Spoiled Wife, Bad President - Bab 1257 Keanehan Yang Tidak Dapat Dijelaskan

James Gu masih ingat, saat Lusi Shen naik SMP, mempunyai kartu, tapi selalu lupa password-nya. Demi bisa diingat oleh Lusi Shen, dia menyuruh Lusi Shen mengganti password menjadi tanggal kelahirannya.

Lusi Shen adalah orang yang malas berpikir, kemudian banyak password berikutnya diatur berhubungan dengan tanggal ulang tahun, tidak ada kreatif-kreatifnya.

James Gu masuk ke dalam semua akun media sosial dengan ponsel Lusi Shen, mengganti semua nomor telepon di sana dengan nomor ponselnya, juga mengganti password yang ada.

Setelah mengganti semua password di akun media sosial Lusi Shen, maka Lusi Shen tidak bisa mengumumkan hubungan lagi.

Mengenai media sana?

Media mana yang berani melawan Media Shengding?

Priska Cheng melihat dengan takut dari samping. Dia saja tidak berani membayangkan setelah Lusi Shen mengetahui masalah ini akan bertemu badai seperti apa.

..........

Setelah Lusi Shen selesai merekam acara, sudah pukul tiga sore.

Lusi Shen sangat lapar, berjalan masuk ke ruang istirahat, sambil berjalan sambil berkata, "Kak Priska, kita makan di Jade Imperial yuk, aku lapar sekali."

Di ruang istirahat tidak ada orang yang menjawabnya.

Lusi Shen menatap lurus, baru menyadari di dalam ruangan hanya ada James Gu.

James Gu duduk di atas sofa, menatapnya tanpa ekspresi apapun, mengenakan kemeja besar berwarna hitam, memberikan perasaan yang sangat tertekan kepada orang-orang.

"Kenapa kamu ada di sini?" Lusi Shen melihat sekeliling, memastikan Priska Cheng tidak ada di dalam ruang istirahat, dan bertanya, "Dimana asistenku?"

"Dia ada urusan dan pulang ke perusahaan dulu."

Nada bicara James Gu pelan, terus menatap Lusi Shen, mempunyai keanehan yang tidak dapat dijelaskan.

Lusi Shen mengerutkan dahi, "Kalau begitu dimana ponselku?"

Sebelumnya Lusi Shen sudah janjian dengan Marvin Qin untuk mengumumkan hubungan di Weibo, yaitu setelah dia selesai merekam acara.

James Gu mengeluarkan ponsel Lusi Shen dalam diam.

Lusi Shen mengulurkan tangan ingin mengambil ponsel, tapi James Gu mengangkat ponsel, menghindari tangan Lusi Shen.

Lusi Shen menangkap angin dan berkata dengan kesal, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

James Gu berkata pelan, "Ibuku telepon, dia menyuruhku membawamu pulang makan malam."

"Aku hari ini masih ada urusan, kamu mewakiliku minta maaf pada ibumu. Lain hari baru aku makan di rumahnya." ibu James Gu sangat suka pada Lusi Shen, bahkan lebih baik daripada ibu kandung Lusi Shen, selalu merasa Lusi Shen sangat menderita menjadi aktris, sering menyuruh Lusi Shen makan di rumahnya.

Sikap James Gu sangat jelas, ingin terus seperti ini. Kalau Lusi Shen mau mengumumkan hubungannya, Lusi Shen tidak berani memberitahu James Gu sebelumnya. Karena kalau James Gu tahu, pasti akan membuat masalah.

Rencana Lusi Shen adalah diam-diam mengumumkan hubungan. Sampai nanti informasi sudah keluar, sehebat apapun James Gu, juga tidak bisa menutupi mulut semua orang.

James Gu mengetahui pikiran Lusi Shen dan meminta yang lain, "Kalau begitu temani aku minum kopi saja. Kita sudah sangat lama tidak bersama."

"James, apa kamu salah makan obat?" Lusi Shen malas basa-basi dengan James Gu, langsung pergi ke James Gu merebut ponselnya.

James Gu sudah menebak dari awal kalau Lusi Shen akan merebut ponsel, jadi menangkap pergelangan tangan Lusi Shen hingga Lusi Shen masuk ke dalam pelukannya, dan duduk di atas pahanya.

Lusi Shen tersentak, untuk sesaat lupa bereaksi.

James Gu memeluk pinggang Lusi Shen, mencium leher Lusi Shen dan menahan senyum, "Bukankah bilang sudah membuang botol parfum itu?"

Waktu itu saat James Gu kerja ke luar negeri, dia membelikan satu botol parfum kepada Lusi Shen. Keesokan harinya saat bertemu dengan Lusi Shen, aroma parfum di tubuh Lusi Shen bukanlah parfum yang dia berikan. Dia pun bertanya pada Lusi Shen, kata Lusi Shen sudah dibuang.

Tapi tadi, dia mencium aroma parfum familiar di tubuh Lusi Shen.

"Aku beli sendiri, tidak boleh?"

"Boleh."

Ponsel Lusi Shen tiba-tiba berbunyi.

James Gu melihat sekilas nama "Marvin Qin" di atas layar dan matanya terlihat dingin, "Telepon untukmu."

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu