Spoiled Wife, Bad President - Bab 1287 Hanya Orang Asing

Ekspresi Metta Gu sangat alami, tidak sedikit aneh.

Lusi Shen sedikit mengernyit, apa karena dia terlalu banyak berpikir?

Metta Gu terlihat seperti baru lulus dari universitas, dan dia adalah pendatang baru di tempat kerja.

Mengamati selama periode waktu ini, Lusi Shen menemukan bahwa, selain antusiasme para pendatang baru di tempat kerja, Metta Gu jauh lebih berani daripada pendatang baru di tempat kerja.

Mengatakan hal-hal itu di depan James Gu, itu bukanlah sesuatu yang anak baru berani lakukan di tempat kerja.

Dan lagi, pakaian yang dikenakan Metta Gu adalah model dasar yang sederhana, sekilas tidak terlihat merek apa, tetapi teksturnya sangat bagus, dan tidak terjangkau untuk anak-anak di keluarga biasa.

Ditambah dengan marga Metta Gu juga Gu, Lusi Shen tidak bisa menahan diri untuk berpikir lebih banyak.

Apakah itu ada hubungannya dengan James Gu?

"Nona Shen *, siap-siap untuk babak kedua!"

Staf mengetuk pintu dan masuk serta memberi tahu Lusi Shen bahwa aktivitas akan dilanjutkan.

Lusi Shen tanpa sadar melirik ke arah James Gu, dan menemukan bahwa James Gu sudah tidak ada lagi.

Mungkin... Hanya kebetulan lewat.

...

Saat acara berakhir, hari sudah siang.

Lusi Shen kembali ke ruang tunggu, belum banyak istirahat, dia menoleh ke Metta Gu dan berkata, "Kemasi barang-barang lalu pergi."

“Apa perlu pergi terburu-buru?” Metta Gu bertanya dengan ragu.

Lusi Shen tidak menjelaskan banyak, hanya mendesak: "Cepatlah."

Tapi begitu dia dan Metta Gu keluar, mereka bertabrakan langsung dengan staf pesta acara yang mendekatinya.

“Nona Shen *, mari kita makan siang bersama.” mungkin karna menyuruh Lusi Shen berdiri di tengah angin dingin sepanjang pagi, jadi nada suara staf sangat lembut.

Metta Gu mengerti bahwa Lusi Shen ingin makanan, jadi dia mendesaknya untuk pergi.

Lusi Shen berdiri di angin dingin sepanjang pagi, dan terlalu melelahkan kalau harus pergi makan bersama. Metta Gu ingin menolak, dan berpikir bahwa Lusi Shen telah menyuruhnya untuk tidak berbicara omong kosong, jadi dia tidak membuka mulutnya dan menoleh untuk melihat ke Lusi Shen.

Lusi Shen melihat reaksi Metta Gu di matanya, sedikit lucu di hatinya, dan menjawab staf dengan nada serius: "Oke."

Dia setuju begitu saja, dan melihat mata Metta Gu di sampingnya.

“Kami sudah mengatur mobil dan itu di lantai bawah.” Staf tidak menyangka Lusi Shen mudah diajak kompromi, senyum di wajahnya lebih dalam, dan orang-orang menjadi lebih antusias.

Lusi Shen menjawab: "Terima kasih."

Staf tidak segera pergi, setelah berbicara, mereka berdiri diam dan sepertinya ingin mengatakan sesuatu.

“Kenapa? Ada apa lagi?” Tanya Lusi Shen.

Staf ragu-ragu dan berkata: "Bisakah kita foto bersama? Kami semua adalah penggemarmu."

“Ya.” Lusi Shen tertawa, dia kira ada masalah lain.

...

Lusi Shen turun ke bawah dan melihat James Gu yang berdiri di depan mobil dan berbicara dengan seseorang tidak jauh dari sana.

Dia berhenti sejenak, bukankah orang ini sudah pergi tadi?

James Gu menatapnya dengan perasaan. Ketika dia melihatnya, matanya berhenti sejenak di wajahnya, dan kemudian dia dengan cepat menjauh. Setelah berbicara dengan orang di depannya, dia berbalik lalu naik mobil.

Seolah-olah dia hanyalah orang asing.

Lusi Shen menarik sudut bibirnya, mencoba menunjukkan senyum tenang, tapi itu lebih jelek dari menangis.

“Ayo pergi.” Lusi Shen memimpin untuk berjalan ke mobil.

Saat dia berjalan ke mobil, seorang pria dan wanita melewatinya, Lusi Shen berdiri dan menunggu mereka lewat terlebih dahulu.

Saat mereka berjalan di depan Lusi Shen, keduanya saling mendorong dan bertengkar.

Lusi Shen mengerutkan kening dan mundur selangkah lagi.