Spoiled Wife, Bad President - Bab 1145 Cedera Ringan

Amanda Mu tidak menyangka mereka akan langsung merebut ponselnya.

Dia membeku sejenak, lalu berkata tanpa daya, "Aku benar-benar tidak bisa melakukan hal-hal bodoh! Beri aku ponselnya."

Lusi Shen tersenyum padanya, lalu menggelengkan kepalanya.

“Sama seperti aku sekarang, aku tidak bisa melakukan hal bodoh.” Amanda Mu menunduk menatap kakinya.

“Kamu bisa berdiri dan berjalan sekarang, siapa tahu kamu akan menyelinap keluar tanpa perhatian kami.” Lusi Shen menunjuk ke matanya, “Mataku telah pernah melihatmu, jangan pernah memikirkan untuk berbohong padaku. "

Berdengung--

Ponsel Amanda Mu bergetar.

“Ada kabar baru, coba lihat!” Amanda Mu cemas dan ingin segera mengambil ponselnya ketika bangun.

Tentu saja, Lusi Shen tidak memberinya kesempatan untuk mendapatkan ponselnya, dan mendorong Amanda Mu kembali ke kursi, "Duduk, jangan bergerak."

Lusi Shen mengklik pesan baru, hanya untuk mengetahui bahwa itu adalah foto.

“Ini Charles!” Amanda Mu melihat sekilas orang di foto itu.

Foto tersebut menunjukkan Charles Mo berlutut di tanah dengan ekspresi mati rasa. Dia masih memakai baju yang dia pakai untuk melihat Amanda Mu. Tidak ada darah di tubuhnya, tetapi ini tidak membuktikan bahwa dia tidak terluka.

Hati Amanda Mu menjadi yakin. Setelah kebingungan singkat di otaknya, dia dengan tegas berkata, "Itu pasti Dodi Xie!"

James Gu dan Lusi Shen menoleh untuk menatapnya.

Amanda Mu perlahan mengepalkan tangannya dan berkata dengan suara dingin, "Dodi telah menemui jalan buntu untuk menghadapi Ricky. Dia mengambil Charles, yang dekat dengan Ricky Mo, sebagai terobosan. Dia bisa memperalat Charles sekali, bisa memperalatnya kedua kali."

Hanya saja kali ini Dodi Xie mengancam Charles Mo, dia tidak tahu.

Suasana di meja makan menjadi sangat dingin.

Pada saat ini, pintu ruangan didorong terbuka dari luar, dan James Gu adalah orang pertama yang melihat orang yang masuk.

Dia berdiri, nada kegembiraannya tidak bisa disembunyikan, "Ricky!"

Ricky Mo memiliki ekspresi dingin dan langsung berjalan ke Amanda Mu.

Saat berbicara dengan Amanda Mu, ekspresinya sedikit melunak, "Kamu meneleponku beberapa kali dan mengirimiku pesan bahwa kamu ingin membuat perhitungan denganku. Aku kembali. Kamu dapat membuat perhitungan denganku sekarang."

"Kamu terluka ..." Amanda Mu memperhatikan kain kasa yang diikatkan di dahinya.

"Hanya luka ringan." Wajah Ricky Mo tidak terganggu.

Dia pikir Amanda Mu akan bertanya kepadanya tentang cederanya, tetapi Amanda Mu mengubah wajahnya, meraih lengannya dan berkata, "Sesuatu terjadi pada Charles. Dia mendatangiku. Aku meminta orang untuk mengikutinya, tetapi aku kehilangan dia ..."

James Gu menyerahkan ponsel kepada Ricky Mo pada saat yang tepat.

Ricky Mo mengambil ponsel dan melihat foto di atasnya, ekspresinya berubah.

“Aku akan pergi denganmu.” Amanda Mu tahu bahwa Ricky Mo tidak akan mengabaikan urusan Charles Mo, dan menariknya lebih erat karena takut dia akan meninggalkannya. Bertindak sendiri.

Ricky Mo meletakkan telepon dan membelai bagian atas rambutnya dua kali untuk menenangkan emosinya.

“Bawalah aku bersamamu, aku tidak akan merepotkanmu, aku hanya akan tetap patuh.” Dia tidak ingin menunggu di hotel untuk menunggu berita sendirian, setiap menitnya adalah penyiksaan.

"Baik." Ricky Mo melihat ke bawah dan berkata pelan, "Makan sesuatu sebelum kamu pergi."

"Aku tidak lapar ..." Amanda Mu mengkhawatirkan Charles Mo sekarang, dan tidak punya pikiran untuk makan.

Ricky Mo hanya memandangnya dengan tenang, namun terlihat ekspresi tidak ingin ditolak, Amanda Mu terdiam.

Jika dia bisa membawanya bersamanya, dia sudah mundur. Bahkan jika dia pergi ke Charles Mo, dia masih ingin dia mengisi perutnya dulu.