Spoiled Wife, Bad President - Bab 1003 Seekor Lalat Bahkan Tidak Ingin Tahu Dia Ada Di Sini

Ricky Mo mengambil koran itu dan melihatnya dengan cermat.

Konten di atas dikatakan sangat meyakinkan, seolah-olah itu benar.

Tapi Ricky Mo tahu bahwa James Gu-lah yang menyuruh orang berbicara omong kosong.

Ketika James Gu hanyalah pemilik daftar Media Shengding, dia memiliki jaringan yang dalam di industri hiburan.

Terlebih lagi, James Gu saat ini adalah bos besar Media Shengding yang terkenal, dan dia telah melepaskan tangan kanannya, mak tidak akan ada kekurangan kontak dan hubungan.

Juga sangat mudah baginya untuk bersembunyi di balik punggungnya dan mengatur putaran ini.

Ricky Mo selesai membaca koran dan mengesampingkannya dengan rasa puas.

Tanpa mengetahui apa yang dia pikirkan, dia meringkuk di sudut bibir bawahnya, dan ada jejak jahat di antara alis.

...

Di depan pintu basement yang menutup Kenzo Li, kedua pengawal itu berjaga dengan bosan dan mulai mengobrol.

Saat mengobrol, salah satu dari mereka mendengar sesuatu di luar.

Pengawal itu berteriak: "Siapa?"

Di luar sunyi lagi.

Dia berkata kepada pengawal satunya, "Aku akan memeriksanya, kamu perhatikan baik-baik."

Setelah dia selesai berbicara, dia keluar.

Dari pintu ruang bawah tanah tempat Kenzo Li ditahan, terdapat sebuah platform, lalu harus berjalan selusin anak tangga untuk mencapai bawah tanah.

Pengawal yang keluar untuk mendengarkan situasi segera kembali.

Tapi dia tidak berjalan mundur, tapi jatuh dari atas ke bawah dalam keadaan tidak sadar.

Pengawal lainnya kaget ketika dia melihat ini: "Siapa?"

Tuk! Tuk! Tuk!

Suara langkah kaki yang tumpul datang dari atas, mendekat selangkah demi selangkah.

Suara itu membuat panik orang.

Pengawal itu membuat postur menyerang, menatap pintu dengan ketat.

Segera, seorang wanita muncul di pintu.

Meskipun pengawal telah lama berpikir bahwa seseorang akan datang, dia tidak pernah mengira itu adalah seorang wanita.

Kemarin Tuan Muda tiba-tiba memerintahkan mereka untuk memindahkan beberapa pengawal, dan hanya ada tujuh atau delapan pengawal yang tinggal di sini untuk berjaga.

Dengan kata lain, enam atau tujuh orang di luar telah diselesaikan oleh wanita ini, dan dia adalah yang terakhir.

Wanita itu sama sekali tidak menatapnya, dan beberapa kilatan melintas, membuat bingung dengan pengawal itu.

Mengetuk pengawal itu dengan mudah, dia mengambil kunci dan membuka pintu ruang bawah tanah tempat Kenzo Li dikurung.

Kenzo Li menggenggam kedua tangannya, bersandar di bagian belakang kepalanya, dan berbaring di sofa dengan mata tertutup, tampak sangat santai.

Mendengar dibukanya pintu, Kenzo Li bertanya, "Aku akan makan lagi secepat ini?"

Orang yang membuka pintu tidak bersuara.

Kenzo Li menoleh sambil berpikir.

Melihat wanita yang berdiri di dekat pintu, mata Kenzo Li berbinar kaget: "Anik?"

Wanita yang datang adalah Anik.

"Tuan." Anik berjalan dengan wajah dingin: "Ricky Mo benar-benar mengurungmu di tempat seperti itu."

Kenzo Li tidak peduli dengan pertanyaan Anik, hanya bertanya padanya: "Bagaimana kamu bisa masuk?"

“Aku pukul pingsan orang yang di depan.” Ucap Anik jujur.

Dia berdiri tegak, mengangguk sedikit, dengan tampilan hormat.

Di depan Kenzo Li, dia selalu seperti ini.

Kenzo Li menyipitkan matanya, "Begitu mudah?"

Anik menggelengkan kepalanya, "Tuan, aku tidak mengerti apa yang kamu maksud."

Ekspresi Kenzo Li tidak dapat diprediksi, dan dia perlahan berkata, "Apa mungkin karna keadaan Amanda memburuk? Sehingga Ricky Mo tidak punya tenaga untuk membungkamku dan membiarkanmu masuk?"

Ricky Mo berhati-hati, jika harus mengurung Kenzo Li, jangankan Anik. Bahkan seekor lalat pun tidak bisa tahu bahwa dia ada di sini.

Anik bisa menemukannya, Ricky Mo pasti sengaja mengeluarkan kabar.

Nada bicara Anik agak menghina: "Tuan, menurutku Ricky Mo tidak begitu baik, dia berusaha sekuat tenaga untuk mengurungmu, dan dia tidak membiarkanku menemukanmu."