Spoiled Wife, Bad President - Bab 1511 Semakin Sedikit Kata, Semakin Besar Masalah

James Gu memegang pena di tangannya dan menatap Lusi Shen di layar dengan penuh perhatian.

Melihat Lusi Shen menatap layar ponsel seolah-olah sedang melihat sesuatu, dia sedikit mengernyit, lalu jari-jarinya mulai bergerak lagi, jelas membalas pesan.

Tidak perlu menebak-nebak juga tahu bahwa dia sedang membalas pesan dari David Jiang.

Di depannya, dia membalas pesan ke pria lain.

James Gu menyipitkan matanya dan mengangkat alisnya dan berkata, "Lusi, kamu sedang panggilan video denganku dan masih mengobrol dengan pria lain. Kamu tidak takut aku marah?"

Lusi Shen mengangkat matanya dan menatapnya dengan senyuman di matanya: "Jadi bagaimana, aku masih harus bertemu dengan David Jiang? Kamu pasti akan marah mati-matian."

James Gu mengutuk dalam hatinya, dan mengeluarkan senyum "ramah": "Tidak apa-apa untuk mengobrol. Tidak perlu bertemu, kan?"

Lusi Shen tidak menyangkal: "Baiklah, kamu sibuk, tutup telepon dulu."

“Tidak sibuk.” Jika dia menutup telepon, Lusi Shen akan mengobrol dengan David Jiang lagi.

Lusi Shen mengangkat dagunya dan menunjuk Alex Ke yang berdiri di belakang James Gu, "Alex Ke telah berdiri di belakangmu."

Alex Ke tidak hanya berdiri di belakangnya, tetapi juga membawa setumpuk dokumen yang besar.

James Gu menoleh perlahan, dan melihat ke Alex Ke dengan tajam, "Bukankah file-file ini telah diproses?"

Alex Ke, "Ya."

Lusi Shen ingin tertawa sedikit, "Sudahlah, tutup telepon dulu, datanglah ke rumahku di malam hari dan ada yang mau dibicarakan."

“Baik.” James Gu menoleh dan mengubah wajahnya dalam sedetik, dengan senyum yang luar biasa cemerlang.

-----------

Di malam hari.

Saat James Gu pulang kerja, dia membawa jaketnya hendak pergi.

Alex Ke masuk dari luar, melihat James Gu tampak seperti hendak pergi, dan teringat jadwal malam itu di benaknya, dan berkata, "Direktur Gu, rapatnya sepuluh menit lagi akan dimulai."

"Apa? Aku pulang untuk melihat isteriku." James Gu berbalik dan pergi.

Alex Ke: "..."

Suara pintu ditutup membuat Alex Ke kembali sadar.

Hari ini juga merupakan hari untuk pengunduran dirinya.

Tetapi sebagai seorang asisten senior dengan kualitas profesional, harus bisa menangani semua keadaan darurat dengan sempurna.

Alex Ke membetulkan dasi dan jasnya tanpa ekspresi apa pun. Dia berpaling ke ruang rapat dan mengumumkan dengan sungguh-sungguh: "Rapat dibatalkan karena Tuan direktur Gu mempunyai urusan."

Semakin sedikit kata, semakin besar masalahnya.

Benar saja, ketika semua orang melihat wajah serius Alex Ke, beberapa orang dengan cemas bertanya, "Apa terjadi sesuatu?"

“Direktur Gu akan bisa mengatasinya. Jangan khawatir.” Alex Ke merasa bahwa dia semakin bisa menggertak. Itu semua dibuat-buat oleh James Gu.

Keluar dari ruang rapat, Alex Ke menghela nafas lega.

Dia berhasil menggertak orang hari ini.

James Gu pulang sambil bersenandung kecil.

Ketika melewati persimpangan tertentu, dia menoleh dan melihat sepasang kekasih di jalan di luar. Pria itu memberi wanita itu seikat bunga, dan wanita itu tampak malu-malu dan tampak sangat senang.

James Gu menyipitkan matanya dan melaju ke depan Ketika melewati sebuah toko bunga, dia turun dari mobil dan membeli seikat bunga.

Ketika dia keluar dari toko bunga dengan membawa bunga, dia masih berpikir, apakah Lusi Shen akan senang menerima bunganya?

Dia sepertinya tidak pernah mengirim bunga kepada Lusi Shen.

Mereka tidak lagi berada di usia remaja dan telah melewatkan terlalu banyak waktu di antaranya.

Melihat ke belakang, sepertinya ada perpisahan mendadak, dan tiba-tiba bersatu kembali, semuanya sangat cepat, seperti mimpi.

Dia seharusnya bahagia.

James Gu begitu fokus sehingga dia tidak melihat bidikan kamera dari mobil tidak jauh dari itu.

Setelah memasuki komplek dan menghentikan mobil, James Gu berjalan cepat ke lift membawa bunga, sangat ingin melihatnya.

Di pintu, dia mengetuk dua kali.

Ada suara Lusi Shen, "Siapa."

James Gu, dengan senyuman dalam suaranya, "Suamimu."