Spoiled Wife, Bad President - Bab 481 Rici Mo, Kamu Jelek Sekali Seperti Ini

Amanda Mu memikirkannya dan merasa yang dikatakan Doni benar.

Apa yang dipikirkan Ricky Mo dalam hatinya tidak mudah untuk ditebak. Dalam beberapa hari terakhir, Ricky Mo mampu tinggal di desa dan tinggal di sini, itu juga sudah membuat dirinya sedikit terkejut.

Selalu ada sesuatu yang tidak dia mengerti tentang dia.

Ricky Mo mengucapkan beberapa patah kata kepada pamannya lagi. Kemudian, paman itu menepuk Ricky Mo, bibirnya bergerak beberapa kali, dan hanya berkata beberapa kata, tetapi Amanda Mu tidak bisa menebak apa yang dia katakan.

Pada saat ini, Ricky Mo tiba-tiba melambai padanya.

Amanda Mu berjalan cepat kesana.

Ketika dia mendekat, paman menatapnya sambil tersenyum, "Bukannya kamu suka makan kimchi yang kubuat? Aku akan masukan ke sebuah kotak untuk kamu bawa pulang, melihat cuaca hari ini seharusnya masih bisa dimakan."

Cuaca di akhir musim gugur sudah menjadi musim untuk mengenakan sweater, dan makanannya tidak mudah rusak.

Amanda Mu tersentuh: "Kamu duduklah dulu, aku akan mengambilnya sendiri."

Selain hari dia demam ketika hari pertama datang, selama beberapa hari berikutnya, dia selalu memasak dan dia tahu di mana letak kimchi paman itu.

"Oke, kalau begitu kamu bisa mengambil sendiri kimchinya, aku akan pergi ambil sedikit ubi jalar untukmu di ladang. Tidak ada pestisida di dalamnya. Ini berbeda dari yang dijual di kotamu ..."

Paman berkata sambil mengambil cangkul.

Amanda Mu dengan cepat menghentikannya: "Tidak perlu..."

Cuaca baru cerah dan tanah masih sangat licin, terutama di dalam lumpur.

"Hanya ambil beberapa untukmu lalu dibersihkan untuk dibawa pergi. Aku juga tidak punya barang lain lagi di sini..." Paman tidak mau mendengarkan bujukan Amanda Mu dan pergi ke ladang dengan membawa cangkul.

Amanda Mu menyaksikan Paman pergi ke ladang, lalu dirinya kembali ke rumah untuk membungkus kimchi.

Kimchi disajikan dalam tembikar besar, di dalamnya ada banyak kimchi yang sangat harum.

Amanda Mu mengepak kotak dan mengemasnya. Ketika dia keluar, paman sudah kembali.

Telah melakukan pekerjaan pertanian sepanjang hidup di tempat ini. Meskipun sudah tua, tidak memiliki banyak penyakit dan gerakannya sangat cepat.

Paman mencuci ubi segar dan membungkusnya, dan masuk lagi ke rumah, ketika dia keluar, dia membawa dua bungkusan besar.

Amanda Mu ingat pernah membaca topik di Internet sebelumnya, tentang anak-anak yang meninggalkan rumah setelah Festival Musim Semi dan orang tua memberikan beberapa barang untuk dibawa pergi.

Orang tua biasa selalu khawatir tentang anak-anak mereka. Ketika mereka meninggalkan rumah setelah Tahun Baru, mereka akan berpikir tentang membawa sesuatu kepada anak-anak mereka.

Amanda Mu tidak pernah memiliki perawatan seperti ini dari Novia Xiao, tetapi malah memiliki perawatan seperti ini dari orang tua yang hanya bersamanya selama beberapa hari.

Paman memasukkan barang-barang itu dengan rapi ke dalam kantong nilon, dan sambil mengikat mulut tas itu dengan erat, dia berkata pada dirinya: "Karna takut kalian akan repot saat pulang, kalau tidak aku masih memiliki banyak barang yang ingin aku kasih, semua ini ditanam oleh diriku sendiri, sangat sehat... "

Amanda Mu berjalan dan membantunya menarik tas, tanpa bicara.

Juga tidak tahu harus berbicara apa.

Menghabiskan waktu sebentar karna membungkus barang.

Ketika tiba saatnya untuk pergi, sudah hampir waktunya makan siang.

Paman itu mengerutkan kening dan berdiri di pintu ruang tamu, dan berkata, "Kalau tidak, kalian pergi setelah makan siang, lagipula Ini sudah siang."

Meskipun dia tidak menunjukkannya di wajahnya, dia juga tidak mengatakannya, tapi Amanda Mu sudah merasakan kalau dia tidak rela.

Hidup selalu berkumpul bersama.

Dia dan Ricky Mo tidak bisa hidup di sini sepanjang waktu, mereka harus kembali ke kehidupan mereka.

Amanda Mu mengangkat kepalanya dan mengulurkan tangannya untuk menarik lengan baju Ricky Mo, dengan nada memohon berkata: "Ricky Mo."

Lagi pula sudah tengah hari, dan dia ingin menemani pamannya setelah makan siang, tetapi Ricky Mo belum tentu setuju.

Dan Ricky Mo cukup yakin tidak setuju.

"Kami masih memiliki banyak hal lain untuk diurus, jadi kami tidak akan tinggal untuk makan siang." Ricky Mo memandang paman dengan tenang, sedikit mengangkat alisnya, dan merenung selama beberapa detik, dengan sungguh-sungguh berkata: "Hati-hati."

Paman itu menghela nafas, "Baiklah, kalian boleh pergi, kondisi kakiku buruk, jadi aku tidak bisa mengantar."

Setelah selesai berbicara, dia berjongkok memeluk kucing di sebelahnya, berbalik ke ruang tamu, dan menutup pintu.

Amanda Mu melihat pemandangan seperti itu, dia menarik napas panjang dan mengangkat kepalanya sedikit, menahan perasaannya.

Ricky Mo menatapnya dengan nada acuh tak acuh: "Ayo jalan."

Amanda Mu berjalan jauh keluar dan tidak bisa menahan diri lalu melihat ke belakang.

Dia tidak menoleh ke belakang lagi sampai dia tiba di tempat helikopter berhenti dan tidak bisa melihat bangunan bata biru berbintik-bintik dengan dua lantai.

Dia dan Amanda Mu duduk berdampingan, dan tak satu pun dari mereka berbicara.

Dalam keheningan tiba di Kota X.

Setelah menerima sinyal, Ricky Mo menelepon keluarganya.

Pelayan itu menerima telepon video dan Amanda Mu melihat Joanna Mo.

Melihat kegembiraan Joanna Mo, membuat hati Amanda Mu menjadi hangat.

Amanda Mu bertanya padanya dengan memegang telepon genggam: "Joanna, apakah kamu merindukan ibu?"

Ricky Mo duduk di belakang Amanda Mu. Joanna Mo melihat Ricky Mo di video, dan alis kecilnya berkerut lagi: "Kalian pergi bermain dan tidak bawa aku..."

Amanda Mu membeku sejenak dan berkata sambil tersenyum, "Kami akan segera kembali."

“Oke.” Joanna Mo meletakkan wajahnya di depan kamera ponsel, wajahnya memenuhi layar.

Amanda Mu dan Joanna Mo berbicara sebentar, lalu berbalik dan bertanya kepada Ricky Mo: "Kamu mau bicara dengan Joanna?"

Ricky Mo berkata tanpa ekspresi, "Tidak."

Meskipun dia menolak dengan terus terang, ekspresinya saat ini jelas bukan itu masalahnya.

Jika dia tidak ingin berbicara dengan Joanna Mo, apa yang dia lakukan duduk di belakangnya?

Amanda Mu memikirkannya dan menyerahkan telepon kepada Ricky Mo: "Ini."

Ricky Mo melirik layar ponsel. Seluruh layar dipenuhi dengan wajah Joanna Mo. Dia mengangkat alisnya dan berkata, "Joanna Mo, kamu seperti ini jelek sekali."

Joanna Mo secara alami tahu apa arti "jelek". Dia mengerutkan hidungnya dan mendengar nada suara Ricky Mo: "Rici Mo, kamu seperti ini jelek sekali."

Ricky Mo tiba-tiba mengaitkan bibirnya, senyum muncul di matanya, dan mengambil telepon dari tangan Amanda Mu.

Dia menatap layar selama beberapa detik dan bertanya, "Kamu gemuk lagi?"

Amanda Mu memelototinya: "Dalam video ponsel, akan lebih gemuk dari yang asli."

Joanna Mo mengedipkan matanya dan menyentuh perutnya, "Banyak daging."

“Sudah tahu kamu gemuk, jangan menepuk perutmu lagi,” Ricky Mo selesai bicara, dan menyerahkan telepon kepada Amanda Mu.

Amanda Mu mengambilnya, mengucapkan beberapa patah kata kepada Joanna Mo, dan menutup panggilan video.

Beberapa hari ini di pegunungan yang paling dikhawatirkan adalah Joanna Mo.

Setelah pastikan Joanna Mo baik-baik saja, dia merasa lega.

Mereka tinggal di sebuah Hotel Bintang di Kota X.

Ada terlalu banyak orang di perjalanan mereka, dan di antara mereka, hanya Amanda Mu yang seorang wanita.

Pada akhirnya, ruangan itu diatur, bahkan Doni di sebuah kamar dengan laki-laki lain, dan akhirnya hanya ada satu kamar yang tersisa.

Amanda Mu tidak keberatan, toh, sudah tidur dengan Ricky Mo di pegunungan beberapa hari ini.

Itu adalah Ricky Mo terlihat enggan.

Memasuki ruangan, Ricky Mo bertanya padanya, "Kamu mau tidur dimana?"

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu