Spoiled Wife, Bad President - Bab 185 Hubungan Antara Ciuman Dan Mencuci Tangan

Melepaskan sepatunya, Amnada Mu baru menyadari jika punggung kakinya telah memerah dan bengkak.

Dengan sepatu salju masih bisa mejadi seperti ini karena diinjak dengan hak tinggi, ini membuktikan betapa bencinya Sisca Mu pada dirinya.

Raut wajah Ricky Mo menggelap, mengangkat kepala menatapnya, tatapannya terlihat sedikit menakutkan.

Amanda Mu sedikit menarik lehernya: “Tidak sakit sama sekali......”

Tiba-tiba teringat dengan bayangan dimana saat kakinya terkilir, dia menelan air liurnya berucap: “Hanya sedikit.”

Ricky Mo tidak mengucapkan apapun, hanya membantunya memeperbaiki kaus kakinya.

Wajahnya terlihat menggelap, namun pergerakannya sangat lembut.

Amanda Mu merasa, Ricky Mo tidak semenyeramkan seperti banyangannya.

Dia teringat dengan soal di lift tadi, bertanya pada Ricky Mo dengan penasaran: “Tadi saat di dalam lift apa yang kamu lakukan? Apa lift itu jatuh? Tidak akan terjadi sesuatu pada Sisca kan......”

Dia berucap dengan datar: “Tidak akan mati.”

Tiga kata yang sederhana itu, membuat leher Amanda Mu mendingin.

Tidak akan mati, itu berarti pasti akan mendapatkan luka yang parah.

……

Kembali ke rumah, Ricky Mo membarinkan Amanda Mu di atas ranjang, kemudian keluar mencari obat.

Sejak kaki Amanda Mu terkilir waktu itu, di dalam kamar diletakkan sebuah kotak obat, di dalamnya terdapat berbagai macam obat untuk luka maupun terkilir.

Ricky Mo langsung menyilangkan kakinya duduk di atas karpet depan ranjang, kemudian meletakkan kaki Amanda Mu di atas lututnya, mengeluarkan obat ke atas jarinya, kemudian menurunkan pandangannya, mengolesi ke kakinya dengan serius.

Baru saja kembali ke kamar, jas yang dikenakan Ricky Mo masih belum diganti, walaupun hanya duduk dengan bersilang kaki dengan asal di atas lantai, namun aura yang menguar dari tuuhnya tidak berkurang sama sekali.

Jika dilihat dari arah Amanda Mu, dia hanya dapat melihat rambut pendeknya yang menjuntai, bulu matanya yang lentik, dan juga hidungnya yang mancung.

Amanda Mu sedikit menundukkan kepalanya, dan terlihat alisnya yang sedang berkerut, menipiskan bibirnya, tatapannya fokus menatap punggung kakinya, seperti sedang mengurusi sebuah proyek yang rumit.

Masih dengan raut wajah yang dingin, namun dengan anehnya dia merasa Ricky Mo yang saat ini, sangat lembut.

Sering kali, seseorang yang sisi luarnya terlihat sangat keras, ternyata sisi dalamnya sangat lembut.

Amanda Mu teringat saat pertama kali dia bertemu dengan Ricky Mo, pria itu masuk begitu saja ke dalam kamarnya, dengan nada bicaranya saat itu, membuatnya tidak pernah membayangkan jika suatu hari, pria itu akan mengolesi obat untuknya dengan sangat perhatian dan lembut.

Hati Amanda Mu tersentuh, kemudian memanggil namanya: “Ricky.”

“Hmm.” Ricky Mo tidak mengangkat kepalanya, tangannya masih sibuk bergerak mengolesi obat.

Dia kira Amanda Mu memanggilnya ingin mengatakan sesuatu, namun setelah menunggu beberapa saat dia tidak mendengar suara Amanda Mu lagi, akhirnya dia mendongakkan kepalanya menatap wanita itu.

Kebetukan, dia juga sudah selesai mengobati Amanda Mu, bertanya: “Ken......”

Belum dia menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba bibirnya dibungkam.

Amanda Mu sangat jarang melakukannya lebih dulu.

Pria itu hanya tertegun, kemudian bangkit berdiri, menekan Amanda Mu kembali berbaring ke atas ranjang.

Mungkin karena reaksi Amanda Mu yang terlihat pasrah, membuat nafas Ricky Mo semakin memburu.

Kedua orang itu terus saling berpagut seperti tak terpishkan, tiba-tiba Ricky Mo bangkit, kobaran api dalam matanya belum menghilang, berucap dengan suara seraknya: “Aku pergi mencuci tangan dulu.”

Amanda Mu menatap punggungnya, merasa sedikit bingung, apa hubungannya antara ciuman dan mencuci tangan?

Namun dengan cepat, Amanda Mu langsung mengerti hubungannya antara ciuman dan mencuci tangan.

Ricky Mo dalam urusan ranjang, bsia dikatakan sangat terampil.

Bahkan kecepatannya saat membuka pakaiannya juga menjadi sangat cepat, saat Amanda Mu tersadar, semua pakaian yang ada di tubuhnya telah hilang entah kemana.

Jari Ricky Mo terus turun ke bawah, kemudian masuk begitu saja......

“Hmm......”

Amanda Mu mendesah sejenak.

Iris mata Ricky Mo semakin menggelap, jari tangannya semakin masuk kedalam tubuhnya, keningnya telah mengeluarkan buliran keringat.

Tadi saat dia masuk ke dalam kamar mandi, dia melihat tatapan kebingungan Amanda Mu.

Jarinya bergerak dengan pelan beberapa kali, nada bicaranya terdengar tajam, bertanya pelan padanya: “Apa sekarang sudah tahu kenapa aku harus mencuci tanganku?”

Wajah Amanda Mu yang memang telah memerah, sekarang mendengarnya yang bertanya seperti itu, malah semakin memerah, menggigit bibirnya sambil mendelik pada pria itu.

Ricky Mo yang mendapatkan delikan seperti itu membuat hatinya hampir terlepas.

Dia merendahkan tubuhnya menciumnya sejenak: “Jelas-jelas kamu menyukainya.”

Amanda Mu merasa malu dan kesal sekaligus, saat ingin mengelaknya, tiba-tiba pria itu masuk ke dalam tubuhnya.

Dia mendesah sejenak, jarinya yang ramping mencengkram bahunya, kukunya meninggalkan bekas cakaran yang memerah, merangsang Ricky Mo semakin menjadi.

……

Keesokan harinya.

Kebiasaan Amanda Mu bangun di jam tujuh, baru saja dia akan bangkit bangun.

Namun baru dia bergerak sedikit, tubuhnya telah di tarik kembali ke ranjang oleh pria disampingnya.

Ricky Mo berucap dengan suara serak khas baru bangun tidur: “Kamu tidak pergi bekerja, untuk apa bangun sepagi ini?”

Amanda Mu baru teringat, jika dirinya tidak perlu pergi ke Perusahaan Mu untuk bekerja lagi.

Memikirkan hal ini, ternyata dia merasa sedikit kekosongan.

Benaknya yang berpikir seperti itu, tanpa sadar dia menyuarakannya.

Ricky Mo yang berada di sampingnya sedang bangkit duduk bersiap untuk turun dari ranjang, mendengar hal itu dia berucap dengan penuh arti: “Aku bisa saja tidak pergi bekerja, tetap tinggal di rumah mengisi kekosonganmu.”

Amanda Mu:“……”

Dia mengulurkan tangannya mengusap pinggangnya sendiri, berucap dengan kesal: “Cepatlah pergi kerja!”

“Kemarin malam kamu tidak seperti ini, sekarang sudah terbangun dan memakai kembali pakaianmu maka kamu langsung berubah?” Ricky Mo mengucapkan hal yang tidak-tidak, namun raut wajahnya terlihat sangat serius.

Amanda Mu sangat yakin, seumur hidupnya mungkin dia tidak akan bisa melakukan hal memalukan seperti Ricky Mo.

Teringat dengan kemarin malam, wajah Amanda Mu kembali memerah kemudian kembali bergelung di dalam selimutnya dan berucap dengan serius: “Cepat pergi!”

“Dasar tidak sopan.” terdapat nada bercanda dalam ucapan Ricky Mo, dia menundukkan tubuhnya memeluk tubuhnya dengan dihalangi selimut kemudian mengecupnya sejenak: “Kamu tidurlah lagi sebentar.”

Kemudian, terdengar suara air dari dalam kamar mandi.

Dia kembali terlelap di temani suara guyuran air.

Saat kembali terbangun, dia dibangunkan oleh Bibi Hu.

“Nyonya muda, apa kamu sudah bangun?”

Dia mengira jika Bibi Hu memanggilnya untuk makan, menegakkan tubuhnya untuk duduk kemudian berteriak ke luar: “Sebentar lagi aku akan turun.”

Dari luar tidak ada balasan selama beberapa detik, kemudian kembali terdengar suara Bibi Hu: “Nyonya muda, Tuan besar sudah datang.”

Ucapan Bibi Hu yang sedikit ambigu, membuat Amanda Mu menggaruk kepalanya bingung: “Tuan besar yang mana?”

Bibi Hu kembali menambahkan: “Dari rumah utama.”

Kakek Mo?

Sekujur tubuh Amanda Mu bergetar, seketika pikirannya menjadi sadar.

“Aku akan segera turun.”

Selesai berucap, dia langsung melompat turun dari ranjang, memasuki kamar mandi dengan terburu-buru.

Setelah mandi dengan cepat, memakai pakaiannya dan langsung turun ke bawah.

Untung saja di dalam rumah, jadi dia tidak perlu berdandan.

Amanda Mu berada di ujung tangga, melihat Ronny Mo yang sedang duduk di sofa ruang tengah.

Bibi Hu sedang menyeduhkan teh untuknya, di belakangnya terdapat dua pengawal yang berdiri seperti penjaga pintu.

Amanda Mu sambil turun kebawah, sambil memikirkan tujuan Kakek Mo datang kesini hari ini.

Ricky Mo saat siang hari tidak ada di rumah, Kakek Mo juga pasti mengetahui hal itu.

Jadi, Kakek Mo datang untuk mencarinya?

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu