Spoiled Wife, Bad President - Bab 1398 Ciuman Di Jalanan

Jenny Ji menangis dan berkata bahwa dia lelah, jadi dia berbaring di lantai dan tertidur.

Lusi Shen berpikir sejenak, mengeluarkan ponselnya, dan mulai memotret Jenny Ji yang tergeletak di tanah, memotret dari semua sudut.

Lalu, dia pergi membantu Jenny Ji: "Ayo pergi, pulang ke rumah, kamu tinggal di mana?"

Jenny Ji bingung dan membuka mulutnya dan berkata, "Aku tinggal di hatimu."

Lusi Shen: "???"

Benar-benar tidak menyangka bahwa Nona* ini yang sedang mabuk masih suka berbicara tentang cinta.

Setelah Jenny Ji mengucapkan kata-kata ini, dia tertidur dan tidak bisa bangun.

Lusi Shen ragu-ragu dan memutuskan untuk membawa Jenny Ji ke rumahnya.

Dia sebenarnya tahu lokasi rumah keluarga Ji, tapi bimbingan keluarga Ji sangat ketat. Jika dia bawa kembali ke rumah Ji seperti ini, Jenny Ji mungkin kesulitan untuk menjelaskan.

Tidak apa-apa mengirimkannya ke hotel, tetapi jika bertemu seseorang yang dikenal, Jenny Ji mungkin ingin membunuhnya besok.

Jenny Ji benar-benar tertidur. Jika bukan karna Lusi Shen terus berolahraga, mungkin dia benar tidak bisa membantu Jenny Ji. Dia terlihat kurus, tetapi berat badannya tidak ringan.

Sambil menunggu taksi di pinggir jalan, Lusi Shen menopang Jenny Ji dengan kedua tangan dan berdiri di sana. Saat mobil datang, Lusi Shen melepaskan satu tangan untuk menghentikan mobil, dan memasuki Jenny Ji. Lusi Shen tidak mempedulikannya terlalu berlebihan, hanya bisa memeluk Jenny Ji untuk mencegahnya jatuh ke lantai.

Setelah akhirnya masuk ke dalam mobil, Lusi Shen pun lega.

Di rumah, Jenny Ji muntah di badan Lusi Shen, Lusi Shen hanya bisa menyeretnya untuk mandi, lalu mengganti piyamanya.

Dan akhirnya selesai membersihkan Jenny Ji, Lusi Shen berdiri di depan tempat tidur dengan tangan di pinggul dan mendengus, "Aku tidak pernah melayani beberapa orang seperti ini dalam hidupku."

...

Keesokan paginya.

Lusi Shen akan pergi bekerja.

Dia memikirkannya, dan memutuskan untuk membangunkan Jenny Ji yang dibawanya kembali tadi malam, hanya karena niat baik, tetapi hubungannya dengan Jenny Ji tidak begitu baik, tidak mungkin meninggalkan Jenny Ji untuk tidur di rumahnya sendirian.

“Jenny Ji?” Ketika Lusi Shen mengetuk pintu dan masuk ke kamar tidur kedua, dia menemukan bahwa Jenny Ji sudah bangun.

Memegang telepon di tangannya, Jenny Ji meringkuk di samping tempat tidur, menatap Lusi Shen dengan takjub.

Lusi Shen berpikir, orang ini sedang tidur.

"Kamu ..." Lusi Shen maju dua langkah, tetapi disela oleh Jenny Ji.

Jenny Ji panik dan berkata, "Jangan kemari!"

“Jenny Ji, kenapa kamu jadi gila pagi-pagi sekali? Kalau sudah bangun cepat keluar dari sini.” Dia dengan ramah membawa Jenny Ji kembali ke tempat tidur, tapi Jenny Ji tidak berterima kasih, anggap saja dirinya buta.

Jenny Ji terpana oleh omelannya dan ragu-ragu, "Lusi Shen, sudahkah kamu membaca pencarian panas?"

“Pencarian panas apa?” ​​Lusi Shen memikirkan tatapan Jenny Ji, sudah memahami sesuatu di dalam hatinya, dan buru-buru berbalik untuk mencari ponselnya.

Lusi Shen menemukan ponselnya dan membuka Weibo untuk melihat daftar pencarian terpopuler.

Pencarian panas yang pertama menghabiskan lebih dari 100 juta kali pencarian: [Lusi Shen dan seorang wanita berciuman di jalan larut malam].

Mata Lusi Shen membesar tak percaya, "Apa ini?"

Jenny Ji telah berganti pakaian dan keluar, dan berkata dengan wajah serius: "Itu foto kita."

Lusi Shen menatapnya, dan dia mundur, seolah Lusi Shen adalah momok.

Lusi Shen tidak peduli dengan Jenny Ji, mengklik pencarian panas, dan melihat konten di dalamnya, tiba-tiba.

Jenny Ji di samping masih melihat semuanya dengan nada: "Aku mengerti, mengapa James lebih memilih wanita seperti itu daripada bersamamu..."

Lusi Shen menatapnya dengan dingin: "Diam!"