Spoiled Wife, Bad President - Bab 150 Terlalu Hanyut Dalam Perasaan dan Menjadi Leluasa

Amanda Mu menjulurkan tangan ke bibirnya dan tersenyum kecil. Ia lalu berujar dengan serius: “Aku rasa gaun ini sudah bagus, riasannya juga sangat cantik. Penata rias dan penata gaya yang kamu carikan semua sangat lihai, pengelihatanmu sangat baik.”

Ricky Mo menatapnya datar tanpa ekspresi dan tidak bicara apapun.

“Walaupun aku tidak terbiasa mengenakan sepatu hak tinggi, tapi demi dirimu, aku bisa menahannya.” Nada bicara Amanda Mu terdengar semakin serius.

Selesai bicara, ia menepuk-nepuk pundak Ricky Mo: “Sudah tidak banyak waktu lagi, aku bisa terlambat kalau tidak segera berangkat. Aku akan pulang lebih awal.”

Melihat Ricky Mo yang berwajah dingin, untuk pertama kalinya Amanda Mu tidak merasa kecewa. Hatinya justru merasa cukup senang.

Tepat pada saat itu, Charles Mo masuk dari luar.

Ia membuat janji dengan teman sekolahnya untuk keluar bermain basket, kemudian mereka mendaki gunung dengan naik sepeda. Ia mengenakan baju yang menyerap keringat tapi ia yang baru pulang ini masih saja mandi keringat.

Charles Mo masuk sambil menggendong bolanya dan dalam sekejap ia langsung melihat Amanda Mu.

“WAH!” Bola yang ada di genggamannya langsung jatuh: “Kakak sepupu, ternyata kakak memanfaatkan waktu saat Kak Amanda tidak di rumah untuk membawa wanita lain pulang?”

Amanda Mu terdiam.

Ricky Mo menoleh dan melihat Charles Mo sekilas. Ia memicingkan matanya dan entah apa yang direnungkannya, tapi itu membuat Charles Mo gemetar.

“Sudahlah, aku mau berangkat.” Amanda Mu langsung berjalan keluar. Saat melewati sisi Charles Mo, ia berujar: “Cepat kembali ke kamar untuk mandi dan ganti baju. Udaranya dingin, jangan sampai flu.”

Baru pada saat itu Charles Mo menyadarinya: “Kak Amanda?”

Dengan wajah terkejut, ia menatap Amanda Mu: “Mau pergi kemana berdandan secantik ini?”

Memang anak kecil adalah yang paling jujur.

“Pergi menghadiri perjamuan malam.” Sambil menjawab, Amanda Mu sambil berjalan keluar.

Charles Mo menggaruk-garuk kepalanya: “Oh.”

Ia memutar arah kepalanya dan bertanya pada Ricky Mo: “Perjamuan malam yang diadakan paman itu ya? Bukankah sebelumnya kakak sepupu bilang tidak mau hadir? Sekarang malah mau hadir?”

Raut wajah Ricky Mo terlihat tidak senang: “Tidak pergi.”

Bertahun-tahun lamanya ia terus-menerus menyembunyikan identitasnya adalah demi menyelidiki masalah ibunya. Kalau ia tiba-tiba muncul di hadapan semua orang, pasti akan menarik perhatian banyak orang.

Sampai saat itu tiba, tidaklah mudah untuk melakukan berbagai macam hal.

Sedangkan Herman Mo bisa menyuruhnya datang membawa Amanda Mu menghadiri perjamuan malam adalah karena pria itu ingin tahu seberapa akrab Ricky Mo dengan Amanda Mu, juga ingin tahu apakah Ricky Mo setuju membawa Amanda Mu pergi menghadiri perjamuan makan. Kebetulan, hal ini bisa sekalian memberikan identitas untuk Amanda Mu.

Perjamuan malam yang diadakan keluarga Mo mengundang orang-orang kalangan papan atas. Setelah Amanda Mu pergi menghadirinya, semua orang pasti tahu ialah nyonya muda Mo.

Ricky Mo ingin memberikann identitas ‘nyonya muda Mo’ pada Amanda Mu, tapi dalam hatinya, masalah ibunya jauh lebih penting.

Itu adalah kesalahan dan visi yang harus ia tanggung seumur hidupnya.

Charles Mo yang tidak tahu betapa banyaknya pikiran yang melintas di benak Ricky Mo pun diam-diam berjalan ke sisi pria itu dan berujar: “Kalau begitu, kakak sepupu membiarkan Kak Amanda pergi seorang diri? Aku beritahu, jangankan pria lain. Teman-teman sekelasku semuanya menyukai Kak Amanda yang seperti itu...”

Hati Ricky Mo yang awalnya memang sudah tidak senang menjadi semakin suram setelah Charles Mo berujar demikian.

Saat ia melihat wanita itu turun, Ricky Mo sudah tidak ingin Amanda Mu menghadiri perjamuan malam apapun.

Ia adalah wanitanya seorang.

Ricky Mo juga tahu bahwa ia memiliki sifat posesif yang sangat kuat. Tapi ketika buah pikiran ini terbersit, ia sendiri pun terkejut.

Ia boleh tertarik dengan Amanda Mu, ia juga boleh memperlakukannya dengan baik. Tapi ia tidak boleh membiarkan hatinya menjadi leluasa seperti ini.

Selain menjadi istrinya, Amanda Mu juga adalah nyonya muda Mo.

Ia harus menyelidiki dengan jelas rencana penculikan waktu itu. Ia harus memastikan jalan yang dilalui bukan jalan yang datar. Ia tidak bisa terlalu hanyut dalam perasaan dan menjadi leluasa.

Jadi, ia masih membiarkan wanita itu pergi.

“Kalau begitu, aku juga pergi ke perjamuan malam apa itu! Aku akan membantumu mengawasi Kak Amanda!”

“Tidak perlu.”

Selesai bicara, Ricky Mo langsung berjalan ke atas tanpa menoleh kembali.

Hanya saja, ia baru menaiki dua anak tangga ketika ia kembali menoleh ke arah penata gaya dan tangannya memberikan sebuah isyarat.

Kemampuan mata penata gaya itu sangat hebat. Ia bersama penata rias bersama-sama maju dan menangkap Charles Mo. Mereka hendak melucuti pakaiannya.

“Sialan, apa yang kalian lakukan!” Charles Mo ketakutan melihat mereka: “Aku belum dewasa! Apa yang mau kalian lakukan padaku?!”

Mereka sama sekali tidak mempedulikan apa yang Charles Mo katakan. Setelah menanggalkan pakaiannya, mereka mengenakan kemeja padanya serta jas.

“Sepupu tuan muda, celananya mau dilepaskan sendiri atau mau kami bantu?”

“Pria atau wanita aku tidak sudi! Aku sendiri saja!” Charles Mo langsung mengambil celana dan berlari masuk ke kamar.

...

Perjamuan makan malam itu diselenggarakan di sebuah hotel bintang tujuh.

Begitu Amanda Mu turun dari mobil, ia melihat Santo.

Saat sebelumnya ia pergi menemui Herman Mo, Santo-lah yang menjemputnya sehingga Amanda Mu memiliki sedikit kesan terhadap pria itu.

Begitu Santo melihatnya, pria itu melangkah maju selangkah, membungkuk hormat, dan menyapa: “Nyonya muda.”

“Santo.” jawab Amanda Mu sambil tersenyum.

Wajah serius Santo memperlihatkan sebuah ekspresi yang lembut. Ia kembali menegakkan kepala dan melihat ke arah belakang Amanda Mu.

Amanda Mu langsung menjelaskan: “Hanya aku seorang yang datang. Ric...”

Belum juga Amanda Mu menyelesaikan kalimatnya, perkataannya dipotong oleh suara seorang remaja yang terdengar tidak asing di telinganya.

“Masih ada aku! Kak Amanda, tunggu aku!”

CKIIIT——

Suara mobil yang direm dengan sangat mendadak terdengar.

Doni Shi yang berdiri di belakang Amanda Mu mengambil satu langkah ke samping untuk menghalangi debu yang berhembus karena mobil yang direm mendadak itu.

Charles Mo yang mengenakan satu setel jas yang berpotongan pas di tubuhnya pun melompat turun dari mobil sambil bergaya sok keren.

Tapi, ketampanannya itu bahkan tidak bertahan sampai tiga detik karena ia langsung berlari ke pinggir hamparan bunga dan muntah disana.

“Hoeeekkk...”

Barusan supir itu melesatkan mobilnya dengan sangat cepat seperti terbang. Walaupun Charles Mo pada dasarnya tidak mabuk kendaraan, namun ia akhirnya mabuk juga dengan gaya menyetir seperti itu.

Amanda Mu menyuruh Doni Shi mengambilkan air dari dalam mobil. Ia juga mengambil tisu dan menghampiri Charles Mo untuk memberikan benda itu padanya.

Ia menyerahkan tisu pada Charles Mo, menjulurkan tangannya, lalu menepuk-nepuk punggung remaja itu sambil berujar: “Bagaimana kamu bisa datang?”

“Mereka mengganti bajuku, tapi aku sendiri mengganti celanaku. Aku datang dengan gaya yang kubuat.” Charles Mo muntah hebat sampai kepalanya pusing, bicaranya pun menjadi tidak nyambung.

Tapi Amanda Mu dapat menerka kira-kira apa yang terjadi.

Hal ini jelas-jelas dilakukan Ricky Mo karena setelah ia melihat rupa Amanda Mu yang mengenakan gaun, pria itu tidak mengijinkannya datang menghadiri perjamuan malam.

Diluar maksud tulusnya untuk membantu Ricky Mo, Amanda Mu masih memiliki sedikit pemikiran lain. Bukankah sangat disayangkan apabila dirinya yang telah mengenakan gaun seindah ini dan merias dirinya secantik ini tidak pergi keluar untuk memamerkannya?

Semua wanita seperti ini.

Bahkan ia sendiri sekarang merasa saat dirinya berjalan, ada angin yang berhembus menyertai langkahnya!

Sepertinya Ricky Mo masih tidak tenang untuk melepasnya, sehingga ia memaksa Charles Mo untuk datang.

“Nyonya muda, air.” Doni Shi mengantarkan air.

Amanda Mu menerima dan memberikannya pada Charles Mo.

Setelah Charles Mo merasa lebih baik, barulah ia berjalan ke dalam bersama dengan Amanda Mu.

Santo tentu saja juga mengenali Charles Mo.

Santo sangat terkejut: “Sepupu tuan muda, kapan kamu kembali ke kota J?”

Pada awalnya, Charles Mo datang dengan diam-diam. Bahkan sampai sekarang, selain Peter Si dan Ricky Mo, tidak ada satupun anggota keluarga Mo lainnya yang mengetahui kepulangannya.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu