Spoiled Wife, Bad President - Bab 1127 Dia Menunggumu Di Dalam

Amanda Mu diam-diam mengirimkan nama hotel dan nomor kamar ke Lusi Shen.

Ketika dia meletakkan ponsel dan melihat ke atas, dia melihat James Gu menatap ponsel tersebut, seolah ingin sekali melihat.

Amanda Mu berpikir sejenak, tapi tetap tidak memberi tahu James Gu bahwa dia sudah menghubungi Lusi Shen.

Sepasang musuh ini selalu saja bertengkar, dia tentunya lebih memilih berada di pihak Lusi Shen.

Strategi James Gu gagal, dan Lusi Shen seharusnya sangat senang.

Ricky Mo, yang berada di samping, tiba-tiba meliriknya, dia segera menundukkan kepalanya dengan perasaan bersalah.

“Makan yang banyak.” Ricky Mo menunjukkan ekspresi mengerti, lalu memberikan kue untuknya.

James Gu di sisi lain masih bertanya-tanya, dan berbisik: "Mengapa dia tidak datang mencariku?"

Amanda Mu pura-pura tidak mendengar, ia tetap fokus makan sarapan.

Saat sarapan hampir habis, Lusi Shen pun datang.

Ketika Amanda Mu mendengar pintu dibuka, dia pun berdiri, tetapi dengan cepat ditahan kembali oleh Ricky Mo, "Aku yang pergi."

Begitu pintu terbuka, Lusi Shen melihat Ricky Mo yang membuka pintu, tanpa sadar ia menggenggam kedua tangannya dengan cara yang sangat bermartabat dan meletakkan di depannya: "Itu ... aku ..."

Meskipun dia tahu bahwa Ricky Mo memiliki sikap yang baik terhadapnya karena Amanda Mu (Amanda Mu), namun dia tidak bisa menahan sedikit ketakutan di dalam hatinya.

“Dia menunggumu di dalam.” Ricky Mo memotong kata-katanya, lalu melangkah mundur setelah berbicara dan memberi isyarat agar dia masuk.

Dia sangat memahami James Gu, juga sangat memahami Amanda Mu.

Jadi, tidak peduli tujuan James Gu mengambil foto bersama atau apa yang dilakukan Amanda Mu dengan ponselnya, dia sangat tahu betul.

Lusi Shen sedikit berhati-hati: "Terima kasih."

Setelah berbicara, dia dengan cepat menyelinap masuk seperti pencuri.

Ketika Amanda Mu mendengar gerakan di dekat pintu, dia sudah keluar dari ruang makan, jadi begitu Lusi Shen masuk, dia melihat Amanda Mu berdiri di ruang utama.

"Ah -" Lusi Shen berteriak kegirangan: "Halo, Amanda, apa kabar!!"

Dia berlari dan memeluk Amanda Mu dengan gembira.

Ricky Mo yang mengikuti di belakang, mengerutkan kening saat melihat situasi itu, ia mengulurkan tangan untuk mendorong Lusi Shen menjauh.

Tapi Amanda Mu menatapnya dengan tatapan peringatan.

Ricky Mo menatapnya dengan wajah serius, namun tidak melakukan apa-apa lagi.

Amanda Mu melepaskan Lusi Shen dan berkata sambil tersenyum: "Aku cukup baik, tapi aku tidak bisa berdiri lama dan tidak terlalu bisa berjalan."

Ketika Lusi Shen mendengar ini, dia mendukungnya dengan tegang: "Kalau begitu cepat duduk."

Amanda Mu bertanya lagi padanya: "Apakah kamu sudah sarapan?"

Lusi Shen menggelengkan kepalanya: "Belum, aku terbang ke sini setelah menyelesaikan pekerjaan saat tengah malam, belum lama aku berbaring, tapi ..."

“ Ayo makan bersama.” Amanda Mu menariknya ke arah ruang makan.

Ricky Mo memeluk kedua lengannya dan menyaksikan sarapan yang semula untuk dua orang berubah menjadi hidangan untuk empat orang.

Lupakan saja, Amanda Mu menarik Lusi Shen untuk duduk, seketika mengabaikannya sama sekali.

Amanda Mu merasakan tatapan tidak senang dari Ricky Mo, lalu kembali menatapnya dan tersenyum datar: "Ayo duduk."

Dia menepuk kursi di sebelahnya.

Ekspresi wajah Ricky Mo agak lambat, dan dia berjalan dan duduk.

James Gumenunggu lama namun Lusi Shen tidak juga mencarinya. Sebaliknya, dia datang mencarinya secara langsung, dan berkata dengan ramah, "Wah, Lusi, sungguh kebetulan."

“Sangat kebetulan, Direktur, Gu.” Lusi Shen mengucapkan dua kata belakangnya satu per satu, seolah mencekiknya dengan sengaja.

James Gupun geram: "Tidak bisa berbuat apa-apa, takdir terlalu dalam."

Lusi Shen tersenyum sinis: "Tidak sedalam takdir antara kamu dan Michelle."

James Gu juga tersenyum sinis: "Tentu saja tidak sedalam takdirmu dengan Marvin!"

Amanda Mu biasanya sengaja tersedak ketika keduanya bertemu, tapi ...

Dia menoleh dan bertanya pada Lusi Shen, "Siapa itu Marvin?"