Spoiled Wife, Bad President - Bab 268 Satu Harga, Dua Ratus Juta!

Kota J adalah kota metropolis internasional, tergolong kota yang sangat besar di dalam negara.

Bagi orang biasa, jika ingin mencari seseorang di kota J, sama seperti mencari jarum di dalam tumpukan jerami.

Namun, berbeda dengan Ricky Mo, dia memiliki kekuasaan, tidak memiliki kekurangan apapun baik dalam kemampuan maupun keuangan.

Jika dia ingin menemukan Amanda Mu, sama mudahnya seperti membalikkan telapak tangan.

Dia tidak bisa menggunakan handphonenya, juga tidak bisa tinggal di hotel.

Jadi dia hanya dapat mencari sebuah hotel kecil yang tidak terlalu formal, yang bahkan untuk check in pun tidak membutuhkan kartu identitas.

Di dalam hotel terasa lembab dan gelap, sprei putih yang melapisi ranjang terlihat menguning, di dalam kamar mandi pun gelap gulita.

Amanda Mu bahkan tidak melepaskan pakaiannya, langsung berbaring di atas ranjang.

Kamar ini seperti tidak ada kedap suara, terdengar suara keributan orang yang berjalan dan berbicara di luar dan juga suara berbagai macam kendaraan.

Malam pertama meninggalkan Ricky Mo, Amanda Mu merasa sulit tidur.

Saat dia sudah hampir terlelap, selalu ada perasaan Ricky Mo akan membawa orang untuk mendobrak pintu masuk ke tempat ini, kemudian terus berada dalam kondisi setengah tertidur hingga langit menjadi terang.

Tidur lebih melelahkan dari tidak tidur.

Dan yang lebih parahnya lagi, di kamar mandi tidak ada air panas di pagi hari.

Amanda Mu menggertakan giginya mencuci wajah dengan air dingin, setelah membereskan barang-barangnya dia langsung check out meninggalkan tempat itu.

Dia tidak bisa tinggal terlalu lama di satu tempat.

Dia sangat mengerti, bagaimana Ricky Mo.

Keluar dari hotel, Amanda Mu langsung pergi ke stasiun bis.

Area ini dengat dengan pinggir kota, awalnya sebuah desa yang dekat dengan kota J, kemudian kota J semakin diperluas, hingga akhirnya menjadi satu dengan desa ini, namun belum banyak perencanaan pembangunan, jadi banyak tempat yang tidak formal.

Tidak jauh dari hotel ada sebuah stasiun bis, membeli tiket disana tidak perlu menunjukkan kartu identitas, kemarin saat dia datang kemari dia sudah mencaritahunya.

Amanda Mu berdiri di pinggir jalan, saat sedang menunggu lampu merah, terlihat sebuah tangan terulur dibalik tubuhnya kemudian menepuk bahunya, memanggilnya dengan tidak yakin: “Amanda?”

Seketika tubuh Amanda Mu membeku, apa secepat ini dia akan dibawa kembali oleh Ricky Mo?

Orang yang menepuk bahunya berjalan ke hadapannya, sedikit memiringkan kepalanya menatapnya, berucap dengan wajah yang penuh dengan keterkejutan: “Ternyata benar kamu!”

Amanda Mu melihat dengan jelas orang yang ada di hadapannya, dia juga tertegun: “Emelyn, bagaimana bisa kamu ada disini?”

Setelah Emelyn pergi waktu itu, selain Amanda Mu pernah menghubunginya satu kali, ini adalah pertama kalinya mereka berdua bertemu kembali.

Sekarang kondisi Amanda Mu sangat sulit, sedikit memicingkan matanya menatap Emelyn Qin, kemudian menatap sekitar dengan waspada.

Telah terjadi kebakaran besar pada rumah Ricky Mo, kemudian masuk ke dalam berita, tentu saja Emelyn Qin juga mengetahuinya.

Melihat raut wajah Amanda Mu yang penuh dengan kewaspadaan, Emelyn Qin sedikit meninggikan dagunya, terlihat kesombongan dalam raut wajahnya, namun berucap menjelaskan: “Kru media sedang menyiapkan drama baru, aku datang kemari sekalian untuk melihat bagaimana pengambilan gambarnya.”

Kru media di dalam negeri, produser adalah orang yang paling berhak untuk bicara, semuanya berada dibawah kendali produser.

“Jika tidak ada apapun aku pergi dulu.” disaat seperti ini bertemu dengan Emelyn Qin, Amanda Mu merasa ini bukanlah hal yang baik.

Namun Emelyn Qin menghentikannya: “Ayo cari suatu tempat untuk berbincang, kamu bilang ingin memberiku naskah tapi kamu belum mengirimkannya padaku.”

Amanda Mu langsung menolaknya: “Tidak ada waktu.”

Emelyn Qin terdiam beberapa detik, berucap: “Kamu tidak perlu takut jika aku akan membocorkan keberadaanmu, aku tidak memiliki waktu sebanyak itu.”

Amanda Mu berpikir sejenak, kemudian menganggukkan kepalanya.

Disekitar sana tidak ada tempat seperti kafe, jadi mereka berdua hanya bisa menemukan kedai milktea.

Emelyn Qin memesan dua gelas milktea hangat, kemudian menggeser satu gelas ke hadapan Amanda Mu.

“Terima kasih.” Amanda Mu memasukkan sedotan ke dalam mulutnya kemudian meminumnya.

Emelyn Qin menatap Amanda Mu beberapa detik dengan tatapan menilai: “Diluar dari perkiraanku, kamu bahkan tidak terlihat menyedihkan sediktpun, beberapa waktu ini sering terjadi masalah pada keluarga Mo, membuat kota ini heboh dengan beritanya, dan semua itu berhubungan denganmu.

Amanda Mu mengangkat kepalanya menatapnya: “Kamu sangat putus asa?”

Emelyn Qin tertawa sejenak dengan santai: “Sedikit, perlihatkan padaku naskahnya.”

Amanda Mu yang mendengar hal itu, langsung menyalakan laptopnya kemudian menyerahkannya pada Emelyn Qin.

Amanda Mu menuliskan naskah tentang ketegangan masalah, tapi juga mencampurkan sedikit bagian percintaan.

Jenis seperti ini, memiliki peluang besar di dalam negeri ini.

Ayah Emelyn Qin adalah direktur stasiun televisi, sejak kecil dia sering berhubungan dengan orang-orang terkenal dan sutradara ternama, karena sering melihat hal itu, dia memiliki kemampuan akan hal itu secara alami.

Dia menggeser kursor mouse dengan santai melihatnya sekilas, kemudian mulai melihatnya dari chapter pertama.

Sekali membacanya, dia tidak bisa berhenti, bahkan tatapan matanya terlihat berbinar.

Amanda Mu tahu, jika Emelyn Qin menyukai naskahnya.

Dia mengulurkan tangannya, menutup laptopnya dan menariknya ke hadapannya.

Emelyn Qin segera berdiri dengan panik: “Aish, biarkan aku membacanya sedikit lagi!”

Tangan Amanda Mu menekan di atas laptopnya, berucap dengan tenang: “Sekarang ini aku sangat membutuhkan uang, katakan harga yang akan kamu berikan.”

Emelyn Qin mengulurkan sebelah tangannya: “Seratus juta.”

Amanda Mu hanya menghela nafas sejenak, tidak menyangka jika Emelyn Qin benar-benar akan langsung mengatakan harganya.

Dia ingat sebelumnya, Emelyn Qin mengatakan hanya ingin membantunya mencari koneksi.

Emelyn Qin memiliki tim produksi sendiri, dia langsung mengatakan harganya, ini menjelaskan jika dia sangat menyukai naskah Amanda Mu, dan ingin membuat film itu sendiri.

Bisnis tetaplah bisnis.

Saat ini Amanda Mu benar-benar sangat membutuhkan uang, namun dia juga tidak mungkin benar-benar percaya pada nominal yang diucapkan Emelyn Qin.

Terdiam sejenak, Amanda Mu berucap: “Satu harga, dua ratus juta! Aku mau hak sebagai penulis.”

“Naskahmu ini hanya bisa menjadi web drama, tapi kamu ingin dua ratus juta, kenapa kamu tidak merampok saja!” walaupun Emelyn Qin menyukai naskah Amanda Mu, namun menurutnya Amanda Mu tetaplah orang baru, membeli naskah Amanda Mu dia tetap harus menanggung resiko.

Nada Amanda Mu terdengar tegas: “Kamu tahu bagaimana kondisiku, aku sangat memerlukan uang, mau atau tidak katakan sekarang.”

Melakukan transaksi tentu saja harus menawar, bagi Emelyn Qin dua ratus juta itu tidak ada apa-apanya.

Asalkan Emelyn Qin menginginkannya, maka dia akan mengeluarkan uangnya untuk membeli itu.

Emelyn Qin menggigit bibirnya, tidak langsung menjawab Amanda Mu.

Amanda Mu melihat jam sejenak, benaknya memiliki firasat, mungkin Ricky Mo akan segera datang mencarinya.

Dia bangkit berdiri: “Jika tidak mau aku akan pergi, kamu juga tahu jika saat ini Ricky Mo sedang mencariku dimana-mana.”

Emelyn Qin menggigit bibirnya berucap: “Baiklah, setuju!”

Raut wajahnya terlihat sedikit menyedihkan, namun terlihat jelas jika dia tidak merelakan naskah itu.

Amanda Mu menyunggingkan sudut bibirnya tersenyum, kemudian mengirimkan naskahnya ke email Emelyn Qin.

Emelyn Qin mengeluarkan sebuah kartu dari dompetnya dan memberikannya pada Amanda Mu: “Di dalam kartu ini ada dua ratus juta, pinnya 973210.”

Amanda Mu mengambil kartu ATM itu, kemudian memasukkan laptopnya ke dalam tas: “Ingat nanti kirimkan surat kontrak padaku.”

Selesai berucap, tanpa menunggu Emelyn Qin merespon, dia langsung memakai tas punggungnya dan pergi begitu saja.

Saat tiba di depan pintu, dia menolehkan kepalanya melihat Emelyn Qin sejenak, sudut bibirnya membuat sebuah garis seringaian.

Dia tidak mengirimkan semua naskahnya pada Emelyn Qin, hanya mengirimkan setengah.

Bagi penulis, hak sebagai penulis itu sangat penting, sekarang ini dia dan Emelyn Qin hanya membuat kesepakatan secara verbal, namun jika akhirnya Emelyn Qin tidak memberikannya hak penulis, bukankah dia yang dirugikan?

Berhati-hati sedikit, bukanlah hal yang salah.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu