Spoiled Wife, Bad President - Bab 1076 Wanita Gila

Sebuah retakan muncul di wajah Dodi Xie yang selalu tampak tenang: "Kamu ... lepaskan aku!"

Suara Dodi Xie berubah, kesabaran di wajahnya seketika meledak.

Meskipun apa yang dia lakukan tidak tampak, tapi dia sendiri adalah orang yang memperhatikan penampilan sempurna.

Dari pakaian, makanan, tempat tinggal, hingga perilaku, Dodi Xie penuh dengan temperamen yang harus dimiliki seorang pria.

Kejadian Amanda Mu yang menarik lengan bajunya untuk membersihkan ingus di hidungnya, tentu saja langsung mematahkan pikirannya.

Dia belum pernah bertemu orang seperti Amanda Mu.

“Ayah, apakah kamu tidak suka dengan Amanda?” Amanda Mu diam-diam bertanya dengan heran, tetapi tetap berpura-pura gila dan bodoh.

Perjalanan hidup Dodi Xie seharusnya bersih, kan?

Jika tidak, tidak mungkin dia mengabaikan kepura-puraan yang dilakukannya, dan langsung meruntuhkan suasana hatinya.

Dodi Xie mengatupkan bibirnya erat-erat, emosinya sudah diambang ledakan, hingga lengannya sudah hampir putus.

Amanda Mu berkedip, ekspresi sedih terlihat di matanya yang polos, dia dengan takut melepaskan lengan baju Dodi Xie, tubuhnya menyusut ke kursi roda, terlihat sangat menyedihkan.

Dia awalnya terlihat lemah, dengan menunjukkan ekspresi wajah seperti itu, dia bahkan tampak lebih polos.

Para pengawal dan pelayan di sekitar mereka semua memandang mereka dengan kasihan.

Namun Dodi Xie bukanlah orang biasa, ia melepas jaketnya dan melemparkannya ke lantai dengan tatapan jijik, melirik Amanda Mu dengan dingin, dan berjalan keluar.

Dia berjalan keluar dua langkah dan mendengar suara kursi roda di belakangnya.

Dodi Xie menoleh ke belakang dan melihat Amanda Mu duduk di kursi roda, tidak jauh di belakangnya, menatapnya dengan penuh gelisah.

Sesaat, Dodi Xie benar-benar berilusi bahwa dia adalah ayah kandungnya.

Adapun apakah dia benar-benar gila atau hanya berpura-pura, Dodi Xie punya cara untuk mengujinya.

Ini hanya masalah yang mendesak, dia harus kembali ke kamar untuk mandi dan berganti pakaian.

Memikirkan adegan tadi di mana Amanda Mu mengelap hidung dengan lengan bajunya, dia merasa kulit kepalanya mati rasa, lengket dan mual.

Dodi Xie berjalan dengan cepat, ia pergi ke kamarnya dengan langkah kaki yang cepat.

Kamarnya ada di lantai empat dan dia perlu naik lift.

Setelah memasuki lift, melihat Amanda Mu mendekat, dia dengan panik menekan tombol untuk menutup pintu lift.

Saat Amanda Mu datang, pintu lift sudah ditutup.

Dodi Xie menghela nafas lega sambil duduk di lift yang perlahan naik.

Amanda Mu melihat lift mencapai lantai empat dan mengulurkan tangan dan menekan tombol atas.

Dia harus memainkan permainan ini hingga tuntas.

Dia sekarang menjadi wanita gila yang mengenali ayahnya dengan bingung, tentu saja dia harus mengejar "Ayah".

Lift turun dengan cepat, dan Amanda Mu memasuki lift.

Ketika tiba di lantai empat, pintu lift terbuka, Amanda Mu tercengang melihat situasi di luar.

Ia dihadang oleh sekelompok pengawal dengan wajah galak, Amanda Mu pun berteriak, "Aku mau mencari Ayah!"

Para pengawal ini adalah orang-orang yang berjaga-jaga di halaman bawah, mereka tidak tahu apa yang terjadi di sana, mereka baru saja mendapat instruksi dari Dodi Xie untuk menghentikan orang di sini.

Lantai empat adalah kediaman khusus untuk Dodi Xie, hanya Dodi Xie sendiri yang tinggal di sini.

Amanda Mu berteriak untuk mencari "Ayah", tentu saja tahu "Ayah" yang dia bicarakan adalah Dodi Xie.

Namun, bukankah Dodi Xie hanya memiliki satu putra?

Kapan dia punya anak perempuan lagi?

"Aku mau mencari Ayah ..." Amanda Mu mengangkat kepalanya dan mulai menangis.

Para pengawal di luar saling memandang dan mulai berkomentar.

"Ini……"

"Ada apa ini? Apakah dia benar-benar gila?"

"Dia sepertinya sudah hampir gila, kalau tidak, dia tidak akan membuang barang-barang, apalagi memanggil Tuan Xie dengan panggilan Ayah."

"Dia memiliki wajah yang sangat cantik, tapi sayang ..."

"Apa gunanya otak yang buruk?"

"Hahahaha, juga bisa dibilang ..."