Spoiled Wife, Bad President - Bab 1408 Menjemput Di Bandara

Ketika Metta Gu menanyakan pertanyaan ini, Lusi Shen sedang memegang cermin untuk melihat riasan di wajahnya.

Lusi Shen meletakkan cermin, ia pun memikirkannya dengan seksama, dan berkata, "Aku merasa ..."

Metta Gu memandang Lusi Shen dengan ekspresi wajah penuh harap. Lusi Shen mengerutkan bibirnya dan tersenyum: "Rasanya terlalu baik, nanti berikan aku banyak program seperti ini yang hanya syuting di rumah tanpa perlu pergi keluar, aku senang mendapatkan uang dengan cara seperti ini. "

Metta Gu menarik sudut mulutnya dan memandang Lusi Shen dengan tidak percaya: "Kakak Lusi, kamu telah berubah, tetapi jangan berpikir bahwa uang ini baik untukmu, mungkin mau difitnah..."

"Lusi, bersiap untuk syuting."

Saat ini, suara asisten sutradara terdengar di luar.

...

Setengah bulan kemudian, tim program "Me and My Life" mengundang Lusi Shen untuk syuting dan berdiskusi.

Lokasi syuting berada di Kota J.

Namun Lusi Shen juga tidak tahu lokasi pastinya, karena kru program datang langsung ke bandara untuk menjemputnya.

Lusi Shen mengambil penerbangan larut malam, perjalanan ini bersifat rahasia, tapi entah mengapa informasi ini bisa bocor, hingga masih ada penggemar yang menjemputnya di bandara.

Lusi Shen turun dari pesawat, namun belum bertemu dengan kru program, melainkan melihat penggemar terlebih dahulu.

"Kakak Shen!"

"Anak kecil!"

Ya?

Lusi Shen melihat ke arah suara itu dengan bingung, lalu bertanya pada Metta Gu di sebelahnya: "Mereka memanggilku anak keci?"

Metta Gu melihat ke papan lampu yang dipegang oleh penggemar: "Ya."

Perasaan hati Lusi Shen terasa rumit: "Apakah penampilanku seperti anak kecil?"

Karena saat itu sudah jam dua pagi dan jumlah penggemar yang datang juga tidak banyak, Lusi Shen pun langsung mendatangi mereka.

"Ahhhhhhhhhhhh, Ya Tuhan, dia datang ..."

"Anak kecil ... Kakak Shen!"

Ketika para penggemar melihat Lusi Shen mendatangi mereka, mereka langsung berteriak, ketika Lusi Shen mendekat, mereka mulai terdiam, memandang Lusi Shen dengan tatapan malu-malu.

“Kalian tidak memanggilku anak kecil lagi?” Lusi Shen menyelipkan tangannya ke dalam saku celana dan memiringkan kepalanya untuk melihat mereka.

Lusi Shen dari dulu bukan tipe orang yang lembut dan imut, begitu keras dan lembut, sehingga penggemar memanggilnya "Kakak Shen", dan "Anak kecil" yang lembut dan imut, panggilan itu sama sekali tidak cocok dengannya.

Penggemar itu tertawa malu dan berkata, "Aku tidak akan memanggilmu anak kecil lagi."

Lusi Shen meliriknya: "Apakah aku akan percaya padamu?"

Para penggemar tertawa terbahak-bahak mendengar ini.

Setelah tertawa, seorang fans berkata: "Anak kecil, kembalilah dan istirahat, kami sudah tenang saat melihatmu."

"Ke depannya kalian tidak perlu datang untuk menjemputku bandara, sudah malam, sangat tidak aman untuk para gadis, ada begitu banyak pekerja di sekitarku, kalian tidak perlu mengkhawatirkan aku, jika sesuatu terjadi pada kalian karena menjemputku di bandara, itu akan menjadi beban yang sangat berat bagiku, kalian berharap aku baik-baik saja, aku juga berharap kalian semua baik-baik saja, mengerti? "

Mereka yang datang untuk menjemput bandara semuanya adalah gadis-gadis muda berusia dua puluhan, semuanya lebih muda dari Lusi Shen. Lusi Shen secara tidak sadar mengambil peran sebagai seorang kakak perempuan, ia secara tidak sadar berkata dengan suara yang lembut.

Dari lubuk hatinya, dia berharap gadis-gadis kecil ini dapat fokus pada hal-hal mereka sendiri, jangan menjadikan hal besar dalam menyukai dirinya, jangan menghabiskan terlalu banyak waktu dan uang untuknya.

Sangat mudah untuk mengetahui apakah kata-kata seseorang itu tulus atau tidak. Beberapa gadis muda tiba-tiba matanya memerah dan mengangguk patuh dan berkata, "Mengerti."

Di mulut bilang mengerti, tapi satu pun tidak ada yang bergerak, melihat Lusi Shen dengan mata terbuka.

Lusi Shen berjalan dua langkah ke depan, berdiri di antara mereka, para penggemar segera mengeluarkan ponsel mereka dan mengambil foto bersama, mereka semuanya sangat senang.

Lusi Shen menuruti keinginan mereka dengan mengambil banyak foto sebelum mereka pergi dengan perasaan enggan.