Spoiled Wife, Bad President - Bab 59 Orang Yang Sudah Menikah Tidak Hidup Di Dunia Malam

Ada orang lain, Kelvin menjaga image, asal bicara kepada Amanda: "Ayo makan bersama."

"Baiklah." Selesai Amanda bicara. Melihat raut wajah Kelvin berubah, dia melanjutkan bicara: "Tapi hari ini tidak bisa, aku mau makan bersama rekan kerja, lain kali saja makan bersama dengan papa."

Kelvin dan Amanda tidak dekat, Kelvin sama sekali tidak suka dia. Tentu saja tidak ingin makan bersama dengan Amanda.

Mendengar Amanda menolak, raut wajahnya kembali seperti semula, terlihat lebih ramah: "Baik, kamu pergi saja dulu."

Saat ini. Sisca tiba-tiba membalikkan kepala dengan tersenyum mengambilkan sayur untuk Kelvin: "Pa, coba ini, aku rasa masakan yang mereka buat hari ini rasanya enak."

Kelvin tersenyum dan berkata: "Kamu juga makan, akhir-akhir ini kamu terlihat kurus."

Benar-benar ayah dan anak yang harmonis!

Sisca melihat ke arah Amanda dengan pandangan mengejek, pandangan mata itu seolah-olah mengatakan: Orangtua kamu semuanya tidak ada yang menyayangi kamu.

Terpaksa mengatakan, Sisca benar-benar mengetahui kelemahan Amanda.

Amanda sendiri merasa, dari awal dirinya sudah berkali-kali dimanfaatkan dan dibuang Keluarga Teja. Hatinya sudah ditempa menjadi kuat. Tapi, masih tetap mudah tertusuk oleh pemandangan seperti ini.

Sampai saat Amanda dan rekan kerjanya mendapat tempat duduk, raut wajah Amanda masih sedikit tidak baik.

Beberapa waktu lalu. Masalah dia dan Sisca yang ramai dibicarakan di media sosial, beberapa rekan kerja wanita ini masih sangat muda, tentu saja bisa pakai internet, juga tahu masalah mereka.

Hal barusan, mereka juga melihatnya sendiri, sedikit banyak mereka juga bisa merasakan, sepertinya Kelvin tidak menyukai Amanda.

Seorang di antara mereka memberikan buku menu ke Amanda: "Kamu lihat dulu mau makan apa."

Amanda tersenyum dan mengembalikan daftar menu: "Aku tidak pilih-pilih makanan, kalian pilih dulu, lagipula aku belum pernah datang kesini, tidak tahu makanan apa yang enak."

Mendengar Amanda berkata seperti ini, rekan kerja yang lainnya juga tidak sungkan memesan makanan.

Mereka merasa Amanda ini cukup mudah bergaul, akhirnya ada orang yang bertanya kepada dia: "Kamu tahu tidak kenapa hari ini Pak Yudi ijin lagi? Sebelum ini apa yang terjadi di kantor komisaris utama?"

"Tidak tahu, apa dulu dia melakukan banyak hal buruk? Mungkin karena hukum alam mau memberi dia pembalasan." Amanda berbicara dengan serius.

Orang lain juga tidak peduli, ikut tertawa, kemudian mereka mulai membahas tentang manajer pemasaran yang bernama Yudi itu.

Beberapa kali Amanda ikut berbicara, suasananya terasa harmonis.

Sampai, ada satu kalimat yang membuat suasana berubah.

"Amanda, kamu kan sudah menjadi Nyonya Suwandi, kenapa masih bekerja di Perusahaan Teja?"

Sebenarnya orang yang bertanya tidak mempunyai niat jahat, tapi pertanyaan ini benar-benar sulit untuk dijawab.

Amanda terpaku sejenak, suaranya ragu-ragu: "Ehmm......"

Ada orang yang membantu Amanda mencairkan suasana: "Sudah sudah, cepat makan, waktunya tidak banyak lagi, selesai makan kembali dan istirahat."

Orang yang bertanya itu juga tidak meneruskan lagi pertanyaannya.

Sebenarnya orang kantor merasa Amanda tidak terlalu diterima oleh Keluarga Suwandi.

Sedangkan tuan muda yang cacat dari Keluarga Suwandi itu merupakan penerus utama, tapi kondisi kesehatannya sama sekali tidak memungkinkan dia menjadi penerus perusahaan mereka, ada banyak orang menduga penerusnya sangat mungkin akan digantikan orang lain, hanya saja berita ini belum tersebar keluar.

Mundur dari ahli waris Perusahaan Keluarga Suwandi, tuan muda Keluarga Suwandi hanya seorang yang tidak berguna, sedangkan Amanda tidak diterima Keluarga Suwandi, masih harus bekerja di luar.

Bekerja di luar tidak masalah, masih harus bekerja menjadi peneliti pemasaran yang sangat melelahkan, kelihatannya benar-benar sangat menyedihkan.

Amanda dengan tatapan kosong melihat rekan kerja wanita tidak henti-hentinya mengambilkan sayur untuk dia,mereka melihat pandangan matanya, sepertinya...... kasihan?

Dipikir lagi, dia mengerti apa yang sudah terjadi.

Kalau dilihat dari sudut pandang yang lain, sepertinya sangat menyedihkan......

......

Ricky seharian di dalam kantor.

Saat jam pulang kerja, James dengan tergesa-gesa mencari dia: "Ayo minum arak bersama!"

Ricky datang ke perusahaan, pekerjaan James menjadi jauh lebih ringan, suasana hatinya baik jadi ingin pergi bersantai.

"Tidak mau pergi." Ricky tanpa membalikkan kepala menolaknya.

James menghampiri Ricky: "Untuk apa kamu pulang cepat-cepat? Tidak ada urusan diam di rumah, selesai kerja langsung pulang, tidak ikut serta dalam acara apapun, kehidupan kamu ini seperti kehidupan orang tua saja."

Ricky hanya menjawab dengan singkat.

"Orang yang sudah punya istri ya seperti ini."

James menyeringai: "Hehe."

Saat ini, kebetulan Robert juga masuk.

Dia tidak tahu barusan James berbicara apa dengan Ricky, bertanya: "Sudah bisa pergi?"

"Ayo pergi." James bicara sambil berjalan keluar.

Dengan wajah dingin James menggantikan Ricky menjawab: "Orang yang sudah punya istri tidak hidup di dunia malam."

Sama seperti dugaan james, Robert menunjukkan ekspresi kaget seperti bertemu dengan hantu.

"Ayo jalan, kita berdua saja yang pergi minum arak, siapa suruh kita belum punya istri?" Tangan James memeluk pundak Robert, menarik dia pergi.

Robert mengerutkan alis, melepaskan tangan James, membalikkan kepala, berbicara dengan nada kasihan: "Kalau sudah punya istri kenapa, bukankah hanya bisa dipandang saja."

Ricky tertawa dingin: "Jangan berharap makan di rumah kami lagi."

Robert dengan wajah serius, berkata: "Iri dengan kalian yang sudah menikah."

James tidak dapat menahan menendang kaki Robert!

Kenapa tidak bisa sedikit dewasa? Kenapa setiap kali mereka hanya bisa mengalah di depan Ricky?

Seolah-olah Robert tidak merasakan sakit, kakinya tidak bergerak.

James menarik dia dan pergi: "Jangan membuat malu disini lagi."

Selesai bicara, menoleh ke Ricky dan berkata: "Kita pergi dulu."

Suasana hati Ricky cukup baik, terdengar dari nada bicaranya: "Kalian pergi saja, aku yang bayar."

Tapi, saat Ricky menyetir pulang, melihat villa yang kosong, dalam sekejap suasana hatinya yang baik menghilang.

Dia mengeluarkan ponsel menelepon Amanda, telepon tidak diangkat sampai mati sendiri.

Dia bahkan menelepon dua kali, masih tidak diangkat.

Sengaja tidak angkat, atau terjadi sesuatu?

Ricky berdiri sejenak di ruang tamu yang kosong, sampai bodyguard yang disampingnya tidak tahan untuk bertanya: "Tuan muda, ada masalah apa?"

Wajah tuan muda yang serius, sudah pasti terjadi sesuatu yang sangat besar.

Ricky tidak bersuara, mengambil jaket langsung keluar, sampai di depan pintu seperti teringat sesuatu, membalikkan kepala dan berpesan: "Kalau Nyonya pulang, telepon aku."

"......" Mungkinkah masalah besar itu karena Nyonya belum pulang?

......

Tapi saat ini, Amanda sedang diajak orang jalan-jalan.

Sepulang kerja, sebenarnya dia ingin langsung pulang.

Tapi, beberapa rekan kerja yang tadi siang makan bersama dengannya, mengira dia akan sendiiran di rumah, jadi memaksa dia pergi jalan-jalan.

Sebenarnya Amanda merasa, dia tidak menyedihkan, anggap saja pulang ke rumah melihat villa yang kosong, itu juga villa yang mewah, seribu kali lebih bagus dari kontrakan dia dulu.

Tapi, kebaikan hati rekan-rekan kerjanya sulit ditolak, akhirnya dia ikut jalan-jalan bersama dengan mereka.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu