Spoiled Wife, Bad President - Bab 1081 Taruhan Dengan Hidupmu

Dia sudah lama tidak melihat matahari, dan matahari masih hangat.

Seolah terisolir dari dunia, seperti tahanan dalam kurungan.

Ini adalah rasa kebebasan yang sudah lama hilang.

Suara Dodi Xie terdengar lagi, "Aku mengundang dua tamu hari ini."

Ketika Amanda Mu mendengar kata-kata itu, dia berhenti sejenak, tetapi tidak membuka matanya berpura-pura tenang, dan dia masih terlihat seperti bersandar di sandaran kursinya untuk menikmati matahari.

“Tapi aku tidak yakin kapan kedua tamu ini akan datang, kenapa kita tidak bertaruh saja?” Suara Dodi Xie sayup-sayup, seolah-olah dia hanya mengobrol dengan teman biasa.

Ketika Amanda Mu mendengar kata-kata itu, dia tiba-tiba membuka matanya dan menegakkan tubuh untuk melihat Dodi Xie.

Dia bertanya pada Dodi Xie, "Apa yang kamu pertaruhkan?"

Mendengar ini, dia hampir yakin bahwa salah satu dari "dua tamu" di mulutnya pasti adalah Ricky Mo.

Dodi Xie bukanlah orang yang bisa membuat orang lain tenang. Setelah Kenzo Li berhasil kabur, demi mencegah Ricky Mo mencarinya, ia cukup mengubah sikap pasifnya menjadi aktif dan meminta Ricky Mo untuk berinisiatif datang kepadanya.

“Kamu mau bertaruh apa?” ​​Dodi Xie memandang Amanda Mu dengan penuh minat.

“Kamu bisa bertaruh apa saja?” Ekspresi Dodi Xie sangat serius, dan Amanda Mu merasa pasti ada penipuan.

Benar saja, saat berikutnya, Dodi Xie tersenyum dan berkata, "Kalau begitu pertaruhkan hidupmu."

Saat suara itu turun, sebelum memberi kesempatan kepada Amanda Mu untuk bereaksi, seseorang melangkah maju untuk mengikat Amanda Mu.

Tali mengikat Amanda Mu ke kursi roda dengan kuat. Amanda Mu menatap Dodi Xie dengan mata lebar, lalu mencibir, "Munafik."

Dodi Xie sedikit menyipitkan matanya, seolah sedikit kesal.

Tapi dia segera kembali ke tampilan tenang, "Anak muda, ketika mereka mulai panik dalam ketidakpastian, mereka selalu ingin berbicara dengan cepat. Aku bisa mengerti dan memahami."

Amanda Mu membuka mulut untuk menyanggah, namun harus mengakui bahwa apa yang dikatakan Dodi Xie itu benar, ia memang tidak yakin dan panik saat ini.

“Coba tebak dua tamu mana yang aku undang?” Dodi Xie bersandar di sandaran tangan kursi dengan satu tangan, menepuk-nepuk sandaran tangan secara ritmis dengan jari-jarinya, terlihat santai.

Amanda Mu terdiam sejenak dan bertanya, "Kalau aku tebak dengan benar siapa yang kamu undang, apakah ada keuntungannya?"

“Tidak.” Dodi Xie menggeleng.

“Kalau begitu aku tidak akan menebaknya.” Amanda Mu memalingkan wajahnya dari Dodi Xie.

Dodi Xie ingin melihatnya panik dan kacau.

Dia tidak melepaskannya begitu saja.

Nada Dodi Xie kecewa, "Sepertinya kamu tidak bisa menebaknya. Kalau begitu, jika kamu mengatakan ingin tahu, aku akan memberi tahumu."

“Aku tidak ingin tahu.” Amanda Mu meliriknya, dan dengan dingin menolak.

Kulit Dodi Xie menjadi suram untuk beberapa saat, dan perlahan berkata, "Sifat keras kepala kamu sangat mirip dengan teman lamaku. Pantas saja Kenzo menyukaimu dan Ericko juga menyukaimu."

Mendengarnya menyebut Ericko Xie, Amanda Mu terdiam sesaat.

Karakter Ericko Xie tampaknya adalah seperti tuan muda seperti biasanya.

Selama periode ini, dia telah dikendalikan oleh Dodi Xie untuk melakukan eksperimen, dan dia tidak dapat menghubungkan Ericko Xie dan Dodi Xie.

Sulit membayangkan bahwa kedua orang ini adalah ayah dan anak.

“Aku tahu kamu berteman baik dengan Ericko, kalau tidak kamu berpikir saja untuk bersama Ericko, dia anak yang baik.” Dodi Xie sangat lihai, dia tahu segalanya tentang putranya sendiri.

Kontak antara Ericko Xie dan Amanda Mu, Dodi Xie tahu semua detailnya.

Ini tidak aneh.