Spoiled Wife, Bad President - Bab 396 Dia Cemburu

Amanda Mu menyunggingkan mulutnya dan tersenyum kaku:”Meskipun aku tahu bahwa Tuan Mo sangat kaya, tapi, aku tidak perlu kamu menghabiskan begitu banyak uang.”

Dia sudah tinggal beberapa waktu di tempat Kenzo Li, barang kebutuhan sehari-harinya tidak banyak, jika harus membelinya satu per satu maka membutuhkan uang yang tidak sedikit.

Barang-barang itu masih bisa digunakan, kenapa harus dibuang.

Ricky Mo menatapnya dengan emosi yang tidak jelas:”Tidak memakai uangku? Kalau begitu kamu merasa nyaman memakai uang Kenzo Li, orang munafik yang mengambil keuntungan dalam kesempitan itu?”

“Tuan Mo, jangan membuat kesimpulan seperti itu sebelum kamu mengetahui kebenarannya, tindakanmu ini adalah serangan jahat kepada orang lain!”

Amanda Mu merasa Ricky Mo sudah terlalu percaya diri.

Kenzo Li sama sekali tidak pernah menyinggungnya, apakah dia perlu bersikap seperti itu terhadap Kenzo Li?

Atau, apakah pria sombong ini selalu bertindak berdasarkan suasana hatinya?

Setelah Amanda Mu selesai bicara, dia tidak memberikan kesempatan bicara kepada Ricky Mo, dia menambahkan:”Juga, kamu tidak perlu peduli tentang masalah aku memakai uang siapa.”

Dia memang memakai uang Kenzo Li tapi dia selalu mencatatnya, termasuk biaya rumah sakit tiga tahun sebelumnya, dia mengumpulkan semua daftarnya.

Dia mempunyai pertimbangan sendiri dengan semua yang dia lakukan.

Wajah Ricky Mo menjadi marah setelah mendengar dia mengatakan ini.

Wanita yang tidak tahu beda baik dan jahat!

Untuk menghindari Ricky Mo mengatakan kata-kata yang lebih tidak enak didengar dari mulutnya, Amanda Mu tidak memberinya kesempataan untuknya berbicara, begitu dia selesai, dia segera berjalan keluar.

Terdengar suara marah Ricky Mo di belakang:”Amanda Mu!”

Amanda Mu mengepalkan tinjunya dan diam-diam berteriak “Victory” di dalam hati.

Ketika sampai di luar, Amanda Mu dan Kenzo Li memberikan gambaran singkat tentang situasi tersebut.

Kenzo Li tersenyum dan berkata kepadanya:”Tidak apa-apa, aku akan menyimpan barang-barangmu.”

Tapi, secara kebetulan kata-kata ini terdengar oleh Ricky Mo yang berjalan keluar dari dalam.

Dia langsung menghampirinya dan menatap Amanda Mu tanpa ekspresi:”Bukankah kamu mau pulang ambil barang?”

“Ya?” Bukankah barusan dia mengatakan tidak perlu mengambilnya?

Ricky Mo terlihat tidak sabar dan mendesaknya:”Kamu masih belum cepat pergi?”

Amanda Mu tanpa sadar ikut pergi dengannya.

Dia berjalan dua langkah dan berbalik melihat Kenzo Li.

Kenzo Li tersenyum padanya dan mengikutinya.

……

Amanda Mu berdiri di aula rumah Kenzo Li, dia melihat Ricky Mo menyuruh anak buahnya masuk membantu Amanda Mu memindahkan barang.

Perusahaan Mo adalah perusahaan multinasional yang begitu besar, apakah Ricky Mo tidak sibuk?

Mungkinkah perusahaan Mo akan bangkrut?

Amanda Mu sudah mengatakan bahwa tidak ada barang lagi, tapi Ricky Mo masih tetap menyuruh orangnya membantu Amanda Mu memindahkan barang.

Melihat sekelompok bawahannya yang berdiri di dalam ruangan tanpa tahu harus melakukan apa, Amanda Mu tidak sabar lagi dan berkata:”Aku sendiri saja, itu semua barang pribadi ... ... “

Ini juga tidak bisa menyalahkan mereka karena dia benar-benar tidak banyak barang.

Ricky Mo berdiri di pintu masuk dan meliriknya, sangat jelas bahwa ruangan ini hanya ada jejak Amanda Mu yang tinggal di sini.

Dia bertanya:”Di mana Kenzo Li tinggal?”

Amanda Mu sedang merapikan barang-barangnya dan berkata:”Dia tinggal di dalam kamarnya sendiri.”

Ricky Mo merenung sejenak dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Setelah Amanda Mu membereskan barang-barangnya dan keluar, dia ditarik oleh tangan Ricky Mo yang menarik koper dan langsung menuju lift.

Amanda Mu bertanya kepada Ricky Mo:”Bukankah tinggal di seberang?”

Ricky Mo meliriknya dan berkata dengan santai:”Terlalu kecil, tidak muat.”

Amanda Mu mengatupkan bibirnya dan tidak berbicara.

Area perumahan ini adalah bangunan duplikat dan tidak kecil sama sekali.

Dan Ricky Mo pindah ke sini dan sekarang harus pindah lagi ... ...

Mungkin beginilah orang kaya.

Akhirnya mobil berhenti di sebuah vila.

Amanda Mu berdiri di pintu vila, dia akhirnya mengerti mengapa Ricky Mo mengatakan rumah di komplek itu terlalu kecil untuk ditinggali.

Vila taman berlantai empat, memiliki halaman yang luas, pembantu dan pengawal yang sangat banyak.

Ketika baru sampai di pintu masuk, pembantu dan pengawal berdiri rapi di kedua sisi dan membungkuk:”Tuan muda!”

Amanda Mu berjalan di belakang Ricky Mo sambil menunduk.

Mereka berdua masih belum sampai di aula, sebuah bola kecil berlari keluar dari dalam.

Ricky Mo berjalan di depan Amanda Mu, ketika dia melihat bola kecil itu meluncur keluar, dia menghentikan langkahnya, dia mengulurkan tangan untuk menangkapnya ... ...

Hanya saja bola kecil itu langsung berlari ke sampingnya dan segera jatuh ke dalam pelukan Amanda Mu.

“Bibi Mu!”

Gadis kecil itu mengedipkan matanya yang besar dan memanggilnya dengan suara khas anak-anak.

Joanna Mo sangat antusias setiap kali bertemu dengannya, Amanda Mu juga merasa sangat senang setiap kali bertemu dengannya.

Kali ini, dia merasa sedih dan ingin menangis.

“Joanna ... ... “

Amanda Mu memeluknya dengan erat dan matanya memerah.

Bagaimana dia harus memberitahu Joanna, dia bukan”bibi Mu, dia adalah “ibu”.

Ricky Mo menarik tangannya dan berbalik dengan wajah yang marah, dia melihat Amanda Mu mengendong Joanna Mo dengan mata memerah yang hampir menangis.

Dia sedikit mengangkat alisnya, ada seorang pembantu di samping yang ingin menghampirinya tapi dihentikan oleh tatapan matanya.

Setelah beberapa saat, Joanna Mo yang berkata duluan:”Terlalu kencang.”

Ketika Amanda Mu mendengarnya, dia segera melepaskan Joanna Mo.

Dia menarik napas dalam-dalam dan menenangkan emosinya dan mengendong Joanna Mo.

Dia tanpa sengaja menoleh dan melihat Ricky Mo sedang menatap mereka berdua tanpa ekspresi.

“Rici Mu.” Ketika Joanna Mo melihatnya, dia mengulurkan kedua tangan kecil dan gemuk untuk meminta Ricky Mo menggendongnya.

Ricky Mo teringat bahwa Joanna Mo langsung berlari ke arah Amanda Mu tadi, maka dia langsung berbalik dan berjalan ke dalam.

Joanna Mo mengedipkan matanya, dia mengerutkan alis kecilnya dan memandang Amanda Mu dengan ragu:”Apakah dia marah?”

Amanda Mu tertawa melihat tampangnya yang lucu:”Dia tidak marah, dia cemburu (makan cuka).”

Barusan Amanda Mu berjalan di belakang Ricky Mo, maka dia memperhatikan reaksi Ricky Mo itu hanya saja dia baru menanggapinya.

Joanna Mo mengerutkan hidungnya dan mukanya mencibir:”Kenapa makan cuka (artinya cemburu), rasanya asam.”

Amanda Mu setuju dengannya:”Ya, cuka rasanya asam.”

Dia berbicara dengan Joanna Mo sambil berjalan masuk mengendongnya.

Joanna Mo adalah anak yang suka bicara, jadi dia tidak akan berhenti ketika mulai bicara.

Amanda Mu mendengarkannya dengan sabar, dia menemukan bahwa kemampuan bahasa Joanna Mo sangat kuat dan kosa katanya juga banyak.

Pada saat ini, seorang pembantu berjalan menghampiri Amanda Mu dan berkata dengan hormat:”Nona Mu, tuan muda menyuruhku membawamu ke kamar.”

Amanda Mu sedikit mengangguk:”Terima kasih.”

Pembantu membawa Amanda Mu ke lantai dua, dia mendorong pintu kamar dan mempersilakan dia masuk:”Di sini, silakan.”

Amanda Mu melihatnya sekilas, wajahnya sedikit terkejut:”Apakah ini kamarku?”

Pembantu itu tersenyum:”Ya, kamu lihat dulu masih memerlukan apalagi, kamu bisa memberitahukan kepada kami kapan saja.”

Pembantu itu pergi setelah selesai mengatakannya.

Amanda Mu membawa Joanna Mo masuk ke dalam kamar.

Kamar tidurnya sangat besar dengan jendela setinggi langit-langit, ada balkon, juga ada ruang ganti kecil.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu