Spoiled Wife, Bad President - Bab 456 Apa Aku Sedang Bermimpi?

Wajah Ricky Mo terlihat muram, dia menggendong Amanda Mu dan langsung memasukkannya ke dalam mobil.

Gerak-geriknya sama sekali tidak halus, Amanda Mu sedikit kesakitan karena ulahnya.

Amanda Mu dengan kesakitan duduk perlahan-lahan, dia ingin bersandar di sandaran kursi, akan tetapi kursi bagian belakang mobil tidak seperti kursi yang memiliki sandaran tangan di kedua sisinya, jadi dia bersandar di sandaran kursi bisa seketika merosot ke samping.

Tubuh Amanda Mu merosot ke bawah, dia pun menggunakan tangan untuk menahan di kursi, dan melanjutkan untuk bersandar.

Berkali-kali tidak tau dia mencobanya berapa kali, tanpa kenal lelah sehingga membuatnya terlihat bodoh.

Gerak-geriknya diperhatikan oleh Ricky Mo.

Doni Shi berdiri di samping pintu mobil, melihat sekilas ke arah Amanda Mu, kemudian menatap Ricky Mo yang berwajah muram yang memasukkan Amanda Mu ke dalam mobil, dia berdeham dan mengingatkannya, "Tuan, ayo masuk.."

Ricky Mo memerotkan bibirnya, meskipun di matanya terlihat sedikit kebencian, akan tetapi dia tetap masuk.

Amanda Mu masih melanjutkan gerakannya barusan.

Ricky Mo masuk ke dalam mobil dan bersandar pada ambang pintu, seakan-akan berusaha untuk menjaga jarak dengan Amanda Mu.

Doni Shi berada di depan mengemudi, karena mempertimbangkan kondisi Amanda Mu, dia pin berusaha untuk mengemudi dengan stabil, akan tetapi Amanda Mu tidak memiliki kestabilan sedikit pun sehingga dia tergoncang kesana kemari, bahkan dia menabrak jendela mobil yang keras.

"Peng." Dari suara itu dapat dirasakan bahwa itu sangat sakit.

Dia sedikit khawatir, sehingga dia melihat ke belakang dari kaca spion, Ricky Mo tetap saja dingin, dia seperti gunung yang duduk di sana, terlihat dia sangat tidak peduli terhadap Amanda Mu yang tergoncang ke sana kemari di sebelahnya.

Doni Shi menghela nafasnya.

Setelah Amanda Mu mabuk, selain sangat sensitif mudah membuat masalah, lainnya masih mending, dia juga tidak terlalu ingin muntah.

Akan tetapi, meskipun dia tidak muntah, juga tidak akan bertahan lama jika dia yang bergoncang ke sana kemari terus menerus.

"Uk....."

Amanda Mu menahan bibirnya.

Wajah Ricky Mo terlihat khawatir, "Amanda, apa yang ingin kamu lakukan?"

"Sedikit....." Mendengar suara Ricky Mo, Amanda Mu langsung bersandar ke arahnya, dia tidak bisa stabil dan akhirnya langsung menabraknya.

Kemudian, dia melanjutkan perkataannya, "Ingin muntah."

Ricky Mo mengulurkan tangannya dan menahan tubuh Amanda Mu, dia termenung sebentar dan baru berkata, "Berhenti!"

Doni Shi segera menghentikan mobil.

Amanda Mu berada di pelukan Ricky Mo, mencium aroma yang familiar, dengan puas dia menghela nafasnya, dia menggosok dada Ricky Mo, lalu memejamkan mata.

Melihat hal itu, Ricky Mo langsung mendorong tubuh Amanda Mu dengan kesal, "Amanda, jika kamu ingin muntah, turun dari mobil."

"Tidak ingin.... Tidak ingin muntah lagi...." Amanda Mu perlahan-lahan melanjutkan perkataannya, kemudian menggosok-gosok lagi pakaian Ricky Mo, nafasnya pun perlahan-lahan mulai stabil.

"Jika kamu tidak ingin muntah lagi, duduk sendiri baik-baik."

Selesai berbicara, Ricky Mo sama melihat Amanda Mu sama sekali tidak ada gerakan lagi, dia pun mengulurkan tangan dan mendorong tubuh Amanda Mu.

Dia baru menyadari bahwa Amanda Mu telah tertidur.

Amanda Mu yang tertidur dengan biasanya sepertinya berbeda, kedua matanya itu sangat membuat orang terpesona, biasanya saat dia membuka matanya, pertama kali orang melihatnya, akan merasa bahwa dia adalah seorang gadis yang cantik.

Akan tetapi dia tertidur, saat memejamkan mata, terlihat sebuah sifat kekanak-kanakannya, terlihat jauh lebih muda dari umur aslinya.

Doni Shi yang sedang mengemudikan di depan, melihat Ricky Mo memanggilnya akan tetapi tidak ada gerakan sedikit pun, sehingga membuatnya memanghil Ricky Mo, "Tuan?"

Ricky Mo sedikit mengangkat matanya, "Tidak apa-apa."

Mendengar hal itu, Doni Shi pun melajukan kembali mobilnya.

Ricky Mo menatap Amanda Mu beberapa lama, dia benar-benar tidak tahan, sehingga mengulurkan tangan dan meletakkan rambut yang ada di dahi Amanda ke belakang telinga.

Dia merasa, gerakannya ini sepertinya sangat reflek.

Dulu, apakah dia sering romantis seperti ini dengan Amanda Mu?

Meskipun Doni Shi telah memberitahukan padanya tentang masalahnya dengan Amanda Mu, akan tetapi ini hanya membuatnya memiliki lebih banyak sedikit rasa simpati terhadap Amanda Mu, lebih mudah menerima Amanda Mu, akan tetapi tidak bisa membuatnya dalam waktu singkat mencintai Amanda Mu.

Dia bisa melihat kerja keras yang dilakukan oleh Amanda Mu.

............

Mobil berhenti di depan pintu villa milik Ricky Mo.

Sekalinya mobil berhenti, langsung terdapat pengawal datang untuk membukakan pintu untuk Ricky Mo.

Ricky Mo turun dari mobil sambil membopong Amanda Mu, dan langsung masuk ke dalam villa.

Terdapat seorang pembantu yang menyambutnya, "Tuan...."

Langkah kaki Ricky Mo belum berhenti, dia pun langsung memerintahkannya, "Carikan orang untuk memandikannya."

Saat ini, Joanna Mo telah tertidur, jadi langkah kaki Ricky Mo sangat ringan.

Kamar Amanda Mu yang dulu masih dipertahankan seperti awalnya, Ricky Mo langsung membopongnya masuk ke dalam kamarnya yang dulu.

Ada seorang pembantu yang masuk, Ricky Mo langsung berdiri, "Bantu dia mandi dan gantikan pakaian."

Pembantu itu sedikit menganggukkan kepala, "Baik."

Ricky Mo memutarkan tubuhnya keluar dan kembali ke kamarnya sendiri.

Dia kembali ke kamar, mandi dan berbaring di ranjangnya, dia berguling ke sana kemari susah untuk tidur.

Dia duduk, mengulurkan tangan dan memijat dahinya, kemudian menyalakan lampu tidur, dia duduk beberapa menit, membuka selimutnya dan turun dari kasur.

Dia membuka pintu kamar, dan berjalan keluar, di depan pintu kamar Amanda Mo, dia menghentikan langkahnya.

Ricky Mo berdiri di depan pintu kamar Amanda Mo, dan termenung sejenak.

Dia sedikit mengernyitkan dahinya, dia membuka pegangan pintu dan mendorongnya.

Pembantu mungkin takut jika saat tengah malam, Amanda Mu terbangun, jadi dengan sangat perhatian, dia menyalakan lampu tidur.

Lampu yang sedikit redup, menyinari tidak terlalu jelas.

Ricky Mo berjalan hingga ke depan ranjangnya, Amanda Mu memiringkan kepalanya, tidurnya terlihat tidak tenang, dahinya sedikit mengernyit.

Menunggu saat dia bereaksi, dia baru menyadari, jarinya telah menyentuh dahi Amanda Mu.

Ricky Mo terdiam, jarinya sedikit kaku, dia sedikit memijat dahi Amanda Mu.

Akan tetapi, gerakannta sama sekali tidak memiliki manfaat pijatan, mata Amanda Mu sedikit bergetar, dia pun membuka matanya.

Ricky Mo tidak menyangka Amanda Mu tiba-tiba terbangun, seketika dia pun tidak bereaksi apa-apa.

Keempat mata itu saling bertatapan, di dalam kamar hening.

Amanda Mu sedikit bergumam, "Apakah aku sedang bermimpi?"

Setelah semalaman membuat ulah, pergi ke kantor polisi, di perjalanan pulang juga membuat ulah yang tidak sedikit, kemudian mandi, alkohol yang ada di tubuh Amanda Mu sebagian besar telah hilang.

Hanya saja, tengah malam saat terbangun melihat Ricky Mo berdiri di dekat ranjangnya, ini benar-benar tidak masuk akal.

Ricky Mo melihatnya sekilas, berdiri dan berjalan keluar, terlihat dari wajahnya dia sedikit kesal.

Amanda Mu termenung, seketika dia lompat turun dari atas kasur, menggunakan kecepatan yant belum pernah ada sebelumnya, mebuju ke hadapan Ricky Mo dan menghalanginya.

Ricky Mo melihat wanita di hadapannya yang menghalanginya, ekspresi di wajahnya tidak berubah sedikit pun.

Dengan nada berat, dia bertanya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Amanda Mu juga merasa kelakuannya ini sedikit aneh, dia pun menarik kembali tangannya, dengan suara pelan, dia bertanya, "Kamu yang membawaku pulang dari kantor polisi?"

Berbicara tentang hal ini, ekspresi wajah Ricky Mo semakin muram, "Siapa lagi? Mabuk hingga seperti itu, kamu kira kamu keluar sendiri dari kantor polisi?"

Nada suaranya terdengar sebuah amarah yang dia sendiri belum pernah merasakannya.

Tidak tau dia sedang marah karena Amanda Mu membuat masalah di luar, sehingga membuatnya menyelesaikannya.

Atau karena dia mabuk hingga seperti ini.

Dapat disimpulkan, semalaman ini, hatinya tidak tenang.

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu