Spoiled Wife, Bad President - Bab 368 Seperti ... ... Gugup?

Amanda Mu tidak bisa menahan tawa, dia mengulurkan tangan dan menyentuh rambutnya dengan lembut dan bertanya kepadanya:”Kamu masih ingat aku ya?”

Gadis kecil itu menganggukkan kepalanya dan langsung jatuh ke dalam pelukannya dan berkata:”Cari Rici Mu.”

Amanda Mu merasa sedikit bingung ketika dipeluk secara tiba-tiba.

Bola kecil itu memeluk lehernya dan melihatnya penuh harapan.

Apakah anak zaman sekarang begitu mudah akrab dengan orang?

Biasanya wanita tidak bisa menolak hal-hal yang imut, apalagi anak kecil seimut ini.

Nada bicara gadis kecil itu terlalu cepat, Amanda Mu tidak mengerti apa yang dia katakan, dia bertanya sekali kepadanya:”Siapa maksudmu?”

“Rici Mu.” Joanna Mo berkata lagi dengan serius.

Amanda Mu tertegun untuk sesaat, ketika dia tahu bahwa dia berbicara tentang Ricky Mo, dia langsung tertawa:”Siapa namamu?”

“Joanna.” Joanna Mo mengatakannya dengan jujur.

Amanda Mu melihat Joanna Mo begitu jujur, dia menjawab semua yang ditanyakan.

Mengapa putri orang kaya dari keluarga Mo begitu jujur, seharusnya lebih waspada sedikit.

Amanda Mu menggendongnya dan bertanya:”Apakah kamu datang bersama ayahmu?”

Joanna Mo langsung menggelengkan kepalanya.

Amanda Mu sedikit kesulitan, di mana dia harus membawa Joanna Mo untuk menemukan Ricky Mo?

Seharusnya pergi ke perusahaan Mo.

Tetapi dia tidak tahu di mana perusahaan Mo.

Meskipun dia pergi sekarang, mungkin tidak bisa bertemu Ricky Mo.

Pada saat ini, kebetulan dia melewati sebuah restoran dan ada gambar kentang goreng di iklan di luar restoran.

Mata Joanna Mo melihat kentang goreng itu dan langsung berkata:”Kentang goreng!”

Amanda Mu bisa melihat bahwa dia ingin makan kentang goreng, saat ini adalah jam makan dan Amanda Mu menggendongnya masuk.

Dia sekarang tidak tahu bagaimana membawanya mencari Ricky Mo dan anggota keluarga Mo lainnya, lebih baik dia membawa Joanna Mo makan dulu.

Amanda Mu memesan kentang goreng, nasi goreng dan sup.

Amanda Mu tidak pernah merawat anak kecil sebelumnya, dia mengambil sendok dan menyuapi Joanna Mo, akhirnya, dia melihat Joanna Mo mengambil sumpit dan memasukkan nasinya ke dalam mulutnya sendiri.

Kepalan tangan kirinya diletakkan di atas meja dan tangan kanannya memegang sumpit dengan benar, membuka mulutnya ke tepi mangkok dan segera memasukkannya nasi ke dalam mulutnya.

Tapi dia masih kecil, sebagian besar nasi yang dia masukkan ke dalam mulut jatuh ke bawah dan sudut mulutnya penuh nasi.

Melihatnya begitu imut, wajah Amanda Mu tanpa sadar tersenyum, dia memanggil pelayan untuk membawakan mangkok kecil untuk menaruh sup, dia mengaduknya dengan sendok, menunggu ketika supnya menjadi tidak panas lagi, dia menyuapkan kepada Joanna Mo.

Dulu dia merasa anak yang makan dengan lahap sangat imut, belum lagi Joanna Mo sendiri terlihat seperti boneka, dia merasa dia sudah tidak perlu makan lagi dan sudah merasa kenyang hanya dengan melihat Joanna Mo saja.

Amanda Mu mencicipinya sedikit dan merasa supnya sudah tidak panas lagi, jadi dia menyendokkannya ke mulut Joanna Mo dan berkata dengan lembut:”Pelan sedikit, minum supnya.”

Joanna Mo mendengarkannya dan membuka mulut untuk minum supnya sampai habis dan melanjutkan makan.

Amanda Mu duduk di samping Joanna Mo dan melihatnya untuk waktu yang lama, dia tidak terlalu banyak makan.

Ketika dia melihat Joanna Mo sudah selesai makan, Amanda Mu baru meminta pelayan membawakan kentang gorengnya.

Anak-anak sangat suka makanan ini, tapi tidak boleh makan terlalu banyak, Joanna Mo sudah makan nasi jadi dia tidak akan makan banyak kentang lagi, akhirnya dia hanya memainkan kentangnya sambil mencelupkannya ke dalam saos tomat.

Setelah melihatnya sudah kenyang, Amanda Mu bertanya kepadanya:”Di mana kita akan mencari ayah?”

Amanda Mu sebenarnya hanya bertanya saja, dia tidak berpikir bahwa Joanna Mo akan mengetahuinya.

Pada detik berikutnya, Joanna Mo memberikan boneka kain yang selalu digendongnya kepada Amanda Mu:”Telepon saja.”

Amanda Mu melihat boneka yang diserahkan kepadanya, itu adalah boneka harimau kain berwarna biru pastel dan sangat imut.

Dia mengambilnya dan bertanya kepada Joanna Mo:”Apakah menggunakan ini?”

“Ya.” Joanna Mo segera menganggukkan kepalanya dan melihatnya penuh pengharapan.

Amanda Mu melihat boneka harimau kecil itu dan tampak kesulitan.

Dia berpikir, mungkin Ricky Mo biasanya menggunakan boneka harimau kecil ini untuk menggodanya ... ...

Ketika dia memikirkan ini dan tanpa sadar dia meremas harimau kecil itu dan menemukan ada sesuatu yang keras di dalamnya.

Amanda Mu meremasnya lagi, setelah yakin bahwa ada sesuatu di dalam boneka, dia membuka retsleting yang ada di belakang boneka itu dan mengambil sebuah balok kayu dari dalam.

Di atas balok kayu itu tertulis sebuah nama dan nomor telepon.

“Rici Mu?” Amanda Mu melihat nama diatas dan membacanya.

Ketika Joanna Mo mendengar suaranya, dia memiringkan kepalanya dan berkata:”Kamu panggil aku ayah.”

Amanda Mu memegang balok kecil itu dan bertanya kepada Joanna Mo:”Ini, apakah ayahmu yang memasukkannya ke dalam?”

“Ya, nomor telepon ayah.” Joanna mengangguk dengan bahagia.

Amanda Mu tertegun untuk sesaat.

Dia ingat sekilas, hari ketika dia pulang dari rumah sakit.

Sulit membayangkan orang yang terlihat begitu kaku akan melakukan hal-hal kecil seperti ini dan juga dia mengukir kata-kata “Rici Mu “ di atasnya.

Dari dalam ini bisa dilihat jika dia sangat mencintai putrinya.

Dia pikir Ricky Mo adalah orang yang sangat dingin.

Amanda Mu melihat ke luar restoran.

Ini sudah begitu lama, tapi tidak ada orang yang datang mencari Joanna Mo.

Amanda Mu hanya bisa menelepon “Rici Mu”.

Setelah dia menekan nomor itu, dia tidak segera meneleponnya.

Tidak tahu kenapa, dia merasakan suatu perasaan yang sulit dijelaskan.

Seperti ... ... gugup?

Joanna Mo sudah kenyang saat ini, ketika dia melihat Amanda Mu memegang ponsel, dia bertanya penuh rasa ingin tahu:”Apakah sudah meneleponnya?”

“Segera.” Amanda Mu mengulurkan tangannya mengelus kepala Joanna Mo dan meneleponnya.

Ketika dia menekan teleponnya, Amanda Mu membuka loudspeakernya.

Ketika mendengar teleponnya terhubung, hati Amanda Mu seperti melompat keras.

Perasaan aneh seperti ini, juga pernah muncul ketika pertama kali melihat Ricky Mo sewaktu keluar dari rumah sakit.

Ketika Joanna Mo mendengar bunyi “tu”, dia segera memanggil:”Ayah?”

Amanda Mu tersenyum:”Ayahmu masih belum mengangkatnya, tunggu sebentar.”

“Ya.” Joanna Mo segera menanggapinya, dia menatap layar telepon itu, mata kecilnya yang penuh pengharapan hampir membuat hati Amanda Mu meleleh.

Teleponnya berdering empat kali dan terdengar suara rendah pria yang enak didengar:”Siapa?”

Suaranya sedikit berat dan sedikit dingin.

Ketika Joanna Mo mendengar suara Ricky Mo, dia berteriak kegirangan sambil memegang ponselnya:”Ayah!”

“Joanna?” suaranya berbeda dengan tadi, kata “Joanna” diucapkan penuh perasaan.

“Ini Joanna, ayah ada di mana ... ... “ Joanna Mo tidak bisa berhenti ketika sudah mulai bicara.

Ricky Mo yang ada di ujung telepon mendengarnya dengan tenang untuk sementara waktu, ketika dia memastikan bahwa nada bicara Joanna Mo terdengar normal, dia baru berkata:”Berikan telepon kepada kakak yang meneleponku.”

Amanda Mu merasa sedikit terkejut, bagaimana Ricky Mo bisa tahu jika yang membantu putrinya meneleponnya adalah seorang kakak?

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu