Spoiled Wife, Bad President - Bab 260 Jangan Lagi Membuat Aku Dengar Ucapan Seperti Ini

Amanda Mu mendengar ucapan Charles Mo, merasa terharu, menepuk-nepuk pundaknya: "Aku baik-baik saja."

Beberapa hari ini dia tinggal di rumah, selain makan, masih ada urusan apa lagi.

Charles Mo tersenyum: "Bagus kalau kamu baik-baik saja, kalau ada masalah kakak sepupu pasti akan melindungi kamu."

Hari itu ucapan Ricky Mo di rumah sakit, Charles Mo sama sekali tidak tahu.

Amanda Mu menarik bibirnya, senyumnya dipaksakan.

Sebenarnya ada yang ingin dia bicarakan dengan Ricky Mo, ada Charles Mo disini dia tidak bisa membicarakannya.

Ricky Mo dan Charles Mo mengantar Amanda Mu sampai ke depan pintu rumah sakit.

Bodyguard yang mengantar Amanda Mu kemari masih ada disana.

Ricky Mo dengan dingin memerintahkan bodyguard: "Antar Nyonya pulang."

Amanda Mu masih ada yang ingin dibicarakan, jadi dia tidak bergerak.

Charles Mo meskipun masih kecil tapi seperti orang dewasa, juga bisa merasakan sepertinya Amanda Mu masih ada yang mau dibicarakan dengan Ricky Mo, lalu menunjuk ke dalam rumah sakit berkata: "Aku naik dulu ya."

Selesai bicara dia langsung pergi.

Amanda Mu melihat ke sekeliling, menarik pergelangan tangan Ricky Mo, menarik dia sampai ke pojok dimana tidak ada orang disana.

Memastikan di sekitar tidak ada orang, Amanda Mu melangkah kecil untuk mendekat, dengan tergesa-gesa membuka suara: "Ricky Mo, di malam tahun baru, aku melihat bibi dan ayah kamu, diam-diam masuk ke satu kamar, tapi dengan cepat keluar lagi, aku merasa diantara mereka berdua pasti ada rahasia……"

Ricky Mo dengan kasar menghempaskan tangan Amanda Mu, dengan kesal berkata: "Cukup!"

"Ricky Mo! Yang aku katakan itu sungguh." Amanda Mu dengan kesal menarik dan mengacak-acak rambutnya: "Kamu harus percaya padaku."

"Kamu sampai sekarang masih belum bersih, kamu masih menjadi orang yang dicurigai, kenapa aku harus percaya padamu?" Raut wajah Ricky Mo sangat dingin: "Dan lagi, mereka adalah bibi kandung dan ayah kandungku, maksud kamu mereka bekerja sama melukai kakek, lalu membuat seolah-olah kamu yang bersalah? Ini konyol!"

"Aku tidak berkata seperti itu." Meskipun barusan maksud dia seperti itu, tapi dia tidak mengatakannya.

Raut wajah Ricky Mo menegang, tapi dengan cepat kembali seperti semula.

Dia menatap lekat-lekat Amanda Mu, nada suaranya penuh dengan ancaman: "Bukankah ini yang mau kamu katakan? Bibiku dan ayahku, mereka anak kandung kakek, mereka bisa melukai kakek? Kamu merasa aku bisa percaya?"

"Bukankah dulu kamu mengatakan masalah ibumu ada hubungannya dengan keluarga Mo, kamu……"

Ricky Mo tidak memberi dia kesempatan untuk melanjutkan bicara, langsung memegang pinggulnya dan menggendong dia, memasukkan dia ke dalam mobil, dengan acuh berkata: "Jangan lagi membuat aku mendengar ucapan seperti ini."

Setelah itu, dengan dingin dia menutup pintu mobil, membalikkan badan dan pergi.

Terhalang oleh kaca mobil, Amanda Mu melihat dia tidak membalikkan kepala langsung masuk ke dalam rumah sakit.

Dia bersandar pada kursi mobil, mengepalkan tangan memukul jok yang ada di sebelahnya.

Terlalu sulit ditebak.

Pemikiran Ricky Mo terlalu sulit ditebak.

Bahkan Charles Mo juga mengatakan, Ricky Mo akan melindungi dia.

Tapi, apa yang sedang dipikirkan Ricky Mo saat ini.

Kalau tidak dia akan selalu merasa tidak tenang.

Sedangkan sikap Ricky Mo selalu dingin seperti ini, hal apapun selalu dia sembunyikan.

Tidak bisa menebak apa yang dia pikirkan, sedangkan sikapnya dingin seperti ini, Amanda Mu benar-benar tidak tahu dirinya harus bagaimana percaya padanya.

……

Mobil berhenti di depan pintu villa.

"Amanda Mu!"

Amanda Mu yang tidak bersemangat duduk di dalam mobil tidak bergerak, mendengar suara Lusi Shen.

Membalikkan kepala, melihat Lusi Shen sedang berdiri di luar mobil.

Setelah Lusi Shen meninggalkan rumah sakit, terus merasa tidak tenang, langsung menuju ke villa menunggu di depan pintu sampai Amanda Mu kembali.

Lusi Shen melihat dia sedang menatap dirinya, membukakan pintu mobil untuknya: "Bagaimana? Bos besar tidak melakukan apa-apa terhadapmu kan?"

Amanda Mu turun dari mobil, menggeleng-gelengkan kepala menghela nafas: "Aku malah berharap Ricky Mo melakukan sesuatu terhadapku."

Lusi Shen mendengar ini, alisnya mengerut.

"Masuk dulu lah, di luar dingin." Amanada Mu menarik Lusi Shen masuk ke dalam villa.

Dia membawa Lusi Shen langsung masuk ke kamar, memberitahu Lusi Shen percakapaan dirinya dengan Ricky Mo, dan semua yang dia pikirkan.

Selesai Lusi Shen mendengar, dia terkejut.

"Be……benarkah? Bagaimana mungkin, kakek Mo terhadap kedua anaknya sangat baik, saat anak perempuannya menikah, mengeluarkan uang ratusan triliun untuk dibawa anaknya ke rumah suaminya, itu dua puluh tahun yang lalu……"

Lusi Shen kembali menganalisa sendiri, lalu berkata: "Terlebih lagi ayah bos besar, kakek Mo terhadap Herman Mo juga sangat baik, dari awal sudah membawa Herman Mo bekerja di Perusahaan Mo, menunggu sampai cukup umurnya, kakek Mo memberikan kekuasaan kepadanya, mereka berdua tidak ada kepentingan bekerja sama melukai kakek Mo……"

Amanda Mu sama sekali tidak membantah ucapan Lusi Shen, sebaliknya malah menganggukkan kepala setuju: "Benar, mereka tidak ada kepentingan melukai kakek, kalau hanya karena tidak senang denganku, mereka bisa menggunakan cara lain menyerang aku, sama sekali tidak perlu menggunakan kakek Mo untuk menyerang aku."

Terus menerus dibicarakan, sepertinya kembali ke poin awal.

Bisa dikatakan, tidak bisa juga dikatakan.

Sepertinya diantara ini saling berkaitan, tapi juga tidak bisa disambungkan, semuanya begitu kacau.

Saat dianalisa dengan teliti, sama sekali tidak bisa menemukan kaitannya.

Lusi Shen meliat Amanda Mu kebingungan, membuka suara menenangkan dia: "Kamu juga jangan terlalu dipikirkan, aku percaya bos besar akan bisa menyelesaikan semua ini, dia tidak akan membiarkan kamu terlibat masalah, sekarang yang terpenting adalah, jaga kehamilanmu."

Amanda Mu tidak berbicara.

Semua orang mengatakan, Ricky Mo akan bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik.

Tapi Ricky Mo tidak memberitahu dia apapun.

Dia teringat ucapan Charles Mo, bertanya pada Lusi Shen: "Apa kamu tahu saudara kembar perempuan Ricky Mo?"

"Tahu." Lusi Shen berjalan sampai ke samping Amanda Mu lalu duduk: "Sepertinya namanya Stevi Mo, dengar-dengar parasnya sangat cantik, tinggal di luar negeri, juga seorang wanita yang kuat."

Selesai Lusi Shen berbicara, dia merasa dirinya mengatakan dengan sangat ambigu.

Dia menggaruk-garuk kepala, kembali menambahkan: "Yang aku tahu juga hanya itu saja, dia seorang yang rendah hati."

Amanda Mu menganggukkan kepala: "Aku tahu."

Otak Lusi Shen berputar dengan cepat: "Untuk apa kamu menanyakan ini? Dia mau kembali?"

"Seharusnya beberapa hari ini akan tiba."

"Dia pemeran yang hebat, kamu harus hati-hati dalam menghadapi dia." Lusi Shen sedikit khawatir: "Sekarang semua anggota keluarga Mo merasa kamu yang mendorong kakek, kalau Stevi Mo kembali, dia pasti akan mencari kamu."

"Aku tahu, kamu jangan terlalu khawatir, bukankah kamu mengatakan segala sesuatu ada Ricky Mo yang menggantikan aku untuk menyelesaikan masalah?" Amanda Mu tersenyum lalu berdiri: "Aku antar kamu keluar, tidak mudah beberapa hari ini ada waktu, kamu seharusnya banyak-banyak istirahat di rumah temani ayah dan ibu kamu……"

Lusi Shen tergerak oleh ucapannya, ikut berdiri: "Baik baik baik, kalau begitu aku pulang, begitu ada masalah, kamu telepon aku, kalau aku tidak mengangkat teleponmu kamu telepon James Gu, dia punya banyak waktu luang, sebisa mungkin buat dia sibuk."

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu