Spoiled Wife, Bad President - Bab 363 Panggil Ayah

Setelah mendengar kata-kata James Gu, Ricky Mo hanya bisa berkata dengan pelan:”Apakah kamu sudah selesai?”

Melihat Ricky Mo yang hendak pergi, James Gu hanya bisa mengikutinya:”Ricky, kamu dengarkan aku mengatakannya sampai selesai dulu, kamu jangan pergi setiap kali aku baru mengatakan beberapa kata.”

“Waktuku sangat berharga, aku tidak ingin menyia-yiakannya untuk hal yang tidak berarti.” Ricky Mo mengatakannya sambil berjalan ke arah mobilnya.

Pada saat ini, dia berbalik dan menatap James Gu:”Apakah kamu mengikutiku karena kamu ingin pergi ke kediaman Keluarga Mo bersamaku?”

James Gu menghela napas lega, akhirnya dia tidak bisa menahannya dan meledak:”Sialan kamu, apakah kamu sudah kerasukan roh orang lain!”

Ricky Mo tidak mempedulikannya lagi, dia berbalik dan memerintahkan kepada pengawal yang ada di belakangnya, dia berkata tanpa perasaan:”Ke depannya masukkan orang ini ke dalam daftar hitam perusahaan Mo.”

Setelah selesai mengatakannya, dia membungkukkan badan dan masuk ke dalam mobil.

Mobil hitam melaju pergi, James Gu menghentakkan kakinya di tanah:”Ricky Mo!”

Terkadang dia merasa Ricky Mo bukan hilang ingatan tapi kerasukan.

Meskipun dulu temperamen Ricky Mo tidak begitu bagus, tapi setidaknya dia sangat hati-hati, Ricky Mo yang sekarang tidak mendengarkan orang sama sekali.

Bruk!

Terdengar suara pintu mobil dibuka dan ditutup lagi dari belakang.

Segera terdengar suara sepatu hak tinggi.

James Gu menoleh dan melihat Stevi Mo yang wajahnya mirip dengan Ricky Mo tapi sangat menyebalkan.

Stevi Mo melipat kedua tangannya dan terlihat sombong, nada bicaranya menghina:”Kamu lagi.”

Raut wajah James Gu juga berubah dingin:”Stevi Mo, apakah kamu melakukan sesuatu kepada Ricky Mo?”

“Omong kosong! Ricky Mo adalah adikku, apakah aku akan melakukan sesuatu kepadanya? Dia terluka parah sehingga melukai otak besarnya dan hilang ingatan, sudah tiga tahun dan dia tidak mengingat apa pun, ini adalah kehendak Tuhan, ke depannya kamu jangan mencarinya lagi.”

Nada bicara Stevi Mo disertai ancaman, dia mendengus dingin dan berbalik masuk ke dalam mobil.

Tepat ketika dia akan mengemudikan mobilnya tadi, dia melihat James Gu dan Ricky Mo.

Dia menunggu sampai Ricky Mo pergi baru turun untuk berbicara dengan James Gu.

James Gu ini cukup gigih juga, selama tiga tahun ini, Ricky Mo bahkan tidak mengingatnya tetapi dia selalu mencari kesempatan untuk bertemu Ricky Mo.

Tapi apa gunanya?

Ricky Mo bahkan tidak mengingat mereka.

Memikirkan ini, Stevi Mo menunjukkan senyum puas di wajahnya dan pergi dengan mobilnya.

……

Di dalam mobil.

Ricky Mo bersandar di kursi sambil memejamkan matanya sebentar lalu membuka matanya kembali dan bertanya kepada sopirnya:”Sudah berapa kali James Gu datang mencariku ke perusahaan Mo dalam bulan ini?”

“ ... ... sudah belasan kali.” Sebenarnya sopir juga tidak terlalu jelas dan hanya bisa memberikan jawaban dengan samar-samar.

Setelah Ricky Mo mendengarnya, dia juga tidak mengatakan apa-apa.

Sampai mobil berhenti di depan pintu gerbang kediaman keluarga Mo, sopir berkata untuk memperingatkan Ricky Mo:”Tuan muda sudah sampai.”

Setelah mobilnya berhenti, sudah ada pengawal yang datang menghampiri dan membukakan pintu untuk Ricky Mo.

Ricky Mo baru berjalan sampai di aula dan mendengar suara anak kecil yang sangat nyaring.

“Kamu ... ... salah ... ... kastil besarku ... ... “ Terdengar suara anak gadis kecil yang penuh semangat.

Ricky Mo berjalan masuk ke dalam ruang tamu dan melihat Joanna Mo duduk di atas lantai dikelilingi beberapa pembantu yang membangun kastil bersamanya.

Dia masih menggumamkan sesuatu di mulutnya, nada bicaranya sangat cepat, wajah pembantu itu membeku dan tidak mengerti apa yang dia bicarakan.

Pada saat ini, Maggie Su datang sambil membawakan buah:”Joanna, waktunya makan buah.”

Joanna Mo menundukkan kepala dan membangun kastilnya dengan seksama dan mengucapkan kata dengan jelas:’Aku tidak mau makan.”

Ekspresi Maggie Su tampak buruk dan menunjuk ke arah kastil Joanna Mo, memberikan perintah kepada para pembantu:”Simpan semuanya.”

Setelah dia selesai mengatakannya, dia berjongkok, menggendong Joanna Mo dan meletakkannya di atas sofa.

Joanna Mo masih ingin pergi, wajah Maggie Su jadi cemberut:”Duduk!”

Joanna Mo ketakutan oleh Maggie Su, wajah bulatnya melotot dan matanya memerah, dia melipat lengannya dan melihat ke arah lain:”Huh!”

Setelah dia memalingkan kepalanya, dia langsung melihat Ricky Mo.

Ketika melihat Ricky Mo, matanya langsung bersinar dan air matanya sirna, dia segera tersenyum, kaki kecilnya melompat-lompat di atas sofa, dia berguling di sofa dan berlari ke arah Ricky Mo:”Rici Mo!!”

Joanna Mo baru berusia tiga tahun lebih, kemampuan bahasanya lebih baik dari anak seusianya tapi ketika dia memanggil nama Ricky Mo, dia selalu memanggilnya dengan lafal yang salah.

Raut wajah Ricky Mo masih datar-datar saja tapi terlihat sedikit kehangatan di matanya yang hitamnya itu.

Dia berjongkok, dia merentangkan tangan untuk menangkap bola lembut kecil yang terbang ke arahnya.

Joanna Mo memeluk lehernya dan seperti biasanya dia memainkan rambutnya dengan tangan kecilnya.

Dia melakukan itu sejak kecil, setiap kali dia memeluknya, dia akan memegang rambutnya tapi dia tidak akan memegangnya dengan kencang, dia hanya merasa itu menyenangkan.

Maggie Su barusan tidak memperhatikan Ricky Mo, sekarang dia melihat Ricky Mo memeluk Joanna Mo dan berjalan mendekat, dia baru mulai bereaksi dan memanggilnya:”Ricky, kamu sudah pulang ya.”

Ricky Mo meliriknya, pandangan matanya datar saja seperti memandang orang asing pada biasanya.

Dia langsung memeluk Joanna Mo untuk duduk di sofa dan membiarkannya duduk berhadapan di pangkuannya, matanya serius dan mengajarinya dengan nada serius:”Panggil ayah.”

Joanna Mu mengikutinya dan memanggilnya dengan serius:”Ayah.”

“Ya.” Ricky Mo menjawabnya dan mengelus kepalanya.

Pada saat berikutnya, Joanna memanggilnya lagi:”Rici Mu!”

Sudut matanya masih merah dan duduk di pangkuannya sambil tersenyum puas.

Ricky Mo merasakan sesuatu muncul di otaknya tapi sepertinya tidak ada apa-apa.

Joanna Mo melihat Ricky Mo terus menatapnya, dia berpikir Ricky Mo sedang marah jadi dia menarik tangannya dan meluncur turun dari kakinya.

Ricky Mo takut dia akan jatuh, ketika dia meluncur turun dari kakinya, dia mengulurkan tangan untuk memapahnya.

Mana mungkin anak kecil memperhatikan masalah detail seperti ini, begitu Joanna turun, dia segera berlari menjauh.

Kedua pembantu itu segera mengikutinya.

Mata Ricky Mo tertuju padanya sampai sosok Joanna Mo menghilang, dia baru melepaskan pandangannya.

Bola kecil itu selalu begitu, setiap kali dia membuatnya marah maka dia akan segera menghilang dan bersembunyi.

Maggie Su melihat semua reaksi Ricky Mo, raut mukannya sedikit tidak enak dilihat.

Tapi segera, raut mukanya kembali normal, dia berusaha membuat nada bicaranya terdengar alami dan lembut:”Ricky, apakah kamu sudah makan?”

Ricky Mo tidak mempedulikannya, suaranya dalam dan dingin:”Karena kamu tidak tahu bagaimana cara untuk merawat anak-anak, maka jangan datang ke sini untuk mencari Joanna Mo lagi.”

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu