Spoiled Wife, Bad President - Bab 1447 Sekejap Hilang

Lusi Shen berbalik dan melihat James Gu duduk di bangku tidak jauh dari posisinya.

Dia mengenakan setelan baju rumahan, tubuhnya bersandar malas di kursi, tampak santai, kilasan cahaya matahari terbenam memancar ditubuhnya, menciptakan lingkaran cahaya, membuatnya terlihat lebih lembut dari biasanya.

Dia tersenyum pada Lusi Shen di sisa-sisa cahaya, senyumnya sebersih bocah laki-laki, tanpa kecemasan dan desakan seolah berada dalam masalah.

Lusi Shen menatapnya linglung cukup lama, lalu menghela nafas lega.

"Mengapa kamu menjadi bodoh setelah beberapa hari tidak bertemu."

James Gu melihat bahwa dia hanya menatapnya dengan tercengang, ia juga tidak datang, jadi dia berdiri dan berjalan menuju Lusi Shen.

Dia memiliki kaki yang tinggi dan langkah yang panjang, dia tiba di posisi Lusi Shen hanya dalam beberapa langkah.

James Gu menyelipkan tangan ke dalam saku celananya, terlihat lebih malas, dia membungkuk dan saling memandang dengan Lusi Shen: "Katakan pada Kakak, ada apa?"

Ekspresi Lusi Shen sudah kembali normal, dia menatap James Gu dengan tenang, "Di mana ponselmu?"

“Di rumah.” James Gu merogoh sakunya, lalu mengulurkan tangannya untuk menunjukkan kepada Lusi Shen bahwa tidak ada apa-apa di sakunya.

Mendengar nada bicaranya, dia sepertinya tidak yakin di mana letak ponselnya.

Tetapi orang ini biasanya tidak jauh dari ponsel.

Lusi Shen melihat sekeliling dan merasa ini bukan tempat untuk berbicara.

"Kita bicara di rumah."

Dia berjalan di depan, memimpin jalan.

James Gu perlahan mengikuti dari belakang: "Di atas atau di bawah?"

Lusi Shen meliriknya.

James Gu mengubah kata-katanya lagi: "Rumahmu atau rumahku?"

Saat itulah Lusi Shen barus menyadari bahwa dia sedikit terpancing emosi untuk bergegas datang mencari James Gu.

Pada sudut pandang ini, baik di rumahnya atau di rumah James Gu, akan sangat buruk jika media mengetahui mereka tinggal bersama.

Namun saat itu, Lusi Shen tidak banyak berpikir.

“Media tidak tahu aku punya rumah di sini.” James Gu melihat kekhawatirannya dan berkata sambil tersenyum.

Lusi Shen berkata dengan tanpa ekspresi: "Rumahmu."

Lift berhenti di lantai tempat James Gu tinggal.

James Gu sebelumnya belajar memasak hingga membakar rumahnya, sekarang dia juga telah kembali merenovasinya.

Ini adalah pertama kalinya Lusi Shen datang.

Tata letak rumahya mirip dengan rumah Lusi Shen, tetapi arahnyanya berbeda.

Rumah James Gu mungkin direnovasi dengan tergesa-gesa, jadi tidak ada furnitur di rumah, dinding putih besar, lantai kasar, dan juga tidak ada furniture, rumahnya begitu sunyi tidak sebagus rumah model.

Lusi Shen melihat sekeliling, lalu berbalik bertanya pada James Gu, "Kamu tinggal dalam kondisi seperti ini?"

“Ya.” James Gu melihat bahwa ekspresi Lusi Shen agak rumit, ia pun berkata sambil tersenyum: “Ada sofa dan tempat tidur, bukankah sudah lebih dari cukup?”

Dia berkata sambil berbalik menuangkan air untuk Lusi Shen.

Benar yang dikatakan oleh James Gu, ada sofa dan tempat tidur.

Tapi tidak ada yang lain kecuali sofa dan tempat tidur.

Saat James Gu menuangkan air untuknya, dia masih bersenandung.

Lusi Shen memanggil namanya.

"James."

"Mengapa tidak memanggil Kakak?"

Mata James Gu tersenyum, nada suaranya terdengar santai, seperti seorang penjahat, perasaan hatinya juga terlihat baik.

Lusi Shen semakin yakin bahwa James Gu masih belum tahu masalah di laman Internet.

Dia tidak berbicara, melainkan mengeluarkan ponselnya dan membuka Weibo, bersiap untuk menunjukkan kepada James Gu.

Tetapi setelah dia membuka Weibo, dia menemukan bahwa semua pencarian panas sebelumnya sekejap hilang.

Dia mencari nama James Gu di kotak pencarian lagi, tetapi dia tidak dapat menemukan apa pun.

Pencarian untuk nama Michelle Xiao juga tidak muncul.

Entah kapan James Gu berjalan di belakangnya, dia dengan baik hati mengingatkannya: "Jangan cari lagi, aku menghabiskan banyak uang untuk membayar orang di bidang hubungan masyarakat."