Spoiled Wife, Bad President - Bab 740 Masih Seperti Anak Kecil

Amanda Mu merasa dia tidak bisa berkomunikasi dengan Ericko Xie, lebih baik dia segera pergi.

Dia tidak mempedulikan Ericko Xie lagi, dia berbalik dan berjalan menuju ke arah mobilnya.

Ericko Xie mengejarnya:”Amanda Mu! Berhenti!”

Amanda Mu tidak mau mendengarnya dan langsung menarik pintu mobilnya.

Hanya saja, dia baru menarik pintunya tapi Ericko Xie langsung menekan pintunya kembali.

Amanda Mu menggigit bibirnya, dia membukanya lagi, tapi Ericko Xie menekannya lagi.

Ini diulang sebanyak dua kali, kesabaran Amanda Mu habis, dia memukul lengan Ericko Xie.

Ericko Xie segera menghindar, Amanda Mu langsung menyikutnya sehingga Ericko Xie terkejut sambil menekan siku Amanda Mu.

Amanda Mu merespon dengan cepat dan segera menendang bagian tertentu Ericko Xie.

Respon Ericko Xie sedikit lambat, dia akan kerepotan untuk menghindar.

“Amanda Mu, aku tidak pernah melihat wanita sekejammu!” dia menghela napas setelah berhasil menghindarinya, jika dia ditendang Amanda Mu tadi maka mungkin saja dia sudah tidak bisa memiliki keturunan lagi.

“Baguslah jika kamu tahu, jangan membuatku marah.” Ekspresi Amanda Mu sedikit kejam, Ericko Xie benar-benar telah membuatnya marah.

Dia bukan seorang yang emosional, tapi jika membuatnya marah maka dia pasti membalasnya.

Ericko Xie sedikit merasa takut melihatnya, dia tiba-tiba tertawa:”Aku belum pernah bertemu wanita sepertimu.”

Matanya sedikit menyipit ketika dia tersenyum, berbeda dengan senyuman sebelumnya, dia tersenyum tulus kali ini.

Amanda Mu tertegun, dia menarik pintu dan masuk ke dalam mobil.

Dia bisa melihat bahwa Ericko Xie adalah seorang pemuda yang kurang kerjaan dan suka bermain, meskipun dia putra Dodi Xie dan juga mengenali Kenzo Li tidak berarti dia tahu sesuatu.

Kata-kata Kenzo Li masuk akal juga.

Jika dia berhubungan dengan Ericko Xie maka itu akan membuang-buang waktunya saja.

Ketika Amanda Mu menyalakan mobilnya, dia menoleh ke arah jendela.

Ericko Xie berdiri di pinggir jalan, menatap ke arahnya dengan serius.

Ericko Xie terlihat seperti orang yang suka bercanda tapi hatinya tidak jahat, jika tidak dia pasti sudah menggunakan trik jahat seperti Mike Jiang untuk menjatuhkannya.

Amanda Mu teringat kata-katanya tadi, kemudian dia mendadak menghentikan mobilnya, dia mengeluarkan kepala dan berteriak ke arahnya:”Apakah kamu benaran lulusan bidang hukum?”

Ericko Xie yang tadinya masih berada di pinggir jalan menjadi bersemangat ketika mendengarnya, dia tersenyum lebar sambil berlari ke arah Amanda Mu:”Apakah kamu setuju aku menjadi pengacaramu?”

Amanda Mu bertanya padanya:”Apakah kamu sangat jago dalam persidangan?”

Ericko Xie berpikir sejenak lalu bertanya:”Kamu mau menggugat siapa?”

Amanda Mu tidak segera menjawabnya, dia melihatnya sambil menyipitkan matanya, otaknya sedang memikirkan sesuatu.

Kenzo Li sangat mengetahui kondisinya, jika Ericko Xie ingin mengetahuinya maka Kenzo Li pasti akan memberitahunya.

Setelah memikirkannya, Amanda Mu tidak mau menyembunyikannya dan langsung berkata:”Aku ingin menggugat Ricky Mo untuk merebut hak asuh anak.”

Setelah Ericko Xie mendengarnya, ekspresi di wajahnya menjadi membeku.

Dia tadinya membungkukkan badannya di jendela mobil sambil berbicara dengan Amanda Mu, dia segera menegakkan badannya saat ini.

Dia menatap wajah Amanda Mu untuk beberapa saat sebelum berkata dengan tegas:”Kamu seharusnya tahu, peluangmu untuk menang dari Ricky Mo hampir tidak ada.”

“Aku tahu.” Amanda Mu mengangguk:”Tapi, aku harus memenangkan gugatan ini.”

Keyakinan di mata Amanda Mu membuat Ericko Xie tertegun, dia menarik napas panjang dan berkata:”Biarkan aku naik mobil, aku akan mengobrol denganmu di dalam mobil.”

Dia sebenarnya tidak mengunci pintunya, Amanda Mu merasa kaget karena Ericko Xie tidak langsung naik tapi bertanya dengan Amanda Mu terlebih dahulu.

“Naiklah.” Amanda Mu mengangguk.

Ericko Xie segera memutar ke arah lain, dia duduk di samping tempat duduk pengemudi.

Amanda Mu melihat ke belakang, mobil sport merah Ericko Xie yang mencolok masih terparkir di pinggir jalan, dia bertanya:”Bagaimana dengan mobilmu?”

Ericko Xie berkata dengan santai:”Bukankah ada perusahaan derek mobil di sini? Aku akan pergi mengambilnya nanti.”

Amanda Mu melihat merek mobil sportnya, harganya tidak murah.

Mungkin orang kaya seperti itu.

Amanda Mu tersenyum dan menjalankan mobilnya. Ericko Xie saja tidak peduli, tentu saja dia tidak perlu dikasihan orang.

……

Amanda Mu membawa Ericko Xieke sebuah kafe.

Karena memikirkan identitas Ericko Xie, Amanda Mu memilih sebuah kafe yang lumayan berkelas.

Ketika mereka berdua duduk, Amanda Mu menyodorkan menu minumannya kepada Ericko Xie dan mendengar Ericko Xie berkata dengan kaget:”Kamu sudah punya anak ya?”

Dia baru merespon kata-kata yang dikatakannya tadi, dia menjadi curiga, apakah Ericko Xie benaran lulusan hukum.

Ekspresi Amanda Mu datar saja dan menjawabnya:”Ya.”

“Cowok apa cewek? Sifatnya tidak seperti Ricky Mo kan?” Ericko Xie juga tidak tahu apa yang dia pikirkan, dia hanya mengangkat bahunya.

“Anak cewek, tiga tahun.” Amanda Mu mengatakannya secara sederhana.

Ericko Xie terlihat masih mau bertanya, Amanda Mu mengambil menu minumannya dan bertanya:”Minum apa?”

Ericko Xie melihat menunya sekilas, dia berkata tanpa minat:”Jus buah, agak manisan, aku tidak suka minum kopi.”

Amanda Mu memesankan jus stroberi untuknya.

Bulan maret adalah musim stroberi, ini bisa dianggap buah musiman tapi mungkin agak sedikit asam.

Seorang pria dewasa suka minum jus, terlihat seperti anak kecil.

Amanda Mu memesan kopi untuk dirinya sendiri.

Ericko Xie sama sekali tidak peduli apa yang akan dia minum, dia sedang serius mempelajari kasus Amanda Mu.

“Alangkah bagusnya jika anakmu lebih kecil sedikit, lebih bagus lagi jika masih menyusui. Jika seperti itu, pengadilan akan memberikan anak padamu, meskipun mungkin Ricky Mo akan melakukan sesuatu tapi aku punya keyakinan.”

“Tapi dia akan berumur empat tahun bulan tujuh ini.” Amanda Mu mengerti yang dikatakan oleh Ericko Xie.

Ericko Xie perlahan-lahan memiringkan kepalanya, badannya dicondongkan ke depan, salah satu tangannya meremas mejanya dan sedang berpikir.

Amanda Mu tidak mengganggunya.

Beberapa saat kemudian, Ericko Xie berkata:”Juga bukan tidak ada cara!”

Pada saat ini, pelayan membawakan jus stroberinya.

“Halo bu, pesanan ... ... “

Amanda Mu menunjuk ke depan:”Punya dia.”

Pelayan tertegun dan meletakkan jusnya di depan Ericko Xie:”Tuan, jus stroberimu.”

“Terima kasih.” Ericko Xie berkata dengan sopan.

Setelah pelayannya pergi, Ericko Xie tersenyum kepada Amanda Mu sambil mengedipkan matanya:”Aku suka warna merah, cantik, sama sepertimu.”

Amanda Mu melihatnya tanpa ekspresi.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu