Spoiled Wife, Bad President - Bab 216 Aku Hamil

Dia mengangkat kepala, melihat raut wajah Ricky Mo sedikit bengong, bertanya kepadanya: "Kamu kenapa?"

Ricky Mo menggerakkan bibir, ingin berbicara, menyadari tiba-tiba suaranya tidak bisa keluar.

Amanda Mu merasa keanehan pada diri Ricky Mo, nada suaranya terdengar khawatir: "Tidak apa-apa kan?"

Lewat beberapa detik, Ricky Mo baru menemukan kembali suaranya: "Tidak apa-apa."

Dia mencoba menggerak-gerakkan tubuhnya yang kaku, memapah Amanda Mu.

Di samping sudah ada beberapa orang yang berkumpul menghampiri mereka, Ricky Mo menggandeng Amanda Mu kembali ke mobil.

Membuka kaca mobil, Ricky Mo melihat ke arah mobil yang tadi menabrak.

Barusan, mobil itu jelas-jelas sengaja menabrak, kecepatan seperti itu, jelas sekali kalau gas diinjak sampai maksimal, ingin agar Amanda Mu meninggal.

Sorot matanya terlihat menakutkan, mengambil ponsel menelepon Doni Shi: "Pergi ke Jade Imperial."

Setelah itu, dia kembali menghubungi dua nomor.

Amanda Mu samar-samar mendengar dia berbicara: "Tidak perlu lapor polisi, selesaikan sendiri, awasi baik-baik."

Menunggu sampai dia menutup telepon, Amanda Mu baru ada kesempatan bertanya padanya: "Barusan……"

"Pergi ke rumah sakit dulu." Ricky Mo memotong ucapannya.

Dia memperhatikan dari tadi sampai sekarang raut wajah Ricky Mo sangat pucat, mengira dia sedang tidak enak badan, tapi di tubuhnya juga tidak ada bekas darah, jalannya juga normal, sepertinya tidak parah, jadi tidak bertanya lebih banyak lagi.

Begitu sampai di rumah sakit, Amanda Mu langsung dibawa ke ruang pemeriksaan.

"Lakukan pemeriksaan seluruh tubuh."

Amanda Mu tertegun sejenak lalu membalikkan kepala melihat dia: "Aku tidak merasa ada yang sakit, aku tidak apa-apa……"

Tapi di saat ini Ricky Mo malah memberikan jawaban yang tidak ada hubungan dengan ucapannya barusan: "Kalau kamu tidak menginginkan anak, kita bisa sekarang tidak melahirkan dulu."

"Ah?"

Kali ini, dia tidak lagi mempedulikan kebingungan Amanda Mu, memaksa dokter agar segera melakukan pemeriksaan pada Amanda Mu.

Amanda Mu menyentuh dahinya, berdiskusi dengan dokter: "Dokter, sudahlah, aku baik-baik saja, nanti saat keluar, pura-pura sudah selesai melakukan pemeriksaan."

Dokter mendorong bingkai kacamatanya: "Seperti ini?"

"Hm." Amanda Mu menganggukkan kepala.

Tubuhnya baik-baik saja, barusan juga tidak tertabrak, mana perlu diperiksa, terlalu merepotkan.

Dokter mengerutkan alis, terlihat seperti sedang memikirkan ucapan Amanda Mu.

Terakhir, dibawah tatapan penantian Amanda Mu, dokter dengan raut wajah tanpa ekspresi menggelengkan kepala: "Tidak berani."

Amanda Mu: "……" Benar-benar tidak kelihatan dokter sekarang begitu mematuhi etika kedokteran.

Saat ini dokter kembali menambahkan satu kalimat: "Ini adalah rumah sakit dibawah naungan Perusahaan Mo, kalau saya berani melakukan hal ini, karir saya akan hancur."

Amanda Mu mengerti bisnis yang berada di bawah naungan Perusahaan Mo tidak terhitung banyaknya, tidak mengira juga ada rumah sakit.

Kalau seperti ini, dokter ini bukannya juga mengenal Ricky Mo, juga mengetahui berita beberapa waktu yang lalu?

Tapi, dokter ini mengatakan dengan terus terang.

……

Meskipun yang akan diperiksa banyak sekali, tapi Amanda Mu adalah Nyonya di keluarga Mo, di rumah sakit keluarga Mo, tentu saja mendapatkan fasilitas yang banyak dan detail.

Orang biasa yang melakukan pemeriksaan seluruh tubuh, rumah sakit yang lebih bagus sedikit tetap harus membuat janji terlebih dahulu, melakukan pemeriksaan sekaligus, membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Amanda Mu tidak perlu waktu yang lama, sudah selesai melakukan pemeriksaan.

Selama pemeriksaan Ricky Mo terus mendampingi, untung saja tadi tidak jadi meminta dokter untuk memalsukan.

Amanda Mu selesai melakukan pemeriksaan, hasilnya belum keluar.

Amanda Mu menoleh melihat ke arah Ricky Mo: "Kamu mau tidak periksa juga?"

"Tidak perlu." Ricky Mo langsung menolak.

Juga tidak tahu dia terpikir apa. Nada suaranya lebih tenang: "Setiap tahun aku melakukan pemeriksaan tubuh rutin, tidak apa-apa."

"Oh." Dipikir-pikir iya juga, sekarang bukankah kebanyakan orang juga melakukan pemeriksaan tubuh rutin.

Amanda Mu teringat ucapan yang dikatakan Ricky Mo sebelum dia melakukan pemeriksaan, lalu bertanya kepadanya: "Yang kamu katakan tadi apa maksudnya?"

Raut wajah Ricky Mo tidak ada perubahan yang besar, tapi suaranya jelas terdengar ada sedikit tegang: "Kamu mengerti yang aku maksud."

Beberapa waktu ini dia ingin agar Amanda Mu hamil, bahkan tidak mengijinkan dia keluar rumah, sekarang tiba-tiba tidak memaksa dia lagi?

Ini sifat yang tidak stabil, dibandingkan wanita masih lebih sulit dimengerti.

Tiba-tiba mereka berdua tidak saling berbicara.

Saat ini dokter keluar membawa kertas pemeriksaan laboratorium, tampak ingin berbicara tapi belum mengatakan apa-apa.

Raut wajah Ricky Mo dingin, suaranya juga dingin: "Kalau ada yang mau dikatakan, cepat katakan."

Dokter mendorong bingkai kacamatanya, menelan ludah, berbicara dengan hati-hati: "Tubuh Nyonya sangat sehat, hanya……“

Ricky Mo menatap dia dengan dingin: "Tidak bisa mengatakan sampai selesai?”

"Hanya sepertinya hamil, tapi harus melakukan pemeriksaan yang terkait untuk memastikan." Dokter mengumpulkan keberanian untuk mengatakan kalimat selanjutnya, lalu menundukkan kepala tidak berani bergerak dan tidak berani bersuara lagi.

Ini pertama kalinya dia bertemu dengan Tuan dan Nyonya, Tuan ternyata benar seperti yang digosipkan, dingin dan menakutkan……

Di dalam ruangan mendadak menjadi hening.

Pikiran Amanda Mu kacau.

Dia hamil? Setelah Ricky Mo mengatakan kalau tidak ingin melahirkan tidak usah melahirkan dulu.

"Benarkah? Dokter kamu yakin tidak salah?" Meskipun akhir-akhir ini dia tidak diperbolehkan Ricky Mo untuk keluar rumah, tapi beberapa waktu ini dia tidak berhubungan dengan Ricky Mo.

Apa jangan-jangan saat yang lalu beberapa kali melakukan tidak menggunakan pengaman?

Tapi, mana mungkin bisa semudah itu jadi?

Dokter berkata dengan hormat: "Jadi kita perlu melakukan pemeriksaan yang lebih detail terhadap Nyonya, baru bisa memastikan hasilnya."

"Periksa saja." Suara Ricky Mo terdengar lebih tenang, ada suatu perasaan gembira.

Amanda Mu mengerucutkan bibir, pergi melakukan pemeriksaan.

Saat hasil pemeriksaan keluar, Amanda Mu masih sedikit bingung.

"Selamat Tuan, Nyonya benar-benar hamil."

Ricky Mo menerima kertas hasil pemeriksaan laboratorium, ekspresi di wajahnya tidak berubah banyak, setelah melihat, menganggukkan kepala: "Hm."

Amanda Mu juga tidak terlalu mempedulikan ekspresi wajahnya.

Dia ditarik Ricky Mo keluar dari rumah sakit, saat kembali ke mobil, pikirannya masih melayang kemana-mana.

Meskipun dia tidak ingin begini cepat melahirkan anak, tapi kalau anak ini datang, pasti dia akan melahirkan anak ini.

Hanya saja, perasaan ini terlalu rumit.

Akhirnya apa yang diharapkan Ricky Mo terkabul, meskipun sebelumnya dia mengatakan boleh untuk tidak melahirkan dulu.

Amanda Mu memalingkan kepala melihat ke luar jendela, tanpa sadar meletakkan tangan ke atas perutnya.

Dari samping terdengar suara Ricky Mo yang dalam: "Tidak senang kah?"

"Kalau kamu? Kamu senang kah?" Amanda Mu membalikkan kepala, memandang dia dengan dingin.

Mendengar ini, raut wajah Ricky Mo menjadi tegang, tidak berkata-kata.

Saat ini, ponsel Amanda Mu berdering.

Lusi Shen yang menelepon.

"Kalian kemana? Aku sudah sampai ke Jade Imperial!"

"Aku hamil."

Amanda Mu berkata dengan datar, langsung membuat Lusi Shen berkata kasar: "Hah! Apa katamu? Katakan sekali lagi! Aku tidak percaya!"

Nada bicara ini, sama persis dengan James Gu.

Amanda Mu hanya bisa mengulangi sekali lagi: "Aku hamil."

Mendengar suara Amanda Mu tidak seperti sedang bercanda, Lusi Shen baru percaya.

"Kalau begitu……kamu mau melahirkannya?"

"Kalau tidak?" Amanda Mu menyeringai, tampak seperti akan tersenyum tapi juga tidak.

Dia sama sekali tidak memperhatikan, genggaman erat tangan Ricky Mo di samping.

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu