagi, ia hanya tertawa kecil.

Maggie Su ingat hari itu saat di kedai kopi, Ricky Mo bertanya kepadanya apakah dia telah melakukan sesuatu beberapa kali, sekarang dia merasa sedikit bersalah ketika melihat Lusi Shen.

Dia berkata, "Ricky, ayo pergi, apakah kamu ingin membawa Joanna bersama kita?"

Suara Maggie Su menarik perhatian Lusi Shen.

Lusi Shen pertama-tama tersenyum pada Joanna Mo, mendorongnya dengan lembut ke Amanda Mu, mengusap kepalanya lagi, dan kemudian menoleh untuk melihat Maggie Su: "Aduh, Nona Su, kakimu saat ini sedang patah, tapi kamu masih mau mengingat anak orang lain? Usiamu sudah tua, jadi jangan terlalu begitu khawatir, hati-hati, kamu bisa tua lebih cepat. "

Amanda Mu memanggil namanya dengan pelan: "Lusi."

Lusi Shen tidak terpengaruh kata-katanya, ia terus menatap Maggie Su.

Maggie Su sangat marah karena ulah Lusi Shen, tidak banyak orang yang berani mempermalukan dirinya, apalagi setelah dia dan Ricky Mo bersama, pusat perhatian menjadi lebih kuat, semakin tidak ada yang berani mempermalukan dirinya.

Maggie Su menekan amarahnya, "Nona, maaf, apakah aku pernah menyinggung perasaanmu? Tolong perhatikan kata-katamu."

Maggie Su dapat menyewa seseorang yang sengaja melukai Lusi Shen, tentu saja tidak mungkin jika dia tidak mengenal Lusi Shen.

Mata Lusi Shen tertuju pada kaki Maggie Su yang juga digips,ia perlahan berkata, "Akan ada balasan karena melakukan hal-hal buruk, Nona Su, akhirnya kamu sendiri juga mengalaminya."

“Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan!” Maggie Su berpura-pura berkata dengan tenang, lalu mendesak Ricky Mo: “Ayo pergi.”

Ricky Mo tidak mengatakan apa-apa, ia langsung menuju lift.

“Amanda, ayo pergi.” Lusi Shen mendengus dan menjalankan kursi rodanya ke arah bangsal.

Melihat ini, Amanda Mu mengulurkan tangan dan membantunya mendorong kursi roda ke arah bangsal.

Dia melihat Joanna Mo di samping yang berjalan sambil menoleh ke belakang untuk melihat Ricky Mo.

Ananda Mu melihat ekspresi wajahnya, ia bertanya pada Joanna Mo dengan lembut, "Ada apa? Kamu ingin pergi bersama Papa?"

Joanna Mo menggelengkan kepalanya, sedikit mengernyitkan dahi, dan bersandar pada kursi roda Lusi Shen, ia mengikuti mereka ke bangsal, dan tampak seperti orang dewasa kecil yang gelisah.

Begitu memasuki bangsal, Amanda Mu meminta Joanna Mo untuk duduk dulu, lalu membuka sup dan makanan yang dibawa olehnya.

Lusi Shen menggoda Joanna Mo, tetapi Joanna Mo tampaknya tidak senang dan tidak terlalu peduli padanya.

Lusi Shen berbisik kepada Amanda Mu: "Apa yang terjadi pada Joanna?"

Amanda Mu juga memperhatikan sikap Joanna Mo yang tidak biasa, dia melirik Joanna Mo dan berkata kepada Lusi Shen: "Kamu makan dulu, setelah selesai makan, aku akan membawa Joanna pulang."

Saat Lusi Shen sedang makan, Amanda Mu duduk di depan Joanna Mo dan menundukkan kepalanya lalu bertanya padanya, "Kenapa?"

Joanna Mo cemberut, dia tetap tidak berbicara.

Amanda Mu mengulurkan tangan dan memeluknya.

Setelah Lusi Shen selesai makan, Amanda Mu membawa Joanna Mo pergi.

Dalam perjalanan pulang, Joanna Mo tertidur.

Saat tiba di bawah, Amanda Mu menggendong Joanna Mo ke atas, Joanna Mo baru saja akan merayakan ulang tahunnya yang keempat dalam beberapa bulan lagi. Sekarang beratnya lebih dari 30 kg, bahkan hampir 40 kg, Amanda Mu menggendongnya hingga tiba ke pintu rumahnya, dia kelelahan, terengah-engah dan berkeringat.

Setelah membuka pintu dan masuk, ketika Amanda Mu meletakkannya di sofa, dia terbangun dalam keadaan panik, dan berteriak: "Mama ..."

"Kamu sudah bangun? Cuci muka dan tidurlah." Amanda Mu melihatnya bangun, langsung menariknya: "Kamu bisa pergi sendiri, kan?"

Joanna Mo menggosok matanya dan dibawa ke kamar mandi oleh Amanda Mu.

Ketika Amanda Mu mencuci wajahnya, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Papa dan Bibi Su bersama."

"Ha?" Amanda Mu tidak mendengar terlalu jelas, setelah dia berhenti sejenak, dia baru mengerti apa yang dikatakan Joanna Mo.

"Bibi Su" tentu saja merujuk pada Maggie Su.

Amanda Mu mencuci wajahnya dan mulai mencuci tangannya.

Joanna Mo menatapnya: "Mengapa Papa tidak bersamamu?"

Amanda Mu terpana, tadi saat di rumah sakit, Joanna Mo tampak tidak terlalu senang, apakah karena masalah ini?

Gerakan tangan Amanda Mu melambat, dia berkata dengan lembut, "Tidak seorang pun dan siapa yang harus bersama, aku dan Papa tidak ingin bersama lagi, jadi dia akan bersama Bibi Su."

Joanna Mo juga tidak tahu, dia juga tidak mengerti. Ketika Amanda Mu mengelap tangannya, Joanna Mo kembali berkata: "Apakah kamu akan bersama Paman Ericko?"

"Ha?" Kali ini, Amanda Mu benar-benar tercengang: "Kamu ... kenapa kamu bisa berpikir aku akan bersama Paman Ericko?"

Joanna Mo berpikir tanpa ragu: "Dia tampan."

Amanda Mu terkejut dan tidak mengatakan apa-apa.

Dia merasa bahwa Joanna Mo mungkin tahu segalanya, dia hanya tidak tahu bagaimana mengungkapkannya.

Karena Amanda Mu berpikir Joanna Mo mungkin memahami hal-hal ini, jadi dia memutuskan untuk tidak melanjutkan topik ini dengan Joanna Mo.

Perhatian anak mudah dialihkan.

Namun, ketika Joanna Mo diantar kembali ke kamarnya untuk tidur, Amanda Mu dibuat bingung lagi dengan pertanyaannya.

"Mama, apakah menurutmu Paman Yulan tidak tampan?"

Melihat mata besar Joanna Mo yang polos, Amanda Mu tidak tahu harus menangis atau tertawa: "Dia memang tampan karena kamu mengatakan dia tampan, sudahlah, cepat tidur.”

...

Keesokan paginya, Amanda Mu mengantar Joanna Mo ke taman kanak-kanak.

Begitu dia keluar dari mobil, Amanda Mu merasa bahwa seseorang sedang mengawasinya.

Dia melihat ke belakang dan menemukan sebuah mobil hitam sederhana tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Meskipun mobil berwarna hitam itu biasa, namun plat nomornya tidak biasa.

Sekilas Amanda Mu langsung bisa mengenali bahwa itu adalah mobil Ricky Mo.

Mengapa Ricky Mo mengemudikan mobil dan menunggu di depan pintu taman kanak-kanak apakah dia ingin bertemu dengan Joanna Mo?

Tetapi jika dia datang untuk melihat Joanna Mo, dia bisa pergi ke rumahnya pada pagi hari untuk menjemput Joanna Mo. Jika tidak, dia seharusnya turun dari mobil saat ini.

Jika tidak, itu berarti kedatangan Ricky Mo bukan untuk menemui Joanna Mo, dan mungkin datang untuk mencari dirinya.

Amanda Mu tidak mengatakan apapun, tetapi Joanna Mo diantar masuk ke taman kanak-kanak.

Ketika dia keluar, dia melihat Doni berdiri di depan mobilnya.

"Nona Mu," Doni sedikit mengangguk dan menyapanya.

Amanda Mu bertanya: "Ada apa?"

"Tuan Muda meminta kamu untuk mendatanginya," Dia melirik ke arah mobil Ricky Mo.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu