Spoiled Wife, Bad President - Bab 1352 Pemberi Sumber Dana Terbesar

Amanda Mu mendengus pelan: "Aku kembali ke sini untuk mengambil sesuatu, malam ini aku akan tidur di kamar Lusi."

Senyum di wajah Ricky Mo langsung membeku: "Tidak boleh."

Amanda Mu sama sekali tidak menghiraukannya, ia langsung pergi mengambil perlengkapan mandi miliknya.

“Amanda, apakah kamu memiliki perasaan sebagai seorang istri?” Ricky Mo menghentikannya dengan tidak senang.

“Tapi aku bukan hanya istrimu, aku punya banyak identitas lain, seperti ibu seorang anak, teman untuk seseorang.” Amanda Mu mengusap wajahnya: “Patuhlah”.

“Aku tidak bisa tidur sendirian.” Ekspresi Ricky Mo tetap sama, tapi nada bicaranya sedikit melunak, sedikit menunjukkan nada manja.

"Bekerja saja jika kamu tidak bisa tidur. Bukankah kamu membawa banyak pekerjaan ke sini?" Amanda Mu mencium sudut mulutnya: "Selamat malam."

Ricky Mo menyaksikan Amanda Mu pergi dengan wajah dingin.

Dia semakin merasa bahwa sejak awal keputusan untuk tidak mengizinkan Amanda Mu mengikuti proses syuting adalah tepat.

...

Keesokan berikutnya.

Amanda Mu dengan samar mendengar suara air di kamar mandi.

Merasa di sampingnya kosong, hatinya seketika berdebar, ia tiba-tiba terbangun, turun dari tempat tidur dan berjalan ke pintu kamar mandi.

“Lusi?” Amanda Mu berdiri di depan pintu mendengarkan aktivitas di dalam.

Tak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka.

“Apakah aku membangunkanmu?” Lusi Shen mengenakan jubah mandi dengan masker di wajahnya. Meskipun dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, namun suaranya terdengar sangat energik.

Amanda Mu memandang Lusi Shen, dan menggelengkan kepalanya: "Tidak."

“Kenapa melihatku seperti itu?” Lusi Shen menekan masker di wajahnya: “Karena kamu sudah bangun, tolong cepat berkemas, sebentar lagi kita akan pergi ke lokasi syuting”.

Lusi Shen berbicara sambil berjalan ke jendela dan mulai meregangkan lengannya, tidak ada kesedihan yang tampak pada dirinya.

Seolah-olah Lusi Shen yang menangis di pelukannya tadi malam tidak pernah muncul.

Lusi Shen merasakan tatapan Amanda Mu, lalu berkata perlahan: "Oke, jangan lihat aku lagi, kakak baik-baik saja."

Saat sedih, maka akan terlihat benar-benar sedih.

Tapi setelah sedih berlalu, maka masih harus melakukan apa yang harus diperhatikan.

Kata ‘frustasi’, tidak pernah ada dalam kamusnya.

...

Awalnya Lusi Shen ingin pergi ke lokasi syuting bersama Amanda Mu, namun saat akan pergi, Ricky Mo juga ikut.

“Selamat pagi, Ricky. Apakah kamu tidur nyenyak semalam? ”Lusi Shen ingin tertawa. Keduanya bersama begitu lama, namun Ricky Mo masih begitu lengket dengan Amanda Mu.

Ekspresi wajah Ricky Mo dingin: "Tidak terlalu nyenyak."

Lusi Shen merebut istrinya, aneh kalau dia tidur nyenyak.

Lusi Shen sengaja terbatuk, ia merasa bersalah: "Ini pertama kalinya kamu menemani Amanda melihat proses syuting. Ketika pekerjaan hari ini berkahir, aku akan mentraktir kalian untuk makan."

Ricky Mo tidak menolak, nadanya sangat dingin, "Ya."

Mereka pergi ke lokasi syuting bersama.

Ketika sutradara melihat Amanda Mu dan Lusi Shen, mereka tersenyum lebar: "Penulis Skenario Mu juga datang."

Lusi Shen awalnya mengatakan bahwa dia akan mengambil cuti, Metta Gu sudah memberi tahu sutradara, sutradara mengira syuting akan ditunda, tetapi tadi malam, Metta Gu berkata bahwa dia tidak akan mengambil cuti dan syuting seperti biasanya.

Proses syuting tidak tertunda, apalagi Amanda Mu mengatakan akan ada rapat online, jadi dia juga datang untuk ikut melihat proses syuting, ini adalah hal yang baik.

Tapi setelah melihat Ricky Mo berada di belakang mereka, senyuman sutradara tiba-tiba berhenti: "Direktur Mo?"

"The Lost City" adalah naskah cerita yang dibuat oleh Amanda Mu. Ricky Mo bahkan tidak membaca dokumen proyeknya, jadi dia menginvestasikan banyak uang tanpa berpikir lagi, dan menjadi pemberi sumber dana terbesar untuk film "The Lost City".

Ditambah dengan ketenaran Ricky Mo, sutradara tidak bisa menahan rasa takut.