Spoiled Wife, Bad President - Bab 1157 Aku Mendengar Suara Mobil

Saat Ricky Mo sampai di rumah, hari sudah malam.

Sebelum pulang, Amanda Mu mengirimkan pesan singkat dan menanyakan kapan ia akan pulang, setelah memastikan kapan Ricky Mo akan pulang, Amanda Mu pun pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Joanna Mo sangat senang melihat dia pulang dan terus menempel padanya. Ketika dia memasak, Joanna Mo dengan rajin membantunya.

“Mama, bukankah kamu sekarang butuh piring?” Melihat dia telah selesai memotong wortel, Joanna Mo menginjak kursi kecil untuk mengambil piring dari lemari.

Amanda Mu berhenti memotong sayuran dan berkata dengan khawatir: "Joanna, hati-hati."

“Aku mengerti.” Joanna Mo memegang piring dengan satu tangan. Tangan lainnya menutup pintu lemari,lalu berdiri di kursi, membungkuk dan meletakkan piring di atas meja sebelum melompat turun dari kursi.

Bocah kecil itu melakukan segalanya dengan bersih dan rapi. Amanda Mu tidak bisa menahan senyum di wajahnya, dan mengambil piring yang diserahkan oleh Joanna Mo: "Terima kasih."

“Sama-sama.” Joanna Mo memiringkan kepalanya dan tersenyum manis.

Matanya yang berkilau melengkung menjadi bentuk bulan sabit, wajah kecilnya diukir dan berbentuk permata seperti seorang peri yang manis.

Amanda Mu mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Joanna Mo, bagaimana putrinya bisa begitu imut seperti ini.

Tiba-tiba, mata Joanna Mo berbinar: "Papa pulang!"

“Mana?” Amanda Mu melihat ke belakang dan tidak melihat siapapun.

“Aku mendengar suara mobil!” Kata Joanna Mo sambil berbalik dan berlari keluar.

Kedua kaki pendek itu berlari kencang, dan menghilang dalam sekejap mata, tubuh Amanda Mu kini juga sudah mulai pulih dan berada tahap berjalan, dia tidak mungkin untuk berjalan secepat mungkin, dan tidak mungkin bisa menyusul Joanna Mo.

Dia juga tidak gelisah, dia mencuci tangannya perlahan sebelum keluar.

...

Ricky Mo baru saja turun dari mobil dengan membawa jas di satu lengan, sambil berjalan masuk ke villa, ia membuka kancing lengan baju dengan tangan lainnya.

Penjaga di depan pintu membungkuk dan menyapanya: "Tuan Muda **."

Begitu berjalan dengan langkah besar, Ricky Mo mendengar Joanna Mo memanggilnya.

"Papa!"

Ricky Mo berhenti dan melihat ke halaman.

Dengan segera, Joanna Mo dengan pakaian olahraga berwarna kuning kunyit muncul di matanya, ia berlari ke arahnya seperti angin puyuh.

Ricky Mo menghentikan langkah kakinya, ia hanya merasa bahwa dalam sekejap, bocah kecil kuning kunyit telah tiba di depannya.

Joanna Mo mendongak untuk melihatnya: "Papa, kamu sudah pulang!"

Dia tadi berlari dengan terburu-buru, poninya berantakan, wajahnya memerah, dia sedikit mendesah kelelahan. Meskipun dia tidak langsung melompat ke arahnya, dia masih anak-anak, tetapi dia tidak bisa menyembunyikan harapan di matanya.

“Ya,” jawab Ricky Mo dan menatapnya.

Setelah itu, dia menunduk dan mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya dan mengeluarkannya, perlahan-lahan berjongkok di depannya: "Kemarilah."

“Hah?” Joanna Mo menatapnya dengan curiga, tapi tetap saja patuh untuk datang mendekat.

Ricky Mo menempelkan jepit rambutnya di kepalanya. Untungnya, dia pernah merawat Joanna Mo sendirian untuk sementara waktu, jadi dia tidak terlalu asing dengan barang semacam ini.

Joanna Mo mengulurkan tangan dan menyentuh jepit rambut di kepalanya, ia melebarkan matanya dan berkata dengan heran: "Bulan Kecil."

Ricky Mo tersenyum dengan samar.

"Muah!" Joanna Mo memegang wajah Ricky Mo dan mencium, "Terima kasih, Papa."

Ricky Mo tidak berkata apa-apa, hanya mengulurkan tangannya dan menyentuh air liur di wajahnya.

Ketika Joanna Mo melihat ini, wajahnya menjadi tegak, dan dia berinisiatif menarik lengan bajunya dan berkata, "Papa, aku akan membantumu."

Dia ingin bersikap baik padanya karena ayahnya memberinya jepit rambut bulan kecil yang indah.

“Tidak perlu, kita masuk ke dalam.” Ricky Mo menggendongnya dan berjalan ke vila sambil menggendongnya.