Spoiled Wife, Bad President - Bab 217 Masih……Hidup Kah?

Sampai Amanda Mu selesai menelepon, Ricky Mo yang berada di samping baru bersuara bertanya padanya: "Masih pergi ke Jade Imperial."

Wajahnya terlihat buruk tampak marah, seperti sedikit tidak senang.

Amanda Mu sekarang hamil bukankah sesuai dengan yang dia harapkan? Kenapa raut wajahnya seperti ini?

"Pergi lah." Amanda Mu memiringkan kepala bersandar pada jok kursi mobil, tampak duduk dengan santai.

Dari tadi pagi dia sudah membuat janji dengan Lusi Shen akan bertemu di Jade Imperial, toh sudah keluar, tentu saja harus ketemu.

……

Di depan pintu Jade Imperial.

Amanda Mu turun dari mobil, melihat mobil Lusi Shen.

Dia mengambil ponsel menelepon Lusi Shen: "Turun mobil masuk, aku sudah kelihatan kamu."

Setelah itu, Lusi Shen membuka pintu mobil berjalan keluar, mengenakan kacamata hitam dan masker, perlengkapan agar tidak diketahui orang identitas dirinya.

Amanda Mu dan Ricky Mo mengikuti dari belakang masuk ke Jade Imperial.

Begitu Lusi Shen masuk ke Jade Imperial, dia melepas kacamata hitam dan maskernya, saat membalikkan kepala melihat Amanda Mu, matanya bersinar, kemudian berlari menghampiri.

"Amanda Mu, kamu……" Kalimatnya baru terucap setengah, dia baru menyadari di belakang Amanda Mu ada Ricky Mo.

Dia tidak melanjutkan ucapannya, dengan tidak senang memanggil: "Bos besar."

"Hm." Ricky Mo menjawab datar, ekspresinya tidak berubah banyak.

Dia membalikkan kepala melihat ke arah Amanda Mu: "Kalian masuk ke ruangan dulu."

Begitu dia berjalan, Lusi Shen langsung menghela nafas lega, bertanya kepada Amanda Mu: "Apa yang terjadi? Dulu bukannya bos besar sangat menginginkan kamu hamil? Kenapa sekarang kamu hamil, sepertinya dia tidak begitu senang?"

"Tidak tahu, seorang laki-laki yang pemikirannya lebih tidak mudah ditebak dibandingkan dengan perempuan."

Mendengar ini Lusi Shen tertegun, dia membalikkan kepala menatap Amanda Mu dengan seksama, melihat raut wajahnya yang acuh tak acuh, dia bertanya: "Kamu dan bos besar masih belum baikan?"

Amanda Mu balik bertanya kepadanya: "Kita ada masalah apa?"

Memang benar sebelumnya dia dan Ricky Mo ada masalah, awalnya hanya bermasalah dengan Peter Si, juga bukan sesuatu hal yang tidak bisa diselesaikan, sekarang sepertinya lebih rumit lagi.

Lusi Shen menggelengkan kepala berkata: "Sulit dikatakan, rasanya kalian aneh."

Amanda Mu mengerucutkan bibir, matanya terlihat tidak bersemangat.

……

Setelah Ricky Mo dan Amanda Mu berpisah, dia langsung pergi ke ruangannya di Jade Imperial.

Di depan ruangan ada bodyguard yang menjaga, Doni Shi yang membawanya kemari.

Begitu bodyguard melihat Ricky Mo, membungkukkan badan dengan hormat memberi salam: "Tuan muda."

Bodyguard yang berdiri di samping pintu membukakan pintu untuknya.

Ricky Mo melangkahkan kaki masuk ke dalam.

Doni Shi melihat Ricky Mo masuk ke dalam, segera memberi hormat.

"Dimana orangnya?" Ricky Mo melihat ke sekeliling, tidak melihat ada orang lain.

Doni Shi berjalan beberapa langkah menuju ke sudut tembok, menarik wanita yang ada di bawah meja ke hadapan Ricky Mo.

Sebelumnya dia memberi perintah, menyuruh meraka membawa pelakunya untuk diselesaikan sendiri, tunggu sampai dia kembali baru diurus.

Mobil itu tidak sampai menabrak Amanda Mu dan Ricky Mo, tapi terakhir masih menabrak pagar tempat parkir dengan sangat keras, dashboard mobil tertabrak sampai berubah bentuk, orang yang di dalam mobil tentu terluka parah.

Wajah wanita itu dipenuhi dengan darah, di rambutnya juga menempel tidak sedikit darah, darah di kepalanya sampai mengering, membuat rambutnya menempel, helai demi helai seperti tali tambang.

Meskipun seperti ini, Ricky Mo masih mengenali wanita yang ada di depan matanya.

Ricky Mo berjalan mendekat, pandangannya jatuh pada tubuh wanita itu, suaranya menyeramkan seperti raja setan yang keluar dari neraka: "Sisca Mu, lama tidak berjumpa."

Sisca Mu gemetar, berkata dengan terbata-bata: "Ma……maa……maaf, aku……kamu……Mu……"

Dia berbicara dengan tubuh yang gemetar, sambil menengadahkan kepala melihat Ricky Mo, sepasang matanya penuh dengan ketakutan, berusaha keras untuk meminta pengampunan, karena terlalu ketakutan, satu kalimat pun tidak bisa dia ucapkan dengan utuh.

Tidak mudah bagi Ricky Mo untuk bersikap sabar di hadapan orang selain Amanda Mu, dia tidak berbicara, hanya melihat Sisca Mu yang gemetar tidak bisa mengucapkan kalimat dengan lengkap.

Penampilannya dingin, hatinya tidak tergerak sedikitpun.

Lewat beberapa menit, Ricky Mo merasa bosan, melambaikan tangan pada bodyguard: "Ambil pisau."

Begitu Sisca mendengar ucapannya, dia makin gemetar hebat, anehnya ucapannya menjadi jelas.

"Maaf…… Tidak akan ada lain kali…… Aku tidak akan berbuat apa-apa terhadap Amanda Mu lagi…… Kamu lepaskan aku, aku mohon, lepaskan aku……"

Sisca Mu kehilangan banyak sekali darah, barusan masih sedikit pusing, saat ini sudah kembali sadar.

"Tidak perlu takut sampai seperti ini." Ricky Mo berjongkok, kedua bola mata hitamnya terlihat lebih gelap, dengan suara rendah berkata: "Kamu ingin menabrak Amanda Mu sampai meninggal, tapi aku tidak sekejam kamu, aku tidak akan membunuh kamu."

"Tidak!!" Sisca Mu terkejut sampai berteriak.

Ricky Mo memang benar tidak akan membunuh dia, tapi yang dilakukan terhadapnya lebih menyakitkan daripada membunuh.

"Sudah bukan yang pertama kalinya, nanti juga terbiasa." Ricky Mo perlahan berdiri, ada bodyguard yang mengambilkan kursi dan meletakkan di belakangnya.

Ricky Mo duduk.

Sisca Mu memegang erat stocking dan roknya, bodyguard mengambil pisau, dengan pelan menyayat, membuat stockingnya robek.

Sisca Mu membelalakan kedua matanya, urat di seluruh tubuhnya menjadi kaku: "Jangan! Jangan seperti ini kepadaku!! Ahhh!!!"

Pisau yang dibawa bodyguard, mulai digerakkan di atas kaki Sisca Mu, selapis demi selapis menyayat dagingnya.

Sejak kecil Sisca Mu sudah berlagak seperti pemimpin, sangat dimanja di keluarga Mu, sedikit kesusahan dia sudah tidak tahan, mana mungkin dia bisa tahan disiksa seperti ini.

Yang lalu dia bisa di depan media memberi klarifikasi bahwa surat nikah itu palsu, juga karena Ricky Mo menggunakan cara ini untuk memaksa dia.

Wanita yang tidak memiliki otak seperti Sisca Mu ini, terlalu mudah untuk dilawan.

Sisca Mu terus berteriak, Ricky Mo berbicara dengan datar: "Terlalu berisik."

Setelah itu, mulut Sisca Mu ditutup, hanya bisa mengeluarkan suara raungan yang tidak jelas.

Doni Shi yang berdiri di samping, melihat pemandangan di depannya ototnya menegang, akhirnya menutup bibirnya erat-erat dan melihat ke arah lain.

Tepat pada saat Sisca Mu kesakitan sampai hampir pingsan, pintu tiba-tiba dibuka.

Doni Shi terkejut, siapa yang tidak tahu aturan, masuk di saat seperti ini?

"Ricky Mo!"

Begitu Doni Shi mendengar suara ini, berbicara pelan, "gawat."

Selain Amanda Mu masih ada siapa lagi yang memanggil Ricky Mo dengan sebutan namanya.

Begitu Amanda Mu masuk ke dalam, langsung berlari menghampiri Ricky Mo.

Di depan Ricky Mo tergeletak Sisca Mu yang sudah pingsan, Amanda Mu tentu melihat penampilan Sisca Mu saat ini.

Sisca Mu baru mengalami kecelakaan, setelahnya masih dibuat ketakutan oleh Ricky Mo, saat ini sudah disiksa sampai penampilannya acak-acakan.

Amanda Mu terkejut melihat penampilan Sisca Mu yang seperti ini, lewat beberapa detik baru berespon, bertanya pada bodyguard yang ada di samping: "Dia, masih……hidup kah?"

Bodyguard menganggukkan kepala: "Masih hidup."

Selesai bodyguard berbicara, mengangkat kepala melihat ke arah Ricky Mo.

Setelah Amanda Mu masuk ke dalam, Ricky Mo sama sekali tidak berbicara satu kata pun.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu