Spoiled Wife, Bad President - Bab 347 Tidak Pernah Mengeluarkan Cakar Tajam Kepadanya

Dokter mengusap keringat dingin yang ada di dahinya, berkata dengan gemetar dan takut: "Lukanya terlalu dalam, kami beri suntikan obat bius."

Ricky Mo mendengar ini, raut wajahnya tidak berubah menjadi lebih baik, masih seperti setiap saat bisa meledak: "Berapa lama bisa bangun?"

"Tergantung daya tahan tubuhnya, seharusnya bisa cepat……" Dokter merasa dahinya kembali mengeluarkan keringat dingin.

Ricky Mo tidak puas dengan jawaban dokter: "Sangat cepat itu berapa cepat."

"Ini……" Dokter dikejutkan oleh Ricky Mo sampai tidak berani berkata-kata, takut dirinya salah bicara, bisa dihabisi oleh orang yang ada di depan matanya ini.

James Gu berjalan mendekat, melihat kejadian ini.

Di depan matanya melihat Ricky Mo yang seperti ingin turun tangan, James Gu segera berlari: "Bagaimana keadaan Amanda Mu?"

Ricky Mo menjawab dengan suara yang ketat: "Belum bangun."

James Gu membalikkan kepala bertanya kepada dokter, mendengar ucapan dokter, dia tidak dengan raut wajah yang baik melirik Ricky Mo: "Amanda Mu juga bukan terluka parah sampai hampir mati, hanya lukanya terlalu dalam, diberi suntikan obat bius, kamu juga tidak perlu membuat dokter takut sampai seperti ini."

Ricky Mo melihat James Gu sekilas, sepertinya sedang memikirkan ucapan James Gu ini.

Lewat beberapa detik, dia membalikkan badan mendorong Amanda Mu ke kamar rawat.

"Aku bantu kamu." James Gu juga ingin mengulurkan tangan membantu.

Hanya saja, saat tangannya belum mendekat, sudah dihempaskan oleh Ricky Mo: "Jangan sentuh."

James Gu menggerak-gerakkan bibirnya, dengan marah berkata: "Aku hanya ingin membantu kamu mendorong saja……"

Ricky Mo sama sekali tidak mempedulikan dia, mendorong Amanda Mu ke kamar rawat.

Amanda Mu tentu dirawat di kamar VIP.

James Gu mengikuti di belakang, melihat Ricky Mo dengan berhati-hati menggendong dan memindahkan Amanda Mu ke atas kasur, ekspresi wajahnya seperti sedang membahas kerja sama senilai ratusan triliun.

James Gu teringat saat dirinya kemari, selain perawat, juga tidak melihat orang lain, lalu bertanya: "Kamu menyuruh mereka untuk memindahkan semua orang yang dirawat di kamar VIP ini ke tempat lain?"

Ricky Mo membetulkan ujung selimut Amanda Mu, membalikkan kepala melihat ke arah James Gu, alisnya sedikit mengerut: "Berisik sekali, keluar kamu."

"Aku……" James Gu dibuat Ricky Mo tidak bisa berkata-kata.

Ricky Mo juga tidak peduli respon dia, membalikkan badan duduk di samping kasur, menunggu Amanda Mu sadarkan diri.

James Gu tidak keluar, tapi dia mengecilkan suara berkata: "Kamu jangan seperti seorang yang sedang berduka, Amanda Mu hanya terluka, juga bukan sedang menghadapi hidup atau mati, kamu benar-benar……"

Ricky Mo melihat dia sekilas, James Gu segera menutup mulutnya melakukan gerakan seperti sedang menarik resleting, menandakan dia tutup mulut tidak bicara.

Dia menatap Ricky Mo beberapa detik, bangkit berdiri lalu keluar.

Lewat beberapa saat, James Gu membawa tas kecil, membawa seorang perawat masuk ke dalam.

Dia memberikan baju yang ada di tangannya melemparkan ke Ricky Mo: "Ganti baju, minta perawat balut lukamu."

"Tidak perlu." Ricky Mo juga tidak menerima tas kecil, fokus memperhatikan keadaan Amanda Mu.

"Kamu mau saat Amanda Mu sadarkan diri melihat kamu seperti ini?" James Gu melihat Ricky Mo dari atas sampai bawah, menggelengkan kepala: "Perempuan adalah seorang sangat memperhatikan penampilan, kamu yang sekarang sangat jelek, saat Amanda Mu sadarkan diri dan melihat kamu seperti ini dia juga akan malas melihat……"

Ucapannya belum selesai, dia melihat Ricky Mo mengambil tas kecil itu, memalingkan kepala ke arah James Gu: "Aku pergi ganti baju."

James Gu tidak menyangka ucapannya berdampak pada Ricky Mo: "Pergi sana, aku bantu kamu jaga Amanda Mu."

Ricky Mo melihat dia sekilas, tiba-tiba memiringkan badan menarik kursi yang ada di samping kasur ke belakang.

James Gu melihat kursi itu dipindah jaraknya dua meter dari kasur pasien.

Dia membelalakan mata, anggap dia duduk di samping kasur, bisa berbuat apa pada Amanda Mu?

Ricky Mo menunjuk-nunjuk kursi itu: "Duduk disini."

Karena dalam jangka waktu yang panjang diberi tekanan oleh Ricky Mo, James Gu duduk dengan patuh.

Baru Ricky Mo berbalik pergi berganti pakaian.

Sampai pintu ditutup, James Gu membalikkan kepala melihat ke arah suster yang berjalan masuk dengannya: "Kalau dilihat dari keahlian kamu, kamu merasa Ricky Mo punya penyakit kah?"

Suster terpaku sejenak, berkata dengan suara pelan: "Tuan muda Mo sangat tampan……"

James Gu: "……"

Di tubuh Ricky Mo ada luka, setelah berganti pakaian, lalu ditarik James Gu duduk di kursi untuk dibalut lukanya.

Lukanya selesai dibalut, Amanda Mu sadarkan diri.

Wajah Amanda Mu pucat seperti salju, saat bicara suaranya sangat pelan, harus mendekat baru bisa mendengar.

Ricky Mo menggenggam tangannya, dengan berhati-hati mendekatkan telinganya ke bibir Amanda Mu.

"Kamu tidak apa-apa kan……"

Ricky Mo menggenggam erat tangannya, suaranya sedikit kering: "Tidak apa-apa."

Amanda Mu mendengar ini tersnyum, dengan mata yang bersinar seperti biasanya, juga karena terlalu lemah tapi terlihat elegan, dirinya seperti boneka yang lemah, begitu disentuh akan jatuh.

Dengan kesusahan tenggorokan Ricky Mo bergerak, matanya merah, berkata sambil menggertakkan gigi: "Amanda Mu, setelah ini kalau kamu berani lagi melakukan hal yang melukai diri sendiri, aku akan mematahkan kakimu!"

Amanda Mu selalu merasa Ricky Mo adalah seorang yang konsisten, sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.

Karena, Ricky Mo pernah mengatakan kata-kata kejam padanya, tapi tidak pernah dilakukan olehnya.

Saat marah dia sangat galak, galak seperti singa, tapi sama sekali tidak pernah mengeluarkan cakar tajam padanya.

Amanda Mu tidak bicara, hanya tersenyum.

Ricky Mo berkata dengan dingin: "Tidak boleh senyum."

Senyum di wajah Amanda Mu tidak berkurang, dengan sekuat tenaga berkata: "Jangan galak-galak, aku hanya…… Ingin melindungi kamu……"

Meskipun dia tidak sepintar Ricky Mo, juga tidak memiliki uang dan kekuasaan yang lebih dari Ricky Mo, kekuatannya di depan Ricky Mo sangat kecil, tapi dia juga ingin menggantikan Ricky Mo melakukan hal yang bisa dia lakukan.

Ricky Mo memiliki caranya sendiri untuk mencintai Amanda Mu, sedangkan Amanda Mu juga memiliki pendiriannya sendiri.

Sekian lama Ricky Mo tidak berbicara, hanya melihat dia dalam diam.

Lewat beberapa saat, dia baru berkata: "Lindungi dirimu sendiri, itu perlindungan terbesar bagiku, ucapan yang pernah aku katakan, kamu tidak boleh menjadikannya sebagai angin lewat."

Amanda Mu teringat ucapan yang pernah dikatakan Ricky Mo.

——Asal kamu baik-baik saja, aku juga baik-baik saja, begitu kamu terkena masalah, maka nyawaku yang jadi gantinya.

Tapi, dia tidak bisa membiarkan Ricky Mo demi dirinya, diancam oleh Peter Si.

Dia tidak bisa melakukannya sendirian.

Terlebih lagi, orang-orang yang pernah diperhatikan oleh Ricky Mo, semuanya melakukan hal yang melukai Ricky Mo, Amanda Mu teringat hal ini merasa kasihan pada Ricky Mo, jadi ingin bersikap sedikit lebih baik terhadapnya.

Di dalam hati Amanda Mu berpikir banyak sekali, terakhir dia menganggukkan kepala: "Iya."

Selesai bicara, dia kembali bertanya: "Peter Si dimana?"

James Gu dari luar masuk ke dalam, menggantikan Ricky Mo menjawab: "Kabur."

Saat itu keadaannya sedikit kacau, Ricky Mo hanya memperhatikan Amanda Mu yang terluka, sama sekali tidak mempedulikan Peter Si.

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu