Spoiled Wife, Bad President - Bab 451 Jika Ricky Mo

Pengawal itu ditendang Ricky Mo dengan kencang, dia menunjuk dan tidak berani berbicara.

Bukankah tuan muda yang mengatakan bahwa harus melempar wanita itu keluar?

Sekarang mereka melakukan sesuai kata-kata Ricky Mo, tetapi Ricky Mo tidak terlalu puas.

Pikiran tuan muda makin lama semakin sulit diprediksi.

Pengawal melihat Ricky Mo dengan hati-hati dan bertanya:”Maksud tuan muda ... ... “

Ricky Mo mengerutkan alisnya dan melambaikan tangannya, yang berarti menyuruhnya jangan bicara dan keluar.

Setelah pengawal pergi, Ricky Mo berdiri di tempat, dia menatap arah pintu dan berjalan menghampirinya.

Pintu vila kosong, mana ada sosok Amanda Mu lagi.

Tangan Ricky Mo mengepal di samping dan wajahnya terlihat marah.

……

Amanda Mu menerima telepon dari Tommy Shen dalam perjalanan kembali ke rumah.

Tentu saja Tommy Shen tahu tentang berita itu.

Dia menghibur Amanda Mu:”Kamu tidak perlu khawatir tentang masalah ini, aku akan menyuruh orang mengurusnya.”

Keluarga Shen sekarang telah jatuh ke tangan Tommy Shen, dia adalah orang yang ambisius, selama tiga tahun ini perusahaan Shen telah berkembang pesat, dia sudah mulai masuk dalam bisnis yang ada di kota J dan dia punya kemampuan untuk menangani berita itu.

Amanda Mu tahu bahwa masalah ini adalah perbuatan orang-orang media dan bukan tanggung jawab Tommy Shen.

Amanda Mu berterima kasih karena Tommy Shen bersedia berinisiatif untuk menangani masalah ini.

Suasana hatinya rumit dan berkata:”Terima kasih.”

Awalnya dia berpikir tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan Tommy Shen, tapi karena terjadi masalah seperti ini maka membuat orang tidak berdaya.

Kadang-kadang sulit untuk tetap mempertahankan hubungan antara sesama manusia, ketika ingin memutuskan hubungan juga sulit.

Ketika menghadapi masalah, seringkali sulit untuk menemukan cara yang sempurna.

Tommy Shen berkata dengan serius:”Masalah ini ada kaitannya denganku, jika bukan karena aku yang berinisiatif mencarimu, maka tidak akan difoto oleh media dan menyebarkan fitnah, aku tidak mempertimbangkan masalah ini secara bijaksana.”

Amanda Mu mengatupkan bibirnya dan tidak tahu harus mengatakan apa untuk sementara waktu.

Seperti bisa menebak suasana hati Amanda Mu saat ini, Tommy Shen berkata tepat waktu:”Perusahaan Shen sedang berkembang, citra pribadiku juga sangat penting, bahkan jika media mengambil fotoku bersama wanita lain kali ini, aku akan melakukan hal yang sama.”

Amanda Mu tercengang dan menjawab:”Aku tahu.”

Sebenarnya, jika tetap ingin berkata seperti ini, tetap saja dia yang telah melibatkan Tommy Shen.

Tommy Shen mengikuti kata-katanya dan berkata:”Aku masih ada urusan, aku tutup dulu.”

Setelah menutup teleponnya, Amanda Mu baru ingin meletakkan ponselnya, Kenzo Li menelepon.

Kenzo Li langsung bertanya kepadanya:’Di mana sekarang? Ada apa dengan beritanya? Apakah bisa mengurusnya?’

Amanda Mu juga menebak bahwa Kenzo Li menelepon karena ingin menanyakan masalah ini.

Dia tidak bisa untuk tidak tertawa dan berkata:”Tidak apa-apa, ada orang yang mengurusnya.”

Di ujung telepon terdengar hening sejenak dan bertanya:”Tommy Shen?”

Kenzo Li adalah orang yang sangat sensitif, Amanda Mu tidak merasa aneh jika dia bisa menebak masalah ini diurus oleh Tommy Shen.

Amanda Mu berkata setengah bercanda setengah serius:”Dokter Li begitu pintar sehingga tidak bisa menyembunyikan apa pun darimu.”

“Aku hanya menganalisa masalah ini sesuai dengan logika dasar.” Kenzo Li terdiam sejenak dan melanjutkan berkata:”Jika Ricky Mo yang turun tangan, begitu berita ini muncul maka akan langsung hilang, bagaimana mungkin masih menjadi berita utama sejak dari pagi?”

Amanda Mu terdiam.

Dia teringat apa yang terjadi di vila sebelumnya dan suasana hatinya merasa sedikit sedih.

“Aku sedang menyetir, sudah dulu ya.”

Kata Amanda Mu ini terdengar jelas bahwa dia tidak ingin membicarakan masalah Ricky Mo dengannya.

Kenzo Li sangat tahu diri dan tidak menyebut Ricky Mo lagi.

“Hati-hati menyetir.”

“Ya.”

Amanda Mu meletakkan ponselnya di samping, dia menarik rambutnya karena merasa kacau dan kecepatan mobil bertambah.

Dia mengendarai mobil ke dalam area perumahan, dia baru berhenti dan melihat ada sosok familier turun dari mobil di tempat parkir.

Amanda Mu membuka mobil dan turun untuk menghampirinya dan memanggilnya:”Lusi?”

Lusi Shen berbalik dan mengulurkan tangan untuk memegang pundaknya dan menatapnya dengan cermat:”Kamu sudah pulang? Apakah kamu baik-baik saja? Aku melihat beritanya, apakah bos besar melakukan sesuatu kepadamu?”

Pagi ini, dia dibangunkan oleh telepon Amanda Mu, dia bangun dan berganti pakaian dan pergi melihat mobil bersama Amanda Mu, dia juga tidak segera melihat berita.

Baru setelah dia berpisah dengan Amanda Mu, dan Amanda Mu mengendarai mobil untuk mencari Ricky Mo, dia baru melihat berita Amanda Mu dan Tommy Shen.

Pada waktu itu, Amanda Mu pasti sudah sampai di tempat Ricky Mo.

Meskipun bahkan jika dia menelepon untuk memperingatkan Amanda Mu, maka itu juga tidak berguna maka dia langsung ke rumah Amanda Mu untuk menunggunya.

Amanda Mu bertanya kepada Lusi Shen dengan ekspresi yang serius:”Menurutmu apa yang akan dia lakukan kepadaku?”

Lusi Shen memikirkannya dan berkata:”Menakutimu dengan pandangan matanya?”

Amanda Mu:” ... ... “

Mata Lusi Shen berputar dan bertanya dengan perasaan ingin tahu:”Dia tidak mungkin langsung melemparmu keluar kan?”

Amanda Mu menyunggingkan mulutnya dan terlihat ekspresi ingin tersenyum tapi tidak tersenyum, dia berjalan duluan menuju ke arah lift.

“Apa maksud ekspresimu itu?” Lusi Shen mengikutinya di belakang:”Dia, dia, dia ... ... apakah dia benar-benar melemparmu keluar?”

Amanda Mu berjalan ke dalam lift dan melihat angka lift yang perlahan-lahan bergerak, dia menjawab dengan datar:”Ya.”

Lusi Shen tetap masih merasa kurang percaya:”Apakah kamu sedang bercanda denganku?”

“Itu karena aku menamparnya.” Begitu Amanda Mu selesai berbicara, mata Lusi Shen langsung melotot.

Dia membeku untuk beberapa saat, mengatur bahasanya dan berkata:”Tunggu sebentar, kamu biarkan aku tenang dulu, kamu menampar bos besar, kemudian dia menyuruh orang melemparmu keluar, begitu kan?”

Amanda Mu mengangguk:”Ya.”

Pada saat ini, pintu lift terbuka, Amanda Mu berjalan keluar.

Lusi Shen melanjutkan:”Tidak bisa dibayangkan ekpresi bos besar ketika ditampar, pasti sangat menakutkan, tapi, kamu menamparnya dan kamu masih bisa baik-baik saja dan berdiri di sini, aku bahkan merasa dia baik kepadamu.

Amanda Mu berhenti dan bertanya kepada Lusi Shen dengan curiga:”Apakah Ricky Mo begitu mengerikan di matamu? Meskipun temperamennya buruk dan kejam, tapi dia bukan tipe yang asal melukai orang tidak bersalah ...... “

Amanda Mu tiba-tiba berhenti.

Karena dia ingat, Ricky Mo sekarang suka bikin masalah dan tidak masuk akal sama sekali.

Lusi Shen tidak berbicara setelah melihat ada yang aneh dengan ekspresinya.

Setelah masuk ke dalam rumah, Amanda Mu memberikan segelas air kepada Lusi Shen:”Emosinya sekarang lebih buruk dari dulu, aku dan Tommy Shen dijadikan berita yang isinya sembarangan, Ricky Mo sepertinya sangat marah dan mengatakan kata-kata yang sangat tidak enak didengar, pada waktu itu aku menamparnya karena aku merasa sangat marah.”

Lusi Shen menenangkan dirinya dan berkata:”Jika dilihat dari sudut pandang lain, dia marah maka ini berarti dia peduli, apakah menurutmu ini alasannya?”

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu