Spoiled Wife, Bad President - Bab 1121 Jika Kamu Tidak Percaya, Apakah Kamu Mau Mencobanya?

Amanda Mu menoleh dan bertanya pada Ricky Mo, "Temanmu?"

Setelah dia keluar, pemuda itu tidak berbicara dengan Ricky Mo sepanjang waktu, dia juga tidak tahu apa yang mereka berdua bicarakan sebelum dia keluar.

Meski demikian, suasana antara Ricky Mo dan pria itu masih tetap harmonis.

Ricky Mo berjalan di belakang Amanda Mu sambil mendorong kursi rodanya. Sambil mendorong, dia pun berkata, "Gilson Zhan, anak ketiga dari Keluarga Zhan."

“Pemuda dari Keluarga Zhan yang pernah kamu bicarakan sebelumnya?” Sebelum datang ke Kota R, Ricky Mo pernah membicarakan dengannya tentang Keluarga Zhan yang terkenal di Kota R.

“Ya.” Ricky Mo seolah memikirkan sesuatu dan berkata lagi: “Jika kamu nanti bertemu dengannya, menjauhlah darinya.”

Wajah Amanda Mu seketika tampak heran: "Kenapa?"

Sikap Ricky Mo juga tidak seperti takut padanya, jadi bagaimana dia bisa secara khusus menyuruhnya untuk menjauh dari Gilson Zhan itu.

“Istrinya kabur, dia akhir-akhir ini menjadi gila hingga membuat keributan, hal ini membuat Keluarga Zhan gelisah.” Nada suara Ricky Mo seperti biasa, tetapi setelah mendengarkan dengan seksama, maka dapat terdengar nada bicaranya membawa emosi seolah bahagia di atas penderitaan orang lain yang agak sulit dideteksi.

“Kata-katamu terdengar seperti seseorang yang kejam.” Amanda Mu mendengus setelah berbicara, “Istri orang lain kabur. Kenapa kamu seolah bahagia di atas penderitaan orang lain?”

Ricky Mo tidak berbicara, ketika akan tiba kembali ke restoran, Ricky Mo berkata dengan santai: "Mulutnya terlalu beracun, ini adalah pembalasan untuknya."

Amanda Mu menaikkan sudut mulutnya: "Kata-katamu seolah merasa mulutmu tidak beracun."

“Apakah mulutku beracun?” Ricky Mo membungkuk dan mencondongkan kepalanya ke arah Amanda Mu: “Mulutku tidak beracun, jika kamu tidak percaya, apakah kamu mau mencobanya?”

Amanda Mu mengulurkan tangan dengan marah dan menepuk kepalanya: "Seriuslah."

Ricky Mo mencium pipinya sebelum mendorongnya masuk ke dalam restoran.

...

Usai sarapan, Amanda Mu mengira Ricky Mo akan pergi keluar.

Namun setelah kembali ke kamar, Ricky Mo dengan antusias mencari sebuah film: "Apakah kamu mau menonton film?"

“Bukankah kamu harus pergi untuk menyelesaikan pekerjaan?” Mengapa harus menemainya di hotel?

“Kemarin duduk di pesawat begitu lama, jadi sekarang kamu perlu istirahat dengan baik.” Ricky Mo menariknya ke dalam pelukannya dan berencana menonton film dengannya.

Amanda Mu mendorongnya: "Aku tadi malam sudah istirahat dengan cukup, sekarang kamu bisa pergi."

Penerbangan kemarin memang membuatnya agak capek, tapi istirahat semalaman sudah cukup, dia juga bukan seseorang yang terbuat dari lumpur.

Ricky Mo terlihat sedikit khawatir: "Kemarilah."

Itu adalah nada yang tidak bisa ditolak.

Amanda Mu tahu bahwa ia mengkhawatirkannya, dia juga tidak ingin bertengkar dengannya karena hal-hal yang sepele.

Tetapi dia juga tidak ingin menunda urusanya.

Dia dengan patuh meringkuk ke pelukan Ricky Mo, mencoba untuk berunding dengannya: "Ricky, dengarkan aku ..."

“Jangan bicara saat menonton film.” Ricky Mo mengulurkan tangan dan dengan lembut menutup mulutnya, memberi isyarat padanya untuk tidak bicara.

Pada akhirnya, Amanda Mu masih tidak bisa menentang Ricky Mo dan menonton seluruh film dalam pelukannya.

Doni juga tidak datang mencari Ricky Mo, Amanda Mu baru tahu bahwa ini adalah ide yang sudah dipersiapkan oleh RIcky Mo.

Setelah bangun dari tidur siang, Amanda Mu pergi ke kamar mandi untuk membasuh mukanya, saat sedang cuci muka, dia merasakan seseorang sedang memperhatikannya.

Ia pun memalingkan kepalanya, dia mendapati bahwa Ricky Mo sedang bersandar di pintu menatapnya.

Ricky Mo berjalan mendekat dan merapikan rambutnya di telinga yang basah terkena air: "Malam ini temani aku untuk pergi ke suatu tempat."

Mata Amanda Mu berbinar: "Oke, mau kemana?"

Akhirnya dia mau pergi untuk mengurusi pekerjaan.

Ricky Mo melihatnya terlihat bersemangat, dan tersenyum: "Pergi ke Gedung Feitan, akan ada perjamuan malam ini."

Amanda Mu seketika mengerutkan kening: "Aku tidak membawa gaun."

“Jangan khawatir, aku sudah mengatur semuanya.” Ricky Mo mengulurkan tangan dan mengetuk dengan pelan di antara alisnya.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu